Asam traneksamat Asetazolamid TINJAUAN PUSTAKA

103 Dosis Berdasarkan AHFS, dosis penggunaan asam mefenamat untuk anak usia ≥14 tahun menggunakan dosis lazim untuk dewasa. Penggunaan asam mefenamat untuk mengatasi nyeri ringan sampai sedang dosis awal adalah 500 mg, lalu dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam dengan durasi penggunaan tidak lebih dari 1 minggu. Efek Samping Asam mefenamat dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, juga dapat menimbulkan pusing, sakit kepala, gugup. Dapat pula menimbulkan reaksi hipersensitif seperti asma, kelainan kulit dan perdarahan lambung agranulositosis, hemolitik anemia.

c. Asam traneksamat

Secara farmakologi senyawa ini menghambat aktivator plasminogen menjadi plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan darah lain. Oleh karena itu, asam traneksamat dapat membantu mengatasi perdarahan atau antifibrinolitik Gan, V.H.S. dan Rosmiati, H., 2007. Struktur kimia asam traneksamat ditunjukkan pada Gambar 2.4 di bawah ini. Gambar 2.4. Struktur Asam Traneksamat Indikasi Pemakaian jangka pendek untuk peradarahan atau resiko perdarahan pada peningkatan fibrinolisis atau fibrinogenolisis. Universitas Sumatera Utara 104 Dosis Dosis asam traneksamat dengan indikasi fibrinolisis lokal adalah 15-25 mgkg secara oral, 2-3 kali sehari. Efek Samping Asam traneksamat dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare, mual dan muntah tetapi akan hilang ketika dosis berkurang.

d. Asetazolamid

Merupakan turunan sulfanilamida yang berkhasiat diuretis lemah dengan jalan penghambatan enzim karbon-anhidrase. Zat ini berdaya mengurangi tekanan intra okuler dan meringanka produksi cairan di dalam mata, maka digunakan sebagai obat pembantu terhadap glaukoma Tan, H.T., dan Rahardja, K. 2003. Struktur kimia asetazolamid dapat dilihat pada Gambar 2.5 di bawah ini. Gambar 2.5. Struktur Asetazolamid Indikasi Asetazolamid diindikasikan untuk menurunkan tegangan mata pada segala macam glaukoma. Dosis Berdasarkan AHFS, dosis penggunaan asetazolamid untuk anak usia ≥12 tahun adalah 500 mg setiap 12 jam sekali. Universitas Sumatera Utara 105 Efek Samping Asetazolamid dapat menimbulkan efek samping seperti urticaria, sakit tenggorokan, mual, muntah, diare, photosensitivity, Stevens-Johnson syndrome, sakit pinggang, polyuria, hematuria, aplastic anemia Tatro, D.S., 2003 e. Ofloxacin Merupakan antibiotika fluorkuinolon yang memiliki aktivitas terhadap berbagai bakteri aerob dan anaerob gram positif dan gram negatif dengan cara menghambat sintesis protein sel. Golongan fluorokuinolon aktif sekali terhadap bakteri gram negatif, enterobacteriaceae, Ps. Aeruginosa, shigella, salmonella, c. jejuni, B. catarrhalis Setiabudy, R. 2007. Struktur kimia dari ofloxacin ditunjukkan pada Gambar 2.6 di bawah ini. Gambar 2.6. Struktur Ofloxacin Indikasi Zat ini digunakan pada infeksi saluran kemih, prostatitis, infeksi pernafasan, mata, dan gonore. Sebagai pengobatan infeksi mata yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, S. epidermidis, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Enterobacter cloacae, Proteus mirabilis, or Pseudomonas aeruginosa. Universitas Sumatera Utara 106 Dosis Untuk pengobatan konjungtivitis dosis yang digunakan adalah 1 atau 2 tetes setiapi 2-4 jam selama 2 hari, lalu 1-2 tetes setiap 4 jam sekali hingga 5 hari lagi McEvoy, 2010. Efek Samping Ofloxacin dapat menimbulkan gangguan penglihatan seperti rasa terbakar, gatal, pedih, urticaria, dan dermatitis, fotofobia, penglihatan kabur, keluar air mata Tatro, D.S., 2003

f. Parasetamol