109
c. Babak 3: Gangguan
Pada babak ini, ketenangan yang untuk sementara dirasakan oleh Adam digoyahkan dengan Bogem yang menyerang pertunjukan tari. Konflik utama baru
terjadi pada babak ini. Fungsi pokok pertamaadalah “Adam berhadapan dengan ormas Bogem”. Struggle ini tidak berhasil dimenangkan Adam, sehingga dia mendapat sanksi
dalam plot, yaitu kematian Tante Yantje. Fungsi ini juga memicu desire dalam diri Adam untuk menjadi Madame X. Fungsi berikutnya adalah “Para penari ditipu”. Para
penari berangkat menjadi tenaga kerja, tetapi itu hanya tipuan karena mereka akan dijual pada orang asing. Ratih sempat menelepon Adam, sehingga Adam menjadi curiga
dengan Tarjo. Maka fungsi pokok berikutnya adalah “Adam berhadapan dengan Tarjo” dilanjutkan dengan “Adam menginterogasi Tarjo”. Kemenangan ini berakibat pada
diketahuinya informasi keberadaan para penari setelah Tarjo diinterogasi. Ini juga berakibat pada keputusan Adam untuk menyelamatkan mereka.
Gambar 22. Bogem menyerang pertunjukan tari Madame X
110
Informasi baru tentang Kanjeng Badai dan organisasinya digambarkan di sini, yaitu sebagai pelaku perdagangan manusia. Sampai pada tahap ini, sisi negatif Kanjeng
Badai dan organisasinya lebih menonjol daripada cita-cita yang disebutkannya untuk memperbaiki moral bangsa. Malah sisi yang diperlihatkan terakhir ini berkebalikan
dengan tujuan tersebut, sehingga dua wajah Kanjeng Badai menjadi condong ke sisi negatifnya pula.
d. Babak 4: Penyelamatan
Fungsi-fungsi pokok dalam babak ini adalah “Adam kembali ke kota”, “Adam berhadapan dengan tiga istri Kanjeng Badai”, dan “Adam berhadapan dengan Kanjeng
Badai”. Babak ini berisi rangkaian fungsi pokok tindakan Adam untuk menyelamatkan Ratih dan teman-temannya.Adam berhasil menang dalam konfrontasi-konfrontasi itu
dibantu oleh Jun dan Cun Cun. Katalis adalah yang lebih dominan dalam babak ini karena lebih berisi adegan-adegan pertarungan Madame X dengan musuh-musuhnya.
Ada adegan yang menggambarkan Madame X membunuh orang yang mengeroyoknya dengan senjatanya. Dampak pembunuhan ini terhadap Madame X tidak
ada sama sekali. Malah adegan pertarungan itu dibuat konyol dengan balon komik untuk menggambarkan efek suara. Maka tidak seperti Batman Begins dan The Dark
Knight, Madame X tidak mempertanyakan perbedaan superhero dengan vigilante.
111 Gambar 23. Madame X membunuh lawannya begitu saja dan sengaja dibuat
konyol Madame X
Persamaannya adalah penggambaran Madame X sebagai superhero yang dapat membuat lawannya tidak berdaya, meskipun dia dikepung banyak orang dan bertahan
sampai ketika melawan musuh terakhir.
Gambar 24. Madame X membuat musuh tidak berdaya Madame X
Rangkaian adegan setelah kekalahan Kanjeng Badai menunjukkan bahwa Adam kembali menetap di kota dan menjadi Madame X sepenuhnya. Ini dapat diartikan bahwa
permasalahan yang ada belum benar-benar selesai. Dia digambarkan masih bersikap seperti waria seperti sebelumnya dan anak-anak masih mengejek penampilan dan
tingkah lakunya. Tidak ada perubahan yang berarti setelah Adam mengalahkan Kanjeng
112
Badai selain keselamatan para penari. Adam tampak menyobek gambar Partai Bangsa Bermoral di depan anak-anak itu, menandakan bahwa dia tidak gentar dengan masalah
yang masih belum dia selesaikan. Adegan terakhir yang menunjukkan Madame X menyelamatkan seseorang dari perampok pada malam hari juga menegaskan
keberlanjutan perjuangannya.
Gambar 25. Adam menyobek gambar Partai Bangsa Bermoral yang menang Pemilu Madame X
3.2 Analisis Tindakan dan Narasional