Alinea Pertama Uraian Materi 1. Analisis Isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
                                                                                44
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
Mengandung  makna  segala  bangsa  berhak  untuk  memperoleh kemerdekaan,  karena  ada  dan  berlakunya  hak  kemerdekaan  adalah
sejalan  dengan  tuntutan  perikemanusiaan  dan  perikeadilan.  Kata “sesungguhnya” dalam hal ini tidak hanya dalam arti keadaan realitasnya
yang  memang  demikian,  namun  lebih  bersifat  imperatif,  yaitu  mutlak
memang  harus  demikian,  jika  tidak  akan    bertentangan  dengan  peri kemanusiaan  dan  perikeadilan,  kedua  unsur  tersebut  merupakan  unsur
mutlak  bagi  terjaminnya  nilai-nilai  tertinggi  kehidupan  manusia  dan kemanusiaan.
Dengan  demikian,  berarti  bahwa  setiap  bangsa  mempunyai  hak  untuk merdeka dan hak ini sifatnya yang mutlak. Hak untuk merdeka merupakan
hak  kodrat  dan  hak  moril  dari  setiap  bangsa.  Pengingkaran  terhadap  hak kodrat ini bagaimanapun bentuk dan manifestasinya harus lenyap dari atas
bumi,  seperti  halnya  suatu  penjajahan  oleh  negara  terhadap  negara  lain. Pemberian hak kemerdekaan ini ditekankan kepada segala bangsa dalam
wujud  kebulatannya,  bukan  kepada  individu-individu.  Tidaklah  berarti, bahwa  hak  kebebasan  individu  tidak  ada  tempat,  namun  hak  kebebasan
individu  dilekatkan  dalam  hubungannya  dengan  bangsa  sebagai  satu pokok  kebulatan.  Jadi  kebebasan  individu  ditempatkan  dalam  hubungan
nya  sebagai  species  terhadap  genusnya.  Kata-kata  perikeadilan  dan perikemanusiaan  menjadi  ukuran  penentunya,  yaitu  bahwa  dalam  batas-
batas  keadilan  dan  kemanusiaan,  manusia  sebagai  individu  diakui kemandiriannya sehingga diakui pula hak-hak kebebasannya.
Pengertian  hak  kemerdekaan  sebagai  hak  kodrat  segala  bangsa  tidak secara langsung sebagai hak yuridis, tetapi lebih merupakan hak moril dan
hak kodrat. Sebagai imbalannya, segala bangsa harus memiliki kewajiban moril  dan  kewajiban  kodrat  untuk  menghormatinya.  Bila  ada  bangsa  yang
tidak  merdeka  maka  hal  ini  bertentangan  dengan  hakikat kodrat  manusia. Dengan  demikian,  ada  wajib  kodrat  dan  wajib  moril  bagi  penjajah
khususnya untuk memerdekakan bangsa tersebut.
45
Setiap bangsa mempunyai hak untuk merdeka dan hak ini sifatnya yang mutlak.  Indonesia  sudah  merdeka  sebagai  warga  negara  yang  baik
hendaknya selalu menampilkan perilaku yang mencerminkan bangsa yang merdeka  dan  sadar  berkonstitusi  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Misalnya,
dengan  mematuhi  dan  menjalankan  semua  ketentuan  konstitusiundang- undang  dasar  dalam  kehidupan  sehari-hari,  selalu  bersyukur  kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas kemerdekaan sebagai anugerah,menjaga dan memelihara  lingkungan  hidup,Tidak  merusak  bangunan  pemerintah  atau
fasilitas  umum  tempat  peribadatan,  rumah  penduduk,  sekolah,  kantor pemerintahan, dan sebagainya, tidak me-rusak kelestarian alam, misalnya
melakukan  pembakaran  hutan,  menangkap  ikan  di  sungai  dengan menggunakan  setrum  atau  portas,  membunuh  binatang-binatang  langka,
merusak terumbu karang, dan sebagainya.
                