Umpan Balik dan Tindak Lanjut

30 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ANALISIS PENENTUAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM BERTUTUR KATA, BERPERILAKU DAN BERSIKAP SESUAI DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA Oleh: Dr. Sri Untari.M.Si

A. Tujuan

1. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menganalisis penentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran hedonisme. 2. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menganalisis Penentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran utilitarisme. 3. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menganalisispenentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran 4. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menganalisis penentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran sosialisme. 5. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menganalisispenentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran religiosisme. 6. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menganalisis penentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran humanisme.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencaian Kompetensi dalam materi ini peserta diklat mampu: 1. menganalisis penentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran hedonisme 2. menganalisis penentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran utilitarisme. 3. menganalisispenentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran vitalisme. 4. menganalisispenentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran sosialisme. 5. menganalisis penentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran religiosisme. 31 6. Peserta diklat mampu menganalisis penentuan nilai baik dan buruk berdasarkan aliran humanisme.

C. Uraian Materi

Baik dan buruk merupakan dua istilah yang banyak digunakan untuk menentukan suatu perbuatan yang dilakukan seseorang.Baik adalah sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan, yang memberikan kepuasan.Baik juga berarti sesuai dengan yang diinginkan, memberikan perasaan senang atau bahagia.Tingkah laku manusia adalah baik, jika tingkah laku tersebut menuju kesempurnaan manusia.Sehingga jika mengetahui sesuatu yang baik, maka dengan sendirinya akan mengetahui yang buruk. Sesuatu yang buruk adalah kebalikan dari yang baik, dan tidak disukai kehadirannya oleh manusia.Buruk berarti tidak sempurna dalam kualitas, dibawah standart, kurang dalam nilai, tidak menyenangkan dan sesuatu yang tercela. Definisi di atas memberi kejelasan bahwa baik dan buruk sangat relatif karena bergantung pada pandangan dan penilaian masing-masing yang merumuskannya, dengan demikian nilai baik dan buruk tersebut bersifat subyektif karena bergantung kepada individu yang menilainya.Seiring dengan perkembangan pemikiran manusia, berkembang pula patokan yang digunakan orang dalam menentukan baik dan buruk. Sejumlah pandangan filsafat yang digunakan dalam menilai baik dan buruk yaitu hedonisme, utilitarianisme, vitalisme, sosialisme, religiosisme dan humanisme.

1. Analisis Penentuan baik dan buruk berdasarkan aliran hedonisme.

Aliran hedonisme berpandangan bahwa perbuatan yang baik adalah perbuatan yang banyak mendatangkan kelezatan,kenikmatan dan kepuasan nafsu biologis.Aliran ini tidak mengatakan bahwa semua perbuatan mengandung kelezatan,melainkan ada pula yang mendatangkan kepedihan dan apabila ia disuruh memilih manakah perbuatan yang harus dilakukan maka yang dilakukan adalah mendatangkan kelezatan.Epicurus sebagai orang pertama yang mendasari paham ini mengatakan bahwa kebahagian atau kelezatan itu adalah tujuan manusia.Tidak ada kebaikan dalam hidup ini selain kelezatan dan tidak ada keburukan selain penderitaan. Dan akhlak itu tidak lain dan tidak bukan adalah berbuat untuk menghasilkan kelezatan dan kebahagiaan serta keutamaan. Rohanilah yang merencanakan kelezatan dan akal dibimbing rohani memandang akal lebih kekal dari kelezatan badan.