25 4. Penetapan prioritas
5. Siklus penyakit 6. Sisa stok
7. Data pemakaian periode lalu 8. Perencanaan pengembangan
2.4.3 Pengadaan
Merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui:
- Pembelian dapat dilakukan melalui tender ataupun pembelian langsung. - Produksipembuatan sediaan farmasi.
- Sumbanganhibah. Pengadaan bertujuan untuk mendapatkan jenis dan jumlah sesuai dengan
kebutuhan dan anggaran serta menghindari kekosongan obat Depkes RI, 2004.
2.4.4 Produksi
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 1197MenkesSKX2004 merupakan kegiatan merubah bentuk, dan pengemasan kembali sediaan farmasi steril atau
nonsteril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Produksi Instalasi Farmasi perlu diadakan karena obat-obat yang dikehendaki
dalam bentuk tertentu atau obat-obat dengan formulasi dan konsentrasi yang khusus. Kriteria obat yang diproduksi adalah:
- Sediaan farmasi dengan formula khusus - Sediaan farmasi dengan harga murah
- Sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil - Sediaan farmasi yang tidak tersedia dipasaran
Universitas Sumatera Utara
26 - Sediaan farmasi untuk penelitian
- Sediaan nutrisi parenteral - Rekonstruksi sediaan obat kanker
2.4.5 Penerimaan
Merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender
dan sumbangan. Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi:
a. Pabrik harus mempunyai Sertifikat Analisa. b. Barang harus bersumber dari distributor utama.
c. Harus mempunyai Material Safety Data Sheet MSDS. d. Khusus untuk alat kesehatankedokteran harus mempunyai certificate of
origin. e. Expire date minimal 2 tahun Depkes RI, 2004.
2.4.6 Penyimpanan
Berdasarkan JCI Joint Commision International yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan obat yaitu:
a. Obat-obatan disimpan dalam kondisi yang sesuai bagi stabilitas produk. b. Zat-zat yang dikendalikan dicatat secara akurat sesuai dengan u ndang-
undang dan peraturan yang berlaku. c. Obat-obatan dan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan
obat-obatan diberi label secara akurat dengan isi, tanggal kadaluarsa, dan peringatan.
Universitas Sumatera Utara
27 d. Semua area penyimpanan obat-obatan diinspeksi secara berkala sesuai
dengan kebijakan rumah sakit untuk memastikan bahwa obat-obatan tersimpan secara tepat.
e. Kebijakan rumah sakit menetapkan bagaimana obat-obatan yang dibawa masuk oleh pasien diidentifikasi dan disimpan.
Penyimpanan perbekalan farmasi merupakan kegiatan pengaturan sediaan farmasi di dalam ruang penyimpanan dengan tujuan untuk:
1. Menjamin mutu tetap baik, yaitu kondisi penyimpanan disesuaikan dengan sifat obat, misalnya dalam hal suhu dan kelembaban.
2. Memudahkan dalam pencarian, misalnya disusun berdasarkan abjad. 3. Memudahkan pengawasan persediaanstok dan barang kadaluarsa, yaitu
disusun berdasarkan First In First Out FIFO dan First Expired First Out FEFO
4. Menjamin pelayanan yang cepat dan tepat.
2.4.7 Pendistribusian