124 dipilih, dengan alokasi waktu juga disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan
ruang lingkup materi dalam KD yang diajarkan. Dengan demikian, kompetensi pada KD dapat tercapai, hasil belajar pada peserta didik akan lebih optimal.
Pada materi pelatihan satu telah diuraikan konsep model pembelajaran, berikut ini contoh penerapan saintifik pada model pembelajaran discovery dalam
matapelajaran IPS
Pada materi pelatihan satu telah diuraikan bahwa pada penerapan model pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi
tahap Stimulation stimulasipemberian rangsangan, Problem statement pernyataan identifikasi masalah, Data collection pengumpulan data, Data
processing pengolahan data,Verification pembuktian dan Generalization menarik kesimpulangeneralisasi
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Untuk memahami sekaligus menguasai modul ini, sebaiknya Anda membaca semua informasi
2. Siapkan dokumen kurikulum KI-KD dan silabusBuku Siswa 3. Pilih salah satu tema yang ada boleh kelas VII,VIII, IX kemudian
kembangkan langkah-langkah saintifik 4. Seumpama Anda berada dalam Tim Ahli yang sedang melakukan survey
pengaruhdampak letusan gunung Semeru – Jawa Timur, terhadap
kehidupan masyarakat Lumajang secara ekonomi, sosial dan budaya. Coba Anda identifikasi kemungkinan temuan Anda dalam daftar tabel 6.3
berikut dan diskusikan langkah-langkah penanggulangan yang dapat dilakukan
Kehidupan Ekonomi
Kehidupan Sosial Kehidupan
budaya Rencana
tindak penanggulangan
125 5. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi Anda
6. Perbaiki hasil kerja Anda jika ada masukan dari teman yang lain
E. Latihan
1. Kembangkan analisis proses saintifik sesuai temasub tema yang Anda pilih ke dalam IPK dan materi pembelajaran untuk kelas VII, VIII, IX
2. Kerjakan sesuai format yang telah ditetapkan
F. Rangkuman
Pendekatan saintifik Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif inductive reasoning
dibandingkan dengan penalaran deduktif deductivereasoning. Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya,
penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian
spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa
fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode
pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau
data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.