53 - Pemilhan metode teknis pengadaan.
- Pemilihan rekaman. - Penentuan spesifikasi kontrak.
- Pemantauan proses pengadaan. - Pembayaran.
Pengadaan dapat dilakukan melalui: a. Pembelian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian adalah: - Kriteria perbekalan farmasi.
- Persyaratan pemasok. - Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan perbekalan farmasi.
- Pemantauan pengadaan sesuai jenis, jumlah dan waktu. Metode pengadaan meliputi pelelangan umum, pelelangan terbatas,
penunjukkan langsung dan pembelian langsung. Pembelian langsung kurang dari 50 juta melalui gudang, sedangkan lebih dari 50 juta dengan kontraktender
melalui panitia pengadaanpenerimaan. Kontrak sesuai uang harga satuan sesuai kebutuhan.
b. Produksipembuatan sediaan farmasi c. Sumbangandropinghibah
Dilakukan permintaan, pencatatan, penerimaan, dan penggunaannya dilaporkan kepada pihak terkait.
3.3.3.4 Produksi
Produksi perbekalan farmasi merupakan kegiatan membuat, merubah bentuk, dan pengemasan kembali sediaan farmasi untuk memenuhi kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
54 pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dilaksanakan oleh kelompok kerja
perbekalan. Instalasi farmasi dapat memproduksi sediaan tertentu apabila: 1. Sediaan farmasi tidak tersedia di pasaran.
2. Sediaan farmasi lebih murah jika diproduksi sendiri. 3. Sediaan farmasi formula khusus.
4. Sediaan farmasi kemasan yang lebih kecilrepacking. 5. Sediaan farmasi untuk penelitian.
6. Sediaan farmasi yang tidak stabil dalam penyimpananharus dibuat baru.
Sarana dan fasilitas produksi harus menjamin mutu produksi yang dihasilkan. Fasilitas pengemas yang menjamin mutu dan keamanan pengguna antara lain:
wadah, pembungkus, etiket dan label.
3.3.3.5 Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga tertera dalam kontrak atau
surat pesanan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan:
- Harus sesuai dengan faktursurat pengantarpesanan barang SPB. - Harus sesuai kontrak SPK.
- Periksalah kondisi fisik barang dan tanggal kadaluarsa minimal 2 tahun. - Bahan baku harus disertai sertifikat analisa.
- Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheet MSDS. - Khusus untuk alat kesehatankedokteran harus mempunyai Certificate of
Universitas Sumatera Utara
55 Origin.
Penerimaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh panitia penerima. Didalam panitia penerima harus terlibat tenaga apoteker. Setelah penerimaan
barang kontrakSPK selesai dibuat berita acara penerimaan oleh panitia penerima. Setiap penerimaan perbekalan farmasi harus di entri ke komputer SIRS.
3.3.3.6 Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan menyimpan dan memelihara perbekalan farmasi. Pokja perbekalan bertanggung jawab atas penyimpanan perbekalan
farmasi di gudang dan melaksanakan pengendalian serta menentukan buffer stock perbekalan farmasi. Pokja instalasi farmasi, Depo Farmasi dan instalasi user
SMF bertanggung jawab atas penyimpanan perbekalan farmasi di unit kerja masing-masing dan melaksanakan pengendalian serta menentukan buffer stock
perbekalan farmasi. Penyimpanan perbekalan farmasi dilakukan di gudang BPJS, gudang
Floor Stock diberikan per paket tindakan, gudang umum untuk IGD, apotek I dan II, dan gudang bahan berbahaya dan mudah terbakar. Ruang penyimpanan di
gudang farmasi harus memenuhi syarat penyimpanan perbekalan farmasi. Penyimpanan perbekalan farmasi harus aman dalam hal kestabilan dan
terhindar dari kehilangan, suhu dimana ruangan penyimpanan 15-30ºC, dan lemari pendingin 2-8ºC dan kelembaban ruangan 59-80. Penyimpanan untuk obat
berkewaspadaan tinggi High Alert diberi label atau penandaan khusus berwarna merah. Penyimpanan untuk bahan berbahaya, terpisah dari obat atau perbekalan
farmasi lainnya. Penyimpanan obat Look Alike Sound Alike LASA diberi jarak antara satu dengan yang lainnya dan diberi tanda atau label LASA berwarna hijau.
Universitas Sumatera Utara
56 Penyimpanan narkotika dilakukan di dalam lemari khusus dengan sistem double
lock dan pencatatan dengan kartu stock. Metode penyimpanan dilakukan berdasarkan:
a. Jenis perbekalan farmasi. b. Kelas terapi, LASA dan High Alert.
c. Bentuk perbekalan farmasi. Disusun secara alfabetis dengan menerapkan prinsip First In First Out FIFO
dan First Expired First Out FEFO.
3.3.3.7 Pendistribusian