39
mengubah cara pandang mereka dalam memprediksi masa depan. Superhero merupakan simbol semangat Amerika dalam menghadapi ketidakpastian tersebut. Seperti yang
dikatakan Paul Heru Wibowo dalam buku Masa Depan Kemanusiaan: Superhero yang ditampilkan oleh budaya media adalah simbolisme dari
kekuatan penyeimbang antara ketakutan dan harapan manusia di abad yang baru itu. Apalagi pada waktu itu di kala negara-negara Eropa lumpuh karena Perang
Dunia I yang memilukan, Amerika secara tiba-tiba melejit menjadi super nation, sebuah negara dengan kekuatan ekonomi dan militer yang tangguh. Semua
elemen masyarakat mau tidak mau diarahkan guna menyukseskan citra Amerika sebagai negara super power baru Wibowo, 2012: 89.
Pada perkembangannya ada dua raksasa komik di Amerika Serikat yang banyak menghasilkan kisah-kisah superhero, yaitu DC Comics dan Marvel Comics. Banyaknya
film-film superhero yang dihasilkan sampai sekarang juga sebagian besar merupakan hasil adaptasi cerita komik kedua penerbit tersebut, terutama dari Marvel Comics.
2.1 DC Comics
Penerbit ini berdiri pada tahun 1934, yang pada awalnya dirancang sebagai wadah berbagai perusahaan penerbitan. Pertama kali penerbit ini bernama National
Allied Publication, kemudian mengalami beberapa kali perubahan nama hingga menjadi DC Comics sampai sekarang. Namanya baru terangkat pada bulan Juni 1938 saat
merilis Action Comics 1 yang memuat cerita Superman pertama kali. Cerita Superman ini tampaknya mampu mendongkrak penjualan buku komik. Tokoh Superman juga
melejitkan nama kreatornya, Jerry Siegel dan Joe Shuster. Kendati demikian, Superman sebenarnya bukan tokoh superhero pertama dalam
komik. Pada tahun 1931, ada tokoh komik bernama The Shadow yang memiliki keahlian hipnotis. Lalu pada tahun 1934, muncul komik strip yang menampilkan tokoh
penyihir bernama Mandrake. Kemudian pada tahun 1934, ada tokoh superhero
40
bertopeng dengan kostum ketat bernama The Phantom. Superman dianggap sebagai prototype superhero, puncak kristalisasi gagasan mengenai superhero.
Setelah menguasai pasar dengan Superman, DC Comics mulai memperkenalkan tokoh-tokoh superhero lain seperti Batman, Wonder Woman, The Flash, dan
sebagainya. Tokoh Batman yang filmnya dibahas di tesis ini pertama kali dimunculkan oleh Bob Kane pada komik Detective Comics 27 tahun 1939 nama DC merupakan
singkatan Detective Comics. Batman pada awal kemunculannya memiliki gayapulp fiction
9
, namun kemudian berkembang, salah satu penyebabnya karena adanya Comic Code Authority CCA yang membatasi jenis komik yang menampilkan kekerasan.
2.2 Marvel Comics
Marvel Comics pertama kali didirikan pada tahun 1939 dengan namaTimely Publications. Pada tahun berganti nama menjadi Atlas Comics, dan baru menggunakan
nama Marvel Comics mulai tahun 1960 sampai sekarang. Tokoh superhero mereka yang pertama adalah Human Torch dan Namor the
Submariner. Akan tetapi, baru pada tahun 1941 Marvel memiliki tokoh superhero yang sukses. Tokoh itu adalah Captain America yang bertema patriotis dalam setting Perang
Dunia II. Pada sampul depan edisi perdananya, tampak Captain America sedang meninju Adolf Hitler.
Superhero Marvel yang terkenal lainnya misalnya Spider-Man, Iron Man, The Hulk, Daredevil, dan The Fantastic Four. Kini Marvel Comics memiliki studio film
sendiri yang memproduksi film-film superheronya. Studio film yang bernama Marvel Studios tersebut dimiliki oleh Walt Disney Studios di Burbank, California.
9
Batman pada tahun-tahun awal digambarkan tidak ragu untuk membunuh lawannya: ...Batman showing little remorse over killing or maiming criminals.
http:en.wikipedia.orgwikiBatman diakses pada 11 Agustus 2014
41
2.3 Periodisasi Komik Amerika