Ranitidin Kloramfenikol Bisacodyl TINJAUAN PUSTAKA

109

h. Ranitidin

Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung Anonim, 2003. Ranitidin bekerja dengan cara menghambat secara kompetitif ikatan histamin dengan reseptor H2 dan mengurangi cAMP intraseluler. Indikasi Ranitidin diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari, gastric ulcer, duodenal ulcer Tatro, D.S., 2003. Struktur kimia ranitidin dapat dilihat pada Gambar 2.9 di bawah ini. Gambar 2.9 Struktur Ranitidin Dosis Untuk anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun adalah 2-4mgkghari dibagi dalam 2 dosis, dengan dosis maksimum 300 mg sehari McEvoy,2010. Efek Samping Efek samping dari ranitidin adalah diare, nyeri otot, pusingm dan timbul ruam kulit Anonim, 2013.

i. Kloramfenikol

Kloramfenikol adalah antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas antibakterinya bekerja dengan Universitas Sumatera Utara 110 menghambat sintesis protein. Kloramfenikol merupakan antibakteri dengan spektrum luas sehingga efektif terhadap gram positif dan beberapa bakteri aerob gram negatif McEvoy,2010. Struktur kimia dari kloramfenikol dapat dilihat pada Gambar 2.10 di bawah ini. Gambar 2.10. Struktur Kloramfenikol Indikasi Secara topikal diindikasikan untuk infeksi mata ringan, infeksi kulit, sebagai profilaksis untuk infeksi akibat luka sayatan, luka terbakar dan abrasi kulit serta untuk meningitis McEvoy, 2010. Dosis Sebagai antibakteri topikal dosis penggunaan untuk anak dan dewasa 1-4 kali sehari pada daerah yang infeksi Tatro, D.S.,2003. Efek Samping Kloramfenikol dapat menimbulkan urtikaria, dermatitis, rasa gatal dan seperti terbakar, optic neuritis Tatro, D.S.,2003.

j. Bisacodyl

Senyawa ini merupakan laksansia kontak populer yang berkerja langsung terhadap dinding usus besar dengan memperkuat peristaltiknya. Tinja menjadi melunak. Disamping penggunaannya sebagai pencahar umum, juga sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum pembedahan atau pemeriksaan rontgen Tan, Universitas Sumatera Utara 111 H.T., dan Rahardja, K., 2003. Struktur kimia bisacodyl dapat dilihat pada Gambar 2.11 di bawah ini. Gambar 2.11. Struktur Bisacodyl Indikasi Digunakan sebagai pencahar stimulan untuk meringankan sembelit. Digunakan secara oral dan atau rektal supositoria untuk mengosongkan usus sebagai prosedur sebelum operasi atau radiografi, proctoscopic, atau endoskopi misalnya, sigmoidoscopic, proctoscopic McEvoy, 2010. Dosis Bisacodyl berbentuk suppositoria, dosis lazim penggunaannya untuk anak usia ≥12 tahun adalah 10 mg 1 supp setiap hari McEvoy, 2010. Efek Samping Menurut AHFS. aktivitas yang berlebihan dapat terjadi usus diare, mual, muntah; iritasi perianal; kembung; perut kembung; kram perut; proctitis dan peradangan. Supositoria dapat menyebabkan proktitis dan peradangan dengan penggunaan jangka panjang. Universitas Sumatera Utara 112

BAB III PENATALAKSANAAN UMUM

3.1 Identitas Pasien

Nama : H.G No. Mr : 00.59.94.12 Umur : 16 tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki Tanggal Lahir : 23 Mei 1998 Agama : Islam Suku : Jawa Pekerjaan : Pelajar Alamat : Jl. X, Aceh Tamiang Berat Badan : 50 kg Ruangan : Rindu A3 Pembayaran : JKA Tanggal Masuk : 28 April 2014 Diagnosis : Lacerasi Cornea Sclera OD + Prolaps iris + hyphaema total OD ec corpus alienum Pulang : 16 Mei 2014 PBJ Universitas Sumatera Utara