Kesimpulan IPS SMP KELOMPOK KOMPETENSI D

113 akan selalu berubah dari waktu ke waktu, terutama jumlah penduduk yang komposisinya tidak seimbang seperti jumlah usia nonproduktif lebih banyak dibandingkan dengan usia produktif. https:www.google.co.id

G. Umpan Balik

Setelah kegiatan pembelajaran Anda dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut: 1. Apakah Anda paham keterkaitan antara konsep penduduk, keadaan penduduk, kelompk penduduk? 2. Apakah Anda dapat menemukan keterkaitan antara kelompok penduduk dengan kualitas penduduk? 3. Apakah Anda paham dengan penjabaran informasi kependudukan dan keadaan penduduk Indonesia dalam pencapaian IPK

H. Kunci jawaban, mengarahkan pada jawaban:

1. Konsep dan analisis penduduk 2. Menunjukkan keterkaitan kualitas penduduk dengan kelompok penduduk 3. Menganalisis keadaan penduduk Indonesia dengan informasi kependudukan Lampiran: Sebagai tambahan informasi tentang penduduk, data beikut diambil dari https:id.wikipedia.orgwikidemografi,Indonesia 114 KEGIATAN PEMBELAJARAN 8 PENDEKATAN SAINTIFIK Dra.Hj.Widarwati, M.S.Ed., M.Pd

A. Tujuan

Tujuan disusunnya modul diklat ini untuk memberikan panduan belajar bagi guru IPS SMP dalam memahami konsep pendekatan saintifik, penerapan saintifik pada proses pembelajaran Tujuan lain ditulisnya modul ini untuk memberikan pedoman yang dapat dijadikan sebagai kerangka acuan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui diskusi dan penugasan

B. Indikator Kunci Kinerja

Indikator kunci kinerja pada kegiatan ini adalah peserta diklat mampu: 1. menjelaskan konsep pendekatan saintifik 2. memahami penerapan setiap langkah pada proses pembelajaran 3. memahami pendekatan ketrampilan proses

C. Uraian Materi

1. Konsep Pendekatan Saintifik

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif inductive reasoning dibandingkan dengan penalaran deduktif deductivereasoning. Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk