62
1.2 Analisis Fungsional dan Indeksikal
Tiga film yang dibahas dalam tesis ini masing-masing akan dibahas dalam beberapa tahap. Tahap analisis fungsional dan indeksikal adalah tahap pertama untuk
melihat struktur plot dan konten yang tersimpan dalam film. Konten itu hadir dalam bentuk indeks yang merupakan berbagai keterangan latar belakang cerita, seperti
penokohan, setting, dan sebagainya. Persamaan dan perbedaan masing-masing film yang didapat nantinya akan digunakan sebagi dasar pembacaan ideologi film.
Batman Begins terdiri dari empat babak, yaitu inisiasi, persiapan, eksperimen, dan kebangkitan. Film ini secara umum mirip dengan monomyth Joseph Campbell yang
menggambarkan rites of passage cerita kepahlawanan. Si pahlawan berpisah dengan tempat asalnya, menjalani inisiasi, kemudian kembali ke tempat asal untuk
membuktikan dirinya. Batman Begins juga didominasi oleh fungsi struggle dengan para musuh. Skemanya dapat dilihat sebagai berikut:
Babak 1: Inisiasi 1. Flashback
2. Bruce Wayne berangkat ke League of Shadows 3. Bruce Wayne berlatih
4. Flashback 5. Bruce Wayne melawan Ra’s al Ghul
Babak 2: Persiapan 1. Bruce Wayne kembali ke Gotham
2. Bruce Wayne menemui Lucius Fox dan mendapat peralatan 3. Bruce Wayne menemui Jim Gordon dan menjadikannya sekutu
Babak 3: Eksperimen 1. Batman berhadapan dengan komplotan Falcone
2. Batman menyelamatkan Rachel Dawes 3. Batman menginterogasi Flass
4. Batman menghadapi Jonathan Crane
63
Babak 4: Kebangkitan 1. Alfred dan Lucius Fox menolong Bruce WayneBatman
2. Batman membuntuti Rachel Dawes 3. Batman menghadapi Jonathan Crane
4. Batman lari dari kejaran polisi 5. Bruce Wayne dikalahkan Ra’s al Ghul
6. Batman mengalahkan Ra’s al Ghul
a.Babak 1: Inisiasi
Babak pertama yang penulis namakan “Inisiasi” initerdapat tiga fungsi pokok, yaitu: “Bruce Wayne berangkat ke League of Shadows”, “Bruce Wayne berlatih”, dan
“Bruce Wayne melawan Ra’s al Ghul”. Ada banyak flashback di bagian ini yang dimasukkan ke kategori indeks dan fungsi katalis karena tidak berpengaruh pada jalan
cerita utama. Bagian tersebut berguna sebagai konteks latar belakang tokoh Bruce Wayne. Secara umum babak ini berfungsi menunjukkan bagaimana perjalanan tokoh
Bruce Wayne mendapatkan keahliannya sekaligus memperkenalkan penokohannya. Secara umum babak ini beralur maju dengan fungsi-fungsi pokok yang
berhubungan sebab-akibat. Akan tetapi, di sela-sela fungsi pokok tersebut banyak terdapat flashback yang berguna untuk memberi kedalaman pada latar belakang tokoh
Bruce Wayne. Penggunaan teknik ini dirasa cukup efektif karena kedua alur sekarang dan masa lalu dapat berjalan beriringan, sehingga plot bergerak sambil memberi
keterangan terhadap tokoh. Film menjadi lebih dinamis dan tidak memerlukan eksposisi yang terlalu lama, karena pengenalan latar belakangnya berjalan beriringan.
Bruce Wayne adalah orang kaya raya pewaris keluarga Wayne yang digambarkan seperti aristokrat yang dihormati di kota Gotham. Keluarga Wayne adalah
simbol kemakmuran dan modernitas Gotham. Wayne Tower yang menjulang di Gotham jelas menjadi penandanya, walaupun oleh Ras al Ghul itu juga menjadi simbol
64
kegagalan Wayne mengatasi masalah Gotham sehingga dia ingin menghancurkannya. Kekontrasan itu bisa dilihat dalam dua shot berikut. Gambar atas menunjukkan Wayne
Tower saat Thomas Wayne bercerita pada Bruce tentang peran keluarga Wayne dalam perkembangan Gotham. Gambar diambil dari bawah menonjolkan Wayne Tower yang
menjulang dengan pencahayaan terang agar terkesan megah. Gambar bawah adalah saat Ras al Ghul akan menghancurkannya. Gambar diambil lebih sejajar dengan kereta yang
akan melewatinya di malam hari, menjadikannya seperti sasaran empuk.
Gambar 2. Wayne Tower di bagian awal, dan bagian akhir saat akan dihancurkan Ras al Ghul
Batman Begins Bruce terpaksa menjadi pewaris karena kematian orang tuanya di waktu dia
masih kecil. Ketidaksiapan menanggung tanggung jawab tersebut digambarkan dengan dirinya yang harus berpisah dengan tempat asalnya untuk nantinya kembali membawa
keahlian baru. Bruce digambarkan sebagai orang yang memiliki rasa bersalah yang mendalam
diakibatkan oleh kematian orangtuanya. Rasa bersalah ini muncul karena dia memiliki
65
ketakutan pada peran kelelawar yang muncul pada pertunjukan yang mereka saksikan. Mereka keluar gedung teater karena Bruce merasa takut, namun mereka dirampok dan
kedua orangtua Bruce terbunuh. Bruce Wayne juga mendendam terhadap pembunuh orangtuanya dan kejahatan
secara umum. Dari flashback lain diperlihatkan bahwa dia ingin membunuh Joe Chills, pembunuh orangtuanya, tetapi ia sudah dibunuh oleh orang lain terlebih dulu. Rachel
Dawes, teman masa kecilnya marah setelah Bruce menceritakan keinginannya itu. Lalu Bruce membuang pistol yang sebelumnya akan dia gunakan ke laut. Ini memperlihatkan
bahwa Bruce menjadi benci terhadap tindakan mematikan, sehingga nantinya ia juga menolak untuk membunuh orang lain.
Ducard dan Ra’s al Ghul sering mengeluarkan dialog filosofis untuk menekankan peran mereka sebagai mentor Bruce Wayne. Dari beberapa dialog
diketahui bahwa Ducard dan Ra’s al Ghul adalah orang-orang tanpa kompromi yang setia pada falsafah mereka. Ducard menganggap bahwa kriminalitas tidak dapat
diampuni: “Crime cannot be tolerated. Criminals thrive on the indulgence of society’s misunderstanding.” Ra’s al Ghul siap melakukan segala cara untuk membinasakan
sesuatu yang dianggapnya membahayakan masyarakat: “Gotham’s time has come. Like Constantinople or Rome before it, the city has become a breeding ground for suffering
and injustice. It is beyond saving and must be allowed to die.” Ra’s al Ghul juga menggunakan ketakutan sebagai senjata utama mereka: “To manipulate fears, you must
master your own”, “To conquer fear you must become fear. You must bask in the fear of other men. And men fear most what they cannot see”.
Latar belakang Ra’s al Ghul tidak dijelaskan dengan gamblang dan malah tampak sengaja disamarkan. Dalam komiknya, Ra’s al Ghul berarti kepala iblis dalam
66
bahasa Arab adalah seorang tokoh beretnis Timur Tengah, namun dalam film ini dia diperankan oleh Liam Neeson yang berasal dari Irlandia. Ra’s al Ghul palsu pun
diperankan oleh Ken Watanabe dari Jepang. Selain kedua orang ini, anggota League of Shadows lainnya tersembunyi dalam pakaian ninja yang menutupi wajah. Film ini jelas
ingin membedakan diri dari latar belakang komiknya untuk efek tertentu, yang akan dibahas di bab selanjutnya.
Setting tempat pada babak ini kebanyakan berada di markas League of Shadows yang terdapat di suatu tempat di Asia, kemungkinan Cina. Markasnya sendiri berada di
pegunungan dan terpencil. Hal ini sejajar dengan Bruce Wayne yang mengalami keterpisahan dari masyarakat atas peran yang akan dia jalani.
Penjelasan keadaan kota Gotham dapat dilihat dari flashback lain. Pada suatu shot diperlihatkan bahwa kota Gotham adalah kota metropolitan modern yang tampak
dari gedung-gedung pencakar langit. Akan tetapi imaji tersebut dikontraskan pada saat adegan Rachel Dawes membawa Bruce Wayne untuk melihat keadaan Gotham yang
tidak terlihat di permukaan. Lorong bawah tanah Gotham dijadikan sebagai tempat tinggal para gelandangan. Menurut Rachel, keadaan seperti itulah yang dimanfaatkan
Carmine Falcone, bos mafia Gotham. Kemiskinan menjadikan orang rela melakukan apa saja sehingga muncul orang seperti Joe Chills yang membunuh orangtua Bruce.
Secara ironis, orangtua Bruce yang kaya dibunuh di sebuah lorong yang kumuh. Sisi buruk yang tak terlihat di wajah Gotham yang megah ini seakan menunjukkan
kapitalisme menindas orang yang statusnya berada di bawah. Kriminalitas di Gotham juga tercipta dari sini.
67 Gambar 3. Orangtua Bruce dibunuh di daerah kumuh Gotham Batman Begins
b.Babak 2: Persiapan