36
yang berguna atau mendatangkan manfaat.Baik menurut aliran vitalisme adalah mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia. Baik dan buruk
menurut aliran sosialisme ditentukan adat-istiadat yang berlaku dan dipegang oleh masyarakat. Orang yang mengikuti dan berpegang teguh pada adat
dipandang baik dan yang menentang dan tidak mengikuti adat dipandang buruk dan perlu dihukum secara adat. Menurut aliran religiosme, baik adalah
perbuatan yang tidak sesuai kehendak Tuhan.Sedangkan aliran humanisme, setiap manusia mempunyai intiusi atau insting batin yang dapat membedakan
baik dan buruk dengan sekilas pandangan G. Umpan Balik Tindak Lanjut:
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi Analisis penentuan nilai baik dan buruk dalam bertutur kata, berperilaku dan
bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila ?
2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari
materi Analisis penentuan nilai baik dan buruk dalam bertutur kata, berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila ?
3. Apa manfaat mempelajari materi Analisis penentuan nilai baik dan buruk dalam bertutur kata, berperilaku dan bersikap sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila terhadap tugas BapakIbu?
4. Apa rencana tindak lanjut BapakIbu setelah kegiatan pelatihan?
37
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 ANALISIS PELAKSANAAN UUD NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 1945
Oleh:Siti Tamami.S.Pd
A. Tujuan
1. Dengan membaca peserta diklat mampu menjelaskan pelaksanaan UUD Negara Republik Indonesia pada tahun 1945masa awal kemerdekaan
periode 17 Agustus 1945 – 29 Desember 1949 secara benar.
2. Dengan membaca peserta diklat mampu menjelaskan pelaksanaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada Dekrit Presiden 5 Jui 1959
periode 5 Juli 1959 - 11 Maret 1966 secara benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Peserta diklat mampu menjelaskan: 1. Pelaksanaan UUD Negara Republik Indonesia pada tahun 1945masa awal
kemerdekaan periode17 Agustus 1945 – 29 Desember 1949
2. Pelaksanaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada Dekrit Presiden 5 Jui1959 periode 5 Juli 1959 - 11 Maret 1966
C. Uraian Materi 1. Pelaksanaan UUD Negara Republik Indonesia pada tahun 1945masa
awal kemerdekaan periode 17 Agustus 1945 – 29 Desember 1949
Pada awal kemerdekaan Indonesia, KNIP mengusung gagasan pemerintahan parlementer karena khawatir dengan pemberian kekuasaan
yang begitu besar pada presiden oleh UUD. Karena itu pada tanggal 7 oktober 1945, KNIP mengeluarkan momerandum yang meminta presiden
untuk segera membentuk MPR, menanggapi hal itu, Presiden RI mengeluarkan maklumat Wakil Presiden pada tanggal 16 Oktober 1945 yang
berisi “bahwa Komite Nasional Pusat, sebelum terbentuk MPR dan DPR diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN, serta membentuk
Badan Pekerjaan ”, dan pada tanggal 3 November 1945, Wakil Presiden
mengeluarkan Maklumat lagi tentang kebebasan membentuk banyak partai.
38
Terbentuknya kabinet pertama berdasarkan sistem parlementer dengan Perdana Menteri Syahrir pada tanggal 14 november 1945. Hal itu berakibat
pada ketidakstabilan Indonesia di bidang ekonomi, politik maupun pemerintahan.
Pada tanggal 27 Desember 1949, dibentuklah negara federal yaitu Negara Republik Indonesia Serikat. Dalam Negara RIS tersebut masih terdapat
Negara bagian republik Indonesia yang ber ibukota di Yogyakarta. Pada tanggal 17 agustus 1950, terjadi kesepakatan antara Negara RI yogyakarta
dengan Negara RIS untuk kembali membentuk Negara kesatuan berdasarkan pada Undang-Undang Dasar.
UUD 1945 berlaku di Indonesia dalam dua kurun waktu. Pertama antara 18 Agustustahun 1945 sampai 27 Desember 1949 yaitu sejak ditetapkan oleh
panitia persiapan kemerdekaan indonesia PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 sd mulai berlakunya konstitusi RIS pada saat pengakuan kedaulatan
dalam bulan Desember 1949. Kedua, berlakunya UUD 1945 itu telah dapat mencatat dan menarik pengalaman-pengalaman tentang gerak pelaksanaan
dari UUD 1945 itu, termasuk juga penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan-ketentuan UUD 1945 itu.
Dalam kurun waktu 1945-1949, jelas UUD 1945 tidak dilaksanakan dengan baik, karena kita memang sedang dalam pancaroba, dalam usaha membela
dan mempertahankan kemerdekaan yang baru saja kita proklamasikan, sedangkan pihak kolonialis belanda justru ingin menjajah kembali bekas
jajahan yang telah merdeka itu. Segala perhatian bangsa dan negara diarahkan untuk memenangkan peran kemerdekaan,sehingga sistem
pemerintah dan kelembagaan belum dapat dilaksanakan. Dalam kurun waktu ini sempat diangkat anggota DPR sementara, sedangkan MPR dan DPR
belum dapat dibentuk, sehingga diberlakukan ketentuan aturan peralihan pasal 4 yang menyatakan bahwa : “sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk
menurut UUD ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh presiden dengan
bantuan kom ite nasional”.Namun ada satu penyimpangan konstitusional yang
prisipil yang dapat dicatat dalam kurun waktu 1945 sd 1949 itu, ialah perubahan sistem kabinet presidensial menjadi sistem kabinet parlementer.
Berdasarkan usul Badan Kerja Komite Nasional Indonesia Pusat BP- KNIP pada tanggal 11 november 1945 yang kemudian disetujui oleh Presiden
dan diumumkan dengan Maklumat Pemerintah tanggal 14 november 1945,