83
Dent membunuh orang-orang yang ia anggap bertanggung jawab pada kematian Rachel. Dia membunuh Maroni dan sopir yang membawa Rachel pergi. Joker
memasang bom yang bisa diledakkan dari jauh di dalam dua feri. Yang satu berisi tahanan penjara, dan yang satunya berisi penduduk biasa. Ia memberi pemicu ledakan
pada masing-masing kapal agar kapal yang lain meledak dan yang satunya aman. Jika tidak ada yang meledak, dia sendiri yang akan meledakkan keduanya. Batman
menggunakan alat pelacak dengan memanfaatkan telepon genggam penduduk Gotham untuk mencari Joker. Alat itu dioperasikan Lucius Fox, yang sebenarnya menolak
karena menganggap itu adalah pelanggaran privasi. Batman menemukan Joker, melawan bawahannya, dan menyelamatkan para sandera. Joker berhasil dilumpuhkan
dan rencana untuk meledakkan feri digagalkan karena penumpang kedua kapal menolak untuk meledakkan kapal yang lain. Akan tetapi Joker berhasil memanipulasi Dent yang
berarti rencananya untuk membuktikan bahwa orang sebaik Dent pun dapat jatuh pada tindak kejahatan.
Dent menyandera keluarga Gordon di tempat Rachel terbunuh. Batman dapat menyelamatkan Gordon dan keluarganya tetapi terpaksa membunuh Dent. Batman
menyuruh Gordon untuk tidak menceritakan kejadian ini agar Dent tetap menjadi simbol harapan bagi kota Gotham. Dia juga bersedia disalahkan atas kematian Dent dan
orang-orang yang dibunuhnya, juga atas kekacauan yang terjadi di Gotham. Maka Batman pun resmi menjadi buron polisi.
2.2 Analisis Fungsional dan Indeksikal
Secara umum The Dark Knight dapat dibagi dalam tiga babak, yaitu gangguan, pencarian, dan manipulasi. Babak pertama tidak terdapat banyak fungsi pokok, tetapi
84
didominasi fungsi katalis. Hal itu untuk menunjukkan kembali keahlian Batman melumpuhkan lawan dan juga memperkenalkan beberapa tokoh baru. Baru di babak dua
dan tiga banyak terdapat fungsi pokok yang menampilkan struggle, fraud,dan villainy. Ini menunjukkan sosok musuh yang lebih dominan dari film sebelumnya. Skema
fungsional The Dark Knightdapat dilihat sebagai berikut: Babak 1: Gangguan
1. Batman mengambil Lau
2.
Mafia menyewa Joker untuk membunuh Batman 3. Batman berhadapan dengan Joker
Babak 2: Pencarian 1. Gordon mencegah Joker membunuh walikota
2. Batman mencegah Harvey Dent membunuh anak buah Joker 3. Dent mencegah Bruce mengaku sebagai Batman
4. Batman dan Gordon menangkap Joker 5. Batman menginterogasi Joker
6. Batman memilih menyelamatkan Dent, maka Rachel mati
Babak 3: Manipulasi 1. Joker mengancam menghancurkan rumah sakit
2. Joker memanipulasi Dent 3. Dent membunuh orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian Rachel
4. Bruce menyelamatkan Reese 5. Joker memasang bom di dua kapal
6. Batman memata-matai Gotham 7. Batman berhadapan dengan Joker
8. Batman membunuh Dent 9. Batman mengambil alih tindakan Dent
a. Babak 1: Gangguan
Berbeda dengan Batman Begins yang menggunakan banyak flashback, The Dark Knight beralur maju dan multiperspektif. Sudut pandang narator tidak hanya dari Bruce
Wayne, namun juga Joker, Jim Gordon, dan Harvey Dent. Sekali menonton pun sudah
85
tampak jelas bahwa terdapat banyak gerakan plot dalam film ini, sehingga ini termasuk film dengan narasi yang kompleks.
Adegan-adegan pertama film ini masih berupa fungsi katalis yang tidak berpengaruh langsung pada alur utama, misalnya adegan perampokan bank oleh Joker
dan komplotannya, adegan Batman membereskan para peniru dan penjahat, dan adegan Harvey Dent menuntut anggota mafia di pengadilan. Adegan-adegan tersebut
menunjukkan tiga sudut pandang, yaitu Batman, Joker, dan Harvey Dent. Itu semua terpisah dan para tokoh belum menyatu dalam satu alur untuk menghentikan Joker.
Walaupun rangkaian adegan pada babak pertama ini tidak berpengaruh pada kemajuan plot, namun keberadaannya penulis rasa cukup menarik karena menyuguhkan
pengenalan tokoh dengan cara yang menegangkan, seperti perampokan bank untuk menunjukkan kelicikan Joker.
Fungsi pokok pertama film ini adalah “Batman mengambil Lau”. Tindakan ini menyebabkan kemarahan mob sehingga mereka mengambil tindakan ekstrem yang
menjadi fungsi pokok kedua, “Mafia menyewa Joker untuk membunuh Batman”.Hal itu berakibat pada fungsi pokok selanjutnya “Batman berhadapan dengan Joker”. Batman
berhasil menyelamatkan Dent dan Rachel, sehingga rencana Joker untuk sementara digagalkan.
Joker yang muncul pada permulaan film ini mengenakan riasan seperti badut yang disebut oleh salah seorang komplotannya sebagai riasan perang war paint. Wajah
Joker yang tak bisa dikenali karena rusak karena codet dan tertutupi riasan tersebut menunjukkan bahwa identitasnya tidak penting. Saat berusaha membunuh walikota,
Joker bahkan tidak memakai riasannya. Polisi juga tidak dapat menemukan apapun terkait identitasnya. Tidak seperti Batman yang memakai topeng untuk menutupi
86
identitasnya, riasan Joker hanya menegaskan bahwa dia tidak memiliki identitas untuk ditutupi.
Di pertengahan film, dia menyebut bahwa dia adalah agen kekacauan agent of chaos. Joker lebih ingin dianggap seperti itu daripada sebagai seorang manusia.
Ketidakjelasan masa lalunya menegaskan hal ini. Dia lebih seperti reaksi yang muncul ketika ada sosok seperti Batman yang muncul memerangi kejahatan. Jadi perannya
sama dengan Batman, namun berada di sisi penjahat. Joker menampakkan diri sebagai seseorang yang tidak bisa ditebak dan memiliki
gangguan jiwa.Hal ini tampak dari perbedaan cerita yang ia sampaikan ketika membunuh Gambol dan mengancam Rachel. Saat membunuh Gambol, dia berkata
bahwa penyebab codet di mukanya adalah ayahnya menyiksanya saat masih kecil. Akan tetapi saat mengancam Rachel, dia bercerita bahwa codet itu adalah perbuatannya
sendiri. Selain itu ia juga senang menggunakan cara apapun untuk mendukung prinsip kekacauannya, termasuk membunuh bawahannya, seperti saat dia merampok bank di
awal film. Seperti pada film Batman Begins, Bruce Wayne sebagai Batman masih
menggunakan aset perusahaan yang merupakan bagian kekayaannya untuk mencapai tujuannya. Bisa dibilang bahwa kekayaan Bruce Wayne adalah salah satu kekuatannya
untuk mengalahkan musuh. Semua itu tercermin dari peralatan mutakhir yang digunakan Batman, seperti kostumnya, senjatanya, dan kendaraan tempurnya, yang
berasal dari bagian pengembangan teknologi perusahaannya. Harvey Dent sebagai jaksa wilayah Gotham digambarkan sebagai harapan baru
Gotham. Dia dijuluki sebagai Gothams white knight, kebalikan dari Batman sebagai Gothams dark knight. Bruce menganggap akhirnya waktu dia bisa berhenti sebagai
87
Batman segera hadir karena ada orang yang bisa menegakkan hukum tanpa harus melanggar hukum seperti dirinya. Bahkan dalam suatu adegan digambarkan bahwa
Dent bisa merebut pistol penjahat yang mengancam dirinya di pengadilan. Dia adalah representasi penegak hukum sempurna yang diinginkan Batman.
Gambar 9. Harvey Dent di babak pertama sebagai penegak hukum yang sempurna The Dark Knight
Bagian awal film ini juga memperlihatkan ada orang-orang yang meniru Batman dengan memakai kostumnya dan berusaha memerangi penjahat. Salah satu dari mereka
menanyai Batman, What gives you the right? What’s the difference between you and me
?”.
Akan tetapi Batman tetap memperlakukan mereka sama seperti penjahat lainnya.Pertanyaan tersebut juga memberi pertanyaan kepada penonton, apa hak
Batman untuk memerangi para penjahat? Apa perbedaan Batman dengan para penirunya, atau bahkan dengan para penjahat? Film memberi indikasi bahwa ada bahaya
dengan tindakan Batman, bahwa dia dapat dengan mudah ditiru oleh banyak orang lain yang keahliannya tidak sebaik dia. Ada indikasi bahwa dia bisa menjadi simbol yang
salah dari apa yang dia inginkan.
88 Gambar 10. Para peniru ditempatkan bersama dengan penjahat lain sehingga
tidak ada perbedaan di antara mereka The Dark Knight
Batman menculik Lau dari Hongkong karena dimintai bantuan oleh Harvey Dent. Kemauan Dent untuk melakukan hal ini sama dengan Batman yang ingin
melampaui hukum. Mereka rela menerobos hukum apabila tindakan mereka itu pada akhirnya dapat menjaga kelangsungan hukum dan keadilan. Dalam hal ini, tujuan akhir
mereka adalah menghapuskan kriminalitas di Gotham yang dikendalikan oleh mafia, dan Lau adalah kunci untuk menangkap para mafia itu.
b.Babak 2: Pencarian