Umpan Balik Tindak Lanjut:

56 KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 ANALISIS PENERAPAN FUNGSI LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DALAM UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Oleh: Gatot Malady. S.I.P., M.Si. A. Tujuan Setelah mempelajari modul ini peserta diklat dapat menganalisis penerapan fungsi Lembaga-lembaga Negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan baik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menganalisis penerapan fungsi MPR; 2. Menganalisis penerapan fungsi DPR; 3. Menganalisis penerapan fungsi DPD; 4. Menganalisis penerapan fungsi Presiden; 5. Menganalisis penerapan fungsi Badan Pemeriksa Keuangan; 6. Menganalisis penerapan fungsi Mahkamah Agung; 7. Menganalisis penerapan fungsi Mahkamah Konstitusi; dan 8. Menganalisis penerapan fungsi Komisi Yudisial.

C. Uraian Materi 1. Analisis Pembagian Kekuasaan dalam sistem Pemerintahan Indonesia

Sistem politik dan pemerintahan di Indonesia memodifikasi teori Trias Politika, dengan sistem distribution of power yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh lembaga bernama MPR, yang terdiri dari dua badan yaitu DPR dan DPD. Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden dan dibantu menteri-menteri. Sementara itu, lembaga yudikatif sejak amandemen UUD Negara RI Tahun 1945 dijalankan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penerapan pembagian 57 kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.

a. Pembagian kekuasaan secara horizontal

Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-lembaga tertentu legislatif, eksekutif dan yudikatif. Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara horizontal pembagian kekuasaan negara di lakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara lembaga-lembaga negara yang sederajat. Pembagian menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut. 1. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang- undang dan penyelenggaraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. Dalam menyelenggarakan kekuasaannya, presiden dibantu wakil presiden dan para menteri. 2. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang. 3. Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.