20
bersifat  kerakyatan  yang  dipimpin  oleh  hikmat  kebijaksanaan  dalam permusyawaratan  perwakilan  guna  mewujudkan  keadilan  sosial  bagi
seluruh rakyat Indonesia.
b. Sila II : “Kemanusiaan yang Adil Dan Beradab” diliputi dan dijiwai
sila I, meliputi dan menjiwai sila III, IV dan V.
Kemanusiaan  berasal  dari  kata  manusia,  yaitu  makhluk  berbudi yang  mempunyai  potensi  pikir,  rasa,  karsa,  dan  cipta.  Karena  potensi
inilah  manusia  menduduki  martabat  yang  tinggi  dengan  akal  budinya manusia  menjadi  berkebudayaan,  dengan  budi  nuraninya  manusia
menyadari  nilai-nilai  dan  norma-norma.  Adil  mengandung  arti  bahwa suatu  keputusan  dan  tindakan  didasarkan  atas  norma-norma  yang
obyektif, tidak subyektif apalagi sewenang-wenang. Beradab berasal dari kata  adab,  yang  berarti  budaya,  berarti  bahwa  sikap  hidup,  keputusan
dan  tindakan  selalu  berdasarkan  nilai  budaya,  terutama  norma kesopanan  dan  kesusilaan.  Adab  bearti  tata  kesopanan  kesusilaan  atau
moral.  Jadikemanusiaan  yang  adil  dan  beradab  adalah  kesadaran  sikap dan  perbuatan  manusia  yang  didasarkan  kepada  potensi  budi  nurani
manusia  dalam  hubungan  dengan  norma-norma  dan  kebudayaan umumnya  baik  terhadap  diri  pribadi,  sesama  manusia  maupun  terhadap
alam dan hewan.
c. Sila  III  :  “Persatuan  Indonesia”  diliputi  dan  dijiwai  sila  I,  dan  II,
meliputi dan menjiwai sila IV dan V.
Hakekat  sila  Persatuan  Indonesia  bahwa  bangsa  yang  mendiami wilayah  Indonesia  bersatu  karena  didorong  untuk  mencapai  kehidupan
yang bebas dalam wadah Negara yang merdeka dan berdaulat. Dengan persatuan  Indonesia  bangsa  Indonesia  menggapai  tujuan  memajukan
kesejahteraan  umum  dan  mencerdaskan  kehidupan  bangsa  serta mewujudkan  perdamaian  dunia  yang  abadi,  sekaligus  perwujudan  dari
paham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh sila I dan II. Nasionalisme Indonesia  mengatasi  paham  golongan,  suku  bangsa,  sebaliknya
membina tumbuhnya persatuan dan kesatuan sebagai satu bangsa yang padu tidak terpecah belah oleh sebab apapun.
d. Sila  IV  :  “Kerakyatan  Yang  Dipimpin  Oleh  Hikmat  Kebijaksanaan
Dalam  Permusyawaratan  Perwakilan
”  diliputi  dan  dijiwai  sila  I,  II,  III, meliputi dan menjiwai sila V.
21
Hakekat sila IV bahwa “kekuasaan yang tertinggi berada ditangan
rakyat”. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran atau rasio yang sehat  dengan  selalu  mempertimbangkan  persatuan  dan  kesatuan  bangsa
kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab.  Permusyawaratan  adalah  suatu  tata  cara  khas  kepribadian
Indonesia  untuk  merumuskan  dan  memutuskan  sesuatu  hal  berdasarkan kehendak rakyat hingga mencapai keputusan yang berdasarkan kebulatan
pendapat atau mufakat. Jadi  sila  ke  IV  adalah  bahwa  rakyat  dalam  menjalankan
kekuasaannya  melalui  sistem  perwakilan  dan  keputusan-keputusannya diambil dengan jalan musyawarah dengan pikiran yang sehat serta penuh
tanggung  jawab  baik  kepada  Tuhan  yang  maha  Esa  maupun  kepada rakyat  yang  diwakilinya.Coba  anda  cari  dari  sumber  bacaan  lainnya  nilai-
nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila.
e. Sila  V  :  “Keadilan  Sosial  bagi  Seluruh  Rakyat  Indonesia”  diliputi  dan
dijiwai sila I, II, III, dan IV.
Hakekat  sila  ke  V  adalah  setiap  orang  Indonesia  mendapat perlakuan  yang  adil  dalam  bidang  hukum,  politik,  sosial,  ekonomi  dan
kebudayaan.  Sila  Keadilan  sosial  adalah  tujuan  dari  empat  sila  yang mendahuluinya, merupakan tujuan bangsa Indonesia dalam bernegara, yang
perwujudannya ialah tata masyarakat adil-makmur berdasarkan Pancasila Hubungan  antar  sila-sila  Pancasila  dapat  disimpulkan  bahwa
Ketuhanan  yang  Maha  Esa  menjadi  sumber  pokok  kehidupan  bangsa Indonesia.  Setelah meyakini  hal tersebut manusia  akan  bisa melaksanakan
kewajibannya dan akan tercipta kemanusiaan yang adil dal beradab. Dengan dilaksanakannya  kemanusiaan  yang  adil  dal  beradab  maka  manusia  akan
saling menghargai dan menghormati, sehingga persatuan akan terwujud dan jadilah  persatuan  Indonesia.  Setelah  semua  bersatu  akan  dipilih  sosok
pemimpin  yang  dapat  menjalankan  pemerintahan  secara  demokrasi. Sehingga  dapat  tercipta  kerakyatan  yang  dipimpin  oleh  hikmat
kebijaksanaan  dalam  permusyawaratan  perwakilan  dimana  rakyat  dalam menjalankan  kekuasaannya  melalui  sistem  perwakilan  dan  keputusan-
keputusannya diambil dengan jalan musyawarah dengan pikiran yang sehat serta  penuh  tanggung  jawab  baik  kepada  Tuhan  yang  maha  Esa  maupun