Kekuasaan Yudikatif Uraian Materi 1. Analisis Pembagian Kekuasaan dalam sistem Pemerintahan Indonesia

62 perselisihan tentang pemilihan umum; kedua, memberikan putusan pemakzulan impeachment presiden danatau wakil presiden atas permintaan DPR karena Presiden dan Wakil Presiden diduga melakukan pelanggaran berupa pengkhinatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, dan tindak pidana berat, atau perbuatan tercela. 2 Mahkamah Agung MA MA memiliki kewenagan menyelengarakan kekuasaan peradilan yang berada dilingkungan peradilan umum, militer, agama, dan tata usaha negara; mengadili pada tingkat kasasi; dan MA berwenang menguji peraturan perundang-undangan dibawah UU terhadap UU. 3 Komisi Yudisial KY KY adalah suatu lembaga baru yang bebas dan mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan berwenang dalam rangka menegakan kehormatan dan perilaku hakim. Selain MA, MK, KY, dan Polri yang sudah diatur dalam UUD Negara RI Tahun 1945, masih ada badan-badan lain yang jumlahnya lebih dari satu yang mempunyai fungsi berkaitan dengan kekuasaan kehakiman. Hal ini sesuai dengan Pasal 24 ayat 3 UUD Negara RI Tahun 1945 yang berbunyi, Badan- badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam UU. Badan-badan yang dimaksud antara lain Kejaksaan Agung. Selain itu, lembaga lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman, yaitu menjalankan fungsi penyelidikan, penyidikan, dan atau penuntutan antara lain Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM, Komisi Pemberantaan Korupsi KPK, dan sebagainya. Kejaksaan Agung, Komnas HAM, dan KPK tidak tertulis dalam UUD Negara RI Tahun 1945, hanya diatur dalam UU. Meskipun demikian, keberadaan lembaga-lembaga tersebut dalam negara demokrasi mempunyai derajat kepentingan yang sama constitutional importance dalam sistem ketatanegaraan negara kita.

d. Kekuasaan Lain

Lembaga yang diberi hak dalam kekuasaan Eksaminatif adalah BPK Badan Pemeriksa Keuangan, badan ini memiliki tugas dan wewenang yaitu: pertama, memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara, hasil pemeriksaan itu kemudian diberitahukan kepada DPR, DPD, dan DPRD. Kedua, 63 memeriksa semua pelaksanaan APBN; dan ketiga, memeriksa tanggung jawab pemerintah tentang keuangan negara. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengatur hasil pemeriksaan BPK, selain disampaikan ke DPR juga disampaikan kepada DPD dan DPRD. Disampaikan ke DPD dikarenakan DPD juga melakukan pengawasan atas APBN. ke DPRD karena BPK juga memeriksa pengelolaan keuangan daerah dalam APBD. Hasil Pemeriksaan itu dipelajari oleh DPR, DPD, serta DPRD. Jika ditemukan adanya penyimpangan, DPR, DPD, atau DPRD dapat menindaklanjutnya dalam bentuk penggunaan hak-hak dewan atau disampaikan untuk ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum. Jika BPK menemukan adanya tindak pidana, dapat diserahkan langsung kepada instansi penegak hukum.

D. Aktivitas Pembelajaran

1 Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Lembaga-lembaga Negara d alam Pembukaan UUDNRI Tahun 1945”. 2 Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini. 3 Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok. 4 Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas terhadap materi modul 5 Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan keperluan; 6 Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihankasustugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. 7 Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. 8 Penyampaian hasil diskusi; 9 Memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok 10 Menyimpulkan hasil pembelajaran 11 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 12 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 13 Merencanakan kegiatan tindak lanjut