5
E. Saran Penggunaan Modul
Agar peserta berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul ini, lalu dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran di sekolah, maka cermati dan ikuti petunjuk
berikut dengan baik, antara lain: 1. Penguasaan materi pedagogik yang mendukung penerapan materi profesional
2. Penguasaan materi profesional sebagai pokok dalam pembelajaran PPKndi SMP 3. Bacalah setiap tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi pada
masing-masing kegiatan pembelajaran agar anda mengetahui pokok-pokok pembahasan
4. Selama mempelajari modul ini, silakan diperkaya dengan referensi yang berkaitan dengan materi
5. Perhatikan pula aktivitas pembelajaran dan langkah-langkah dalam menyelesaikan setiap latihantugaskasus
6. Latihantugaskasus dapat berupa permasalahan yang bisa dikerjakan dalam kelompok dan individu
7. Diskusikanlah dengan fasilitator apabila terdapat permasalahan dalam memahami materi.
6
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ANALISIS ESENSI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
Oleh: Drs. Hariyono Adipurnomo
A. Tujuan
1. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menganalisis hakekat PPKn secara benar
2. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menganalisis asumsi normatif dan positif PPKnsecara benar
3. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menganalisis substansi kebijakan nasional PPKn secara benar.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menganalisis hakekat PPKn 2. Menganalisis asumsi normatif dan positif PPKn
3. Menganalisis substansi kebijakan nasional PPKn.
C. Uraian Materi 1. Analisis Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan bidang studi yang bersifat multifased dengan konteks lintas bidang keilmuan, dengan bidang
kajian yang mutidimensional sebagai integrasi dari disiplin ilmu politik, hukum, pendidikan, psikologi, dan disiplin ilmu lainnya yang dapat mendukung
pembentukan warga negara yang baik. Namun secara filsafat keilmuan ia memiliki ontology pokok ilmu politik khususnya konsep
“political democracy” untuk aspek
“duties and rights of citizen” Chreshore:1886. Dari konsep inilah kemudian berkembang konsep
“Civics”, yang artinya warga negara pada jaman Yunani kuno, yang kemudian diakui secara akademis sebagai
embrionya “civic education”, yang selanjutnya di Indonesia diadaptasi menjadi
“pendidikan kewarganegaraan” yang sekarang menjadi muatan kurikulum. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai suatu bidang pendidikan keilmuan
yang merupakan pengembangan “citizenship transmission”. Pada saat ini