187 Cornea
CoA Iris
Pupil
Lensa
Assessment A : Post operasi eviscerasi dengan cangkok lemak kulit.
Planning P :
Tabel 4.26. Daftar obat yang digunakan pasien pada tanggal 11-16 Mei 2014
Tanggal Nama Obat Sediaan
Dosis Rute
Bentuk Kekuatan
11- 1652014
Amoksisilin Tablet 500 mgt
ablet 500 mg
8 jam Oral
Asam mefenamat
Kapsul 500 mg
tablet 500 mg8
jam oral
Metil predinisolon
Tablet 4 mg
tablet 4 mg 8
jam oral
Ranitidin Tablet
150 mg tablet
150 mg 12 jam
oral Cendo
fenicol salep mata
1 tube 2 x
applic topikal
4.6.1 Pengkajian Tepat Pasien
Pasien bernama HG dengan nomor rekam medis 00.59.94.12, tanggal lahir 23 Mei 1998. Dokter menegakkan diagnosis Post operasi eviscerasi dengan
cangkok lemak kulit dengan hasil pemeriksaan fisik dimana mata kanan pasien sudah dilakukan episcerasi. Mata kanan diperban, dan pasien dalam
keadaan lemah.
4.6.2 Pengkajian Tepat Indikasi
a. Asam mefenamat merupakan golongan obat analgesik, anti inflamasi non steroid yang bekerja dengan cara menghambat aksi cyclo-
Universitas Sumatera Utara
188 oksigenase yang berperan dalam biosintesa prostaglandin, dimana
prostaglandin berperan dalam menghasilkan rasa sakit dan inflamasi. Berdasarkan keluhan pasien yang mengalami nyeri pada daerah mata
dengan skala 3 maka asam mefenamat sudah tepat indikasi. b. Amoksisilin mempunyai aktivitas terhadap bakteri Gram-positif, juga
mencakup mikroorganisme Gram-negatif, serta efektif untuk infeksi jaringan akibat luka. Berdasarkan standar pelayanan medik RSUP H.
Adam Malik Medan untuk trauma tajam dan berdasarkan kondisi klinis pasien ditemukan tanda-tanda infeksi maka, penggunaan
amoksisilin sudah tepat indikasi. c. Cendofenicol diindikasikan untuk mencegah terjadinya infeksi yang
berkelanjutan setelah operasi. Mengingat kloramfenikol bersifat spektrum luas maka penggunaan cendofenicol sudah tepat indikasi.
d. Metil prednisolon digunakan untuk mengurangi inflamasi pada mata dan mencegah terjadinya alergi. Maka metilprednisolon sudah tepat
indikasi. e. Ranitidin diindikasikan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan
asam lambung dikarenakan penggunaan obat lainnya yang merangsang pengeluaran asam lambung berlebihan seprti asam mefenamat dan
metil prednisolon. Maka pemberian ranitidin sudah tepat indikasi.
4.6.3. Pengkajian Tepat Obat
a. Pemberian asam mefenamat sebagai penghilangan rasa sakit. Asam mefenemat bekerja dengan cara menghambat aksi cyclo-oksigenase yang
Universitas Sumatera Utara
189 berperan dalam biosintesa prostaglandin, dimana prostaglandin berperan
dalam menghasilkan rasa sakit dan inflamasi. Berdasarkan keluhan pasien yang mengalami nyeri pada daerah mata dengan skala 3 maka asam
mefenamat sudah tepat obat. b. Pemberian amoksisilin sudah sesuai dengan standar pelayanan medik
RSUP H. Adam Malik Medan untuk trauma tajam. Penggunaan amoksisilin sudah tepat obat, hal ini dikarenakan amoksisilin digunakan
untuk mengatasi infeksi akibat luka. c. Prosedur sebelum dilaksanakan operasi adalah pengosongan lambung.
Dulcolax mempunyai sifat lakasative makanpenggunaan dulcolax sudah tepat obat.
d. Cendofenicol diindikasikan untuk mencegah terjadinya infeksi yang berkelanjutan setelah operasi. Mengingat kloramfenikol bersifat spektrum
luas maka penggunaan cendofenicol sudah tepat obat. e. Kondisi mata setelah operasi rentan terjadinya inflamasi, metil prednisolon
digunakan untuk mengurangi inflamasi pada mata dan mencegah terjadinya alergi. Maka metilprednisolon sudah tepat obat.
f. Penggunaan obat lainnya yang merangsang pengeluaran asam lambung berlebihan seperti asam mefenamat dan metil prednisolon sehingga
dibutuhkan ranitidin yang mapu menghambat pengeluaran asam lambung.. Maka pemberian ranitidin sudah tepat obat.
4.6.4 Pengkajian Tepat Dosis