56 Gambar 11. Diagram selisih skor pretest dan posttest kemampuan memahami
4.1.2.4 Uji besar pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan memahami
Langkah yang keempat adalah menghitung seberapa besar pengaruh dari metode inkuiri yang digunakan terhadap kemampuan mengingat pada kelas
eksperimen dan metode ceramah yang digunakan terhadap kemampuan mengingat pada kelas kontrol. Penghitungan yang dilakukan menggunakan rumus effect size
diperoleh sebagai berikut: Lampiran 12e Tabel 19. Hasil Uji Besar Pengaruh Metode terhadap Kemampuan Memahami
No. Kelompok
t df
r R
2
Persentase efffect size
Keterangan 1.
Kontrol -2,142
36 0,336
0,113 11,3
Efek menengah 2.
Eksperimen -1,450
37 0,232
0,054 5,4
Efek kecil
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa metode inkuiri memberikan sumbangan 5,4 terhadap kemampuan memahami siswa yaitu ditunjukkan
dengan harga r = 0,232, t37 = -1,450, R
2
= 0,054 dan metode ceramah sebesar 11,3 dengan harga r = 0,336, t36 = -2,142, R
2
= 0,113.
4.1.2.5 Uji Retensi Pengaruh
Langkah yang kelima yaitu membandingkan hasil analisis dari Posttest I dan Posttest II. Tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari
masing-masing metode yang dilakukan pada masing-masing kelompok. Pengujian Posttest II ini dilaksanakan kurang lebih dalam kurun waktu 2 bulan setelah
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
0,45
selisih kontrol selisih eksperimen
57 dilaksanakannya Posttest I. Tujuan Posttest II ini adalah mengetahui kestabilan
pengaruh dari suatu perlakuan. Setelah data diambil kemudian data diuji normalitasnya terlebih dahulu. Hasil uji normalitas Posttest II kelompok kontrol
yaitu 0,054 dan Posttest II kelompok eksperimen yaitu 0,50 dengan kriteria sig.2-tailed 0,05 sehingga dikatakan bahwa distribusi data tersebut normal dan
menggunakan analasis statistik paired t-test. Kriteria hipotesis yang digunakan dalam analisis statistik ini adalah:
H
null
: Tidak ada pebedaan yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor Posttest I dan
Posttest II. Kriteria yang digunakan sebagai acuan dari hipotesis ini antara lain adalah
sebagai berikut: 1.
Jika harga sig.2-tailed 0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak, dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara Posttest I dan
Posttest II. Artinya tidak ada penurunan yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II.
2. Jika harga sig.2-tailed 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima, dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara posttest1 dan
Posttest II. Artinya ada penurunan yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II.
Hasil analisis statistik perbedaan Posttest I dan Posttest II pada kelompok kontrol maupun eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Lampiran 11f
Tabel 20. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan
No. Kelompok
Test Peningkatan
atau penurunan
Signifikansi keterangan
Posttest I Posttest II
3. Kontrol
2,41 2,27
-5,81 0,395
Tidak berbeda 4.
Eksperimen 2,24
2,32 3,57
0,681 Tidak berbeda
Cara menghitung seberapa besar peningkatan atau penurunan hasil analisi statistik dari Posttest I dan Posttest II menggunakan rumus:
nilai posttest II – nilai posttest I : nilai posttest I x 100
58 Dari tabel di atas dapat diketahui harga sig.2-tailed antara Posttest I dan
Posttest II kelompok kontrol adalah 0,395 dengan M = 0,145 , SE = 0,168 , hal ini menunjukkan bahwa H
null
diterima dan H
i
ditolak dengan pengertian bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara Posttest I dan Posttest II atau tidak ada
penurunan skor yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II. Sedangkan pada kelompok eksperimen harga sig.2-tailed adalah 0,681 dengan M = -0,085 ,
SE = 0,207, hal ini menunjukkan bahwa H
null
diterima dan H
i
ditolak dengan pengertian bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara Posttest I dan
Posttest II atau tidak ada penurunan skor yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II. Skor Posttest I maupun Posttest II pada kelompok kontrol
mengalami penurunan sebesar -5,81 sedangkan pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 3,57.
Kelima langkah analisis tersebut bisa diringkas dalam tabel yang memperlihatkan skor Pretest dan Posttest baik di kelompok kontrol maupun
kelompok eksperimen.
Gambar 12. Perbedaan antara skor Prestest, Posttest I dan Posttest II pada kelompok kontrol dan eksperimen.
0,5 1
1,5 2
2,5 3
Prestest Posttest1
Posttest2
M e
a n
kontrol eksperimen
59
4.1.3 Rangkuman Hasil Penelitian