23 rawat jalan maupun untuk semua unit termasuk poliklinik rumah sakit Siregar
dan Amalia, 2004. Fungsi Instalasi farmasi Rumah Sakit dapat digolongkan menjadi fungsi
nonklinik dan fungsi klinik. Fungsi non klinik biasanya tidak secara langsung pada pelayanan pasien tetapi fungsi klinik langsung pada pelayanan pasien.
Lingkup farmasi non klinik adalah perencanaan, penetapan spesifikasi produk dan pemasok, pengadaan, pembelian, produksi, penyiapan, pengemasan, pengemasan
kembali, distribusi dan semua pengendalian perbekalan kesehatan yang beredar di Rumah Sakit. Sedangkan lingkup farmasi klinik mencakup fungsi farmasi yang
dilakukan dalam program rumah sakit yaitu fungsi dalam proses penggunaan obat, mencakup sejarah penggunaan obat penderita, edukasi penderita, konsultasi
dengan dokter tentang pemilihan regimen obat, Pemantauan Terapi Obat PTO, Evaluasi Penggunaan Obat EPO, pemantauan dan pelaporan Reaksi Obat yang
Merugikan ROM serta program edukasi Siregar dan Amalia, 2004. 2.4
Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan perbekalan farmasi dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan Depkes RI, 2004.
2.4.1 Pemilihan
Semua rumah sakit harus memilih obat-obatan mana yang harus disediakan untuk peresepan dan permintaan oleh para praktisi perawatan
kesehatan. Keputusan ini berdasarkan misi rumah sakit, kebutuhan pasien, dan jenis layanan yang disediakan. Pemilihan obat-obatan merupakan proses yang
Universitas Sumatera Utara
24 mempertimbangkan kebutuhan pasien dan keselamatan sebagaimana nilai-nilai
ekonomis JCI, 2011. Merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah kesehatan yang
terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai
menjaga dan memperbaharui standar obat Depkes RI, 2004.
2.4.2 Perencanaan
Rumah sakit mempunyai metode, misalnya lewat suatu kepanitiaan, untuk mengurus dan memantau daftar obatobatan dan memantau penggunaan obat-
obatan itu di rumah sakit. Daftar tersebut nilai diulang setidaknya setahun sekali berdasarkan informasi yag muncul berkaitan dengan keselamatan dan efikasi
kemanjuran serta informasi tentang penggunaan dan efek samping JCI, 2011. Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah,
dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumtif pemakaian, epidemiologi penyebaran, kombinasi metode
konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia Depkes RI, 2004.
Pedoman perencanaan berdasarkan: 1. Daftar Obat Esensial Nasional DOEN atau formularium, standar terapi
rumah sakit dan ketentuan setempat yang berlaku. 2. Data catatan medik
3. Anggaran yang tersedia
Universitas Sumatera Utara
25 4. Penetapan prioritas
5. Siklus penyakit 6. Sisa stok
7. Data pemakaian periode lalu 8. Perencanaan pengembangan
2.4.3 Pengadaan
Merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui:
- Pembelian dapat dilakukan melalui tender ataupun pembelian langsung. - Produksipembuatan sediaan farmasi.