56 Penyimpanan narkotika dilakukan di dalam lemari khusus dengan sistem double
lock dan pencatatan dengan kartu stock. Metode penyimpanan dilakukan berdasarkan:
a. Jenis perbekalan farmasi. b. Kelas terapi, LASA dan High Alert.
c. Bentuk perbekalan farmasi. Disusun secara alfabetis dengan menerapkan prinsip First In First Out FIFO
dan First Expired First Out FEFO.
3.3.3.7 Pendistribusian
Pendistribusian perbekalan farmasi dilaksanakan instalasi farmasi dengan menggunakan sistem:
a. Floor Stock. b. Resep perseoranganKartu Obat Pasien.
c. One Day Dose Dispensing ODDDOne Unit Dose Dispensing OUDD. Distribusi perbekalan farmasi yang masuk kedalam paket pelayanan atau
tindakan yang dilaksanakan di instalasi-instalasi dilakukan dengan sistem floor stok. Distribusi perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien rawat inap dilakukan
dengan sistem one day dose dispensing. Distribusi perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien rawat jalan dilakukan dengan sistem resep perseorangan.
Distribusi perbekalan farmasi untuk pasien di IGD dilakukan dengan sistem floor
stok, resep perseorangan, dan one unit dose dispensing. Distribusi perbekalan
farmasi untuk ruang OK dilakukan dengan sistem floor stok paket dan one unit
dose dispensing. Distribusi perbekalan farmasi pada hari libur panjang lebih dari
tiga hari dari pokja perbekalan ke pokjadepo farmasi dilaksanakan dengan
Universitas Sumatera Utara
57
sistem on call. a. Pemberian obat dan penulisan resep:
- Pemberian obat kepada pasien berpedoman kepada formularium rumah sakit, Formularium Nasional untuk pasien BPJS.
- Penulisan resepkartu obat dengan nama generik - Penulisan resep ditulis pada blanko resep dan Kartu Obat Pasien KOP
RSUP H. Adam Malik sesuai dengan ketentuan penulisan resep yang lengkap.
- Penulisanpermintaan obat bermerek untuk pasien BPJS dapat diganti dengan obat yang termasuk dalam Formularium Nasional dengan generik
yang sama dan kadar yang sama. b. Pelayanan obat pasien rawat jalan:
- Resep yang dapat dilayani adalah resep yang sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.
- Pemberian obat maksimal untuk tiga hari kecuali antibiotik, obat antifungi dapat diberikan sesuai dengan yang ditentukan lima hari dan kasus-kasus
tertentupenyakit kronis dapat diberikan maksimal untuk pemakaian satu bulan.
- Jumlahjenis obat setiap lembar resep maksimal tiga macam. c. Pelayanan obat pasien obat rawat inap dilakukan dengan sistem:
- ODDD One day dose dispensing. - Resep ditulis oleh dokter setiap hari menggunakan kartu obat pasien.
- Pemberian obat pasien pulang maksimum tiga hari. d. Pelayanan obat emergensi:
Universitas Sumatera Utara
58 - Obat-obat emergensi digunakan bila terjadi gagal nafas code blue
disediakan oleh instalasi farmasi di ruangan rawat inap, instalasi gawat darurat, ICU dan kamar operasi dengan total jumlah 17 troli emergensi.
Jumlah dan jenis obat sesuai dengan yang ditentukandisepakati, diperiksa stok obat setiap hari, dan expire date setiap bulannya.
- Petugas farmasi memeriksamelengkapi stok obat dalam trolley emergensi setiap pemakaianbulan bersama dengan perawat penanggung jawab
trolley emergensi di masing-masing unit pelayanan.
3.3.3.8 Administrasi dan Pelaporan