Kekuasaan Eksekutif Uraian Materi 1. Analisis Pembagian Kekuasaan dalam sistem Pemerintahan Indonesia

61 1 Tugas eksekutif kepala pemerintahan adalah a memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara pasal 10; b menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR pasal 11 ayat 1 ; c membuat perjanjian internasional dengan persetujuan DPR; d mengangkat duta dan menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR pasal 13. 2 Tugas legislatif kepala pemerintahan adalah a membentuk Undang- Undang; b menetapkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang; c menetapkan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakan Undang- Undang pasal 5 ayat 2. 3 Tugas yudisial atau kehakiman ini sering disebut hak preogratif atau prevelege presiden. Artinya, hak istimewa yang melekat pada presiden selaku kepala negara. Tugas yudisial kepala pemerintahan adalah: a memberi grasi atau pengampunan kepada orang yang telah dijatuhi hukuman dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung pasal 14 ayat 1; b.memberi amnesti atau pengampunan kepada orang atau sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu, tanpa dijatuhi hukuman; c.memberikan abolisi atau penghapusan suatu peristiwa pidana. Dalam memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR Pasal 14 ayat 2; serta, d. memberikan rehabilitasi atau pemulihan nama baik seseorang dengan memperhatikan pertimbangan MA pasal 14 ayat 1. Presiden juga dapat memberikan gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang pasal 15. Selain itu presiden juga berwenang membentuk dewan pertimbangan dengan tugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada presiden, yang selanjutnya diatur dengan undang-undang pasal 16.

c. Kekuasaan Yudikatif

Kekuasaan Yudikatif menurut UUD Negara RI Tahun 1945 terdiri dari: 1 Mahkamah Konstitusi MK Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan: pertama, mengadili pada tingkat pertama dan terakhir final and binding yang putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap UUD 1945 judicial review; memutus sengketa kewenangan lembaga negara; memutus pembubaran partai politik; memutus 62 perselisihan tentang pemilihan umum; kedua, memberikan putusan pemakzulan impeachment presiden danatau wakil presiden atas permintaan DPR karena Presiden dan Wakil Presiden diduga melakukan pelanggaran berupa pengkhinatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, dan tindak pidana berat, atau perbuatan tercela. 2 Mahkamah Agung MA MA memiliki kewenagan menyelengarakan kekuasaan peradilan yang berada dilingkungan peradilan umum, militer, agama, dan tata usaha negara; mengadili pada tingkat kasasi; dan MA berwenang menguji peraturan perundang-undangan dibawah UU terhadap UU. 3 Komisi Yudisial KY KY adalah suatu lembaga baru yang bebas dan mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan berwenang dalam rangka menegakan kehormatan dan perilaku hakim. Selain MA, MK, KY, dan Polri yang sudah diatur dalam UUD Negara RI Tahun 1945, masih ada badan-badan lain yang jumlahnya lebih dari satu yang mempunyai fungsi berkaitan dengan kekuasaan kehakiman. Hal ini sesuai dengan Pasal 24 ayat 3 UUD Negara RI Tahun 1945 yang berbunyi, Badan- badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam UU. Badan-badan yang dimaksud antara lain Kejaksaan Agung. Selain itu, lembaga lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman, yaitu menjalankan fungsi penyelidikan, penyidikan, dan atau penuntutan antara lain Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM, Komisi Pemberantaan Korupsi KPK, dan sebagainya. Kejaksaan Agung, Komnas HAM, dan KPK tidak tertulis dalam UUD Negara RI Tahun 1945, hanya diatur dalam UU. Meskipun demikian, keberadaan lembaga-lembaga tersebut dalam negara demokrasi mempunyai derajat kepentingan yang sama constitutional importance dalam sistem ketatanegaraan negara kita.

d. Kekuasaan Lain

Lembaga yang diberi hak dalam kekuasaan Eksaminatif adalah BPK Badan Pemeriksa Keuangan, badan ini memiliki tugas dan wewenang yaitu: pertama, memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara, hasil pemeriksaan itu kemudian diberitahukan kepada DPR, DPD, dan DPRD. Kedua,