Analisis Penerapan Fungsi-fungsi Lembaga Negara di Indonesia

60 negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan atau Wakil Presiden.” Di sisi lain, UUD Negara RI Tahun 1945 hasil amandemen berdampak pada skema dan format kelembagaan negara kita mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai ke tingkat yang paling rendah. Mulai dari MPR sebagai lembaga tertinggi negara sampai ke bentuk pemerintahan desa diharuskan mengalami perubahan mendasar menurut amanat UUD Negara RI Tahun 1945. Ada lembaga negara yang dikurangi kewenangannya dan menurun kedudukannya seperti MPR, ada yang diperkuat kewenangannya seperti DPR, adapula pembentukan lembaga negara baru seperti MK. Selain itu, ada pula lembaga negara yang dihapus dari sistem ketatanegaaraan kita , yaitu DPA, yang peran dan tugasnya kurang lebihnya digantikan oleh Dewan Pertimbangan Presiden.

a. Kekuasaan Legislatif

Lembaga legislatif di Indonesia terdiri dari MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat, DPR Dewan Perwakilan Rakyat, dan DPD Dewan Perwakilan Daerah, ketiganya memiliki tugas, dan wewenang yang berbeda satu sama lainnya, namun dalam lembaga legislatif atau lembaga perwakilan rakyat memiliki fungsi utama yakni: 1 Fungsi Legislasi Fungsi legislatif terletak di bidang perundang-undangan atau membuat peraturanuntuk itu lembaga legislatif diberi hak inisiatif, hak mengadakan amandemen terhadap rancangan undang-undang yang disusun pemerintah. 2 Fungsi Pengawasan Fungsi bidang pengawasan dan kontrol terhadap lembaga eksekutif pemerintah.Pengawasan dilakukan lembaga legislatif melalui hak – hak kontrol yang khusus, seperti hak bertanya interpelasi, maupun hak angket. 3 Fungsi Anggaran Fungsi anggaran artinya Lembaga legislatif berhak menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara melalui DPR bersama Presiden dengan mempertimbangkan DPD.

b. Kekuasaan Eksekutif

Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Presiden dibantu oleh Wakil Presiden dan para menteri. Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut. 61 1 Tugas eksekutif kepala pemerintahan adalah a memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara pasal 10; b menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR pasal 11 ayat 1 ; c membuat perjanjian internasional dengan persetujuan DPR; d mengangkat duta dan menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR pasal 13. 2 Tugas legislatif kepala pemerintahan adalah a membentuk Undang- Undang; b menetapkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang; c menetapkan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakan Undang- Undang pasal 5 ayat 2. 3 Tugas yudisial atau kehakiman ini sering disebut hak preogratif atau prevelege presiden. Artinya, hak istimewa yang melekat pada presiden selaku kepala negara. Tugas yudisial kepala pemerintahan adalah: a memberi grasi atau pengampunan kepada orang yang telah dijatuhi hukuman dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung pasal 14 ayat 1; b.memberi amnesti atau pengampunan kepada orang atau sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu, tanpa dijatuhi hukuman; c.memberikan abolisi atau penghapusan suatu peristiwa pidana. Dalam memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR Pasal 14 ayat 2; serta, d. memberikan rehabilitasi atau pemulihan nama baik seseorang dengan memperhatikan pertimbangan MA pasal 14 ayat 1. Presiden juga dapat memberikan gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang pasal 15. Selain itu presiden juga berwenang membentuk dewan pertimbangan dengan tugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada presiden, yang selanjutnya diatur dengan undang-undang pasal 16.

c. Kekuasaan Yudikatif

Kekuasaan Yudikatif menurut UUD Negara RI Tahun 1945 terdiri dari: 1 Mahkamah Konstitusi MK Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan: pertama, mengadili pada tingkat pertama dan terakhir final and binding yang putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap UUD 1945 judicial review; memutus sengketa kewenangan lembaga negara; memutus pembubaran partai politik; memutus