Latihan Rangkuman IPS SMP KELOMPOK KOMPETENSI D

126 Proses pembelajaran saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: 1 mengamati; 2 menanya; 3 mengumpulkan informasi; 4 mengasosiasi; dan 5 mengkomunikasikan.

G. Umpan Balik

Setelah kegiatan pembelajaran Anda dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut: 1. Apakah Anda paham tentang konsep pendekatan saintifik? 2. Apakah Anda dapat menemukan keterkaitan pendekatan saintifik dan model pembelajaran discovery learning dan IPK? 3. Apakah Anda paham dengan penjabaran pendekatan saintifik dalam pencapaian IPK dan materi pembelajaran seperti pada format yang telah dicontohkan?

H. Kunci jawaban, mengarahkan pada jawaban:

1. Konsep pendekatan saintifik 2. Menunjukkan keterkaitan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran 3. Format isian keterkaitan penyusunan pendekatan saintifik 127 KEGIATAN PEMBELAJARAN 9 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY, PROBLEM BASED LEARNING, DAN PROJECT BASED LEARNING Dra.Hj.Widarwati, M.S.Ed., M.Pd

A. Tujuan

Menyediakan Bahan Ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan guru, yakni Model-model Pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik IPS. Sehingga dapat membantu guru sekaligus memudahkan dalam memperoleh alternatif Bahan Ajar di samping buku-buku teks yang ada

B. Indikator

Setelah mempelajari materi, berdiskusi dengan sesama peserta diklat dapat: 1. Menerapkanpembelajaran discovery learning, problem based learning, project based learning 2. Membedakan kegunaan tiap-tiap model DL, PBL dan PJBL

C. Uraian Materi

1. Model Pembelajaran Penemuan discovery learning a. Konsep

Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri inquiry dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan Problem Solving lebih