Uji Tingkat Kesukaran Soal Uji Daya Pembeda Soal

commit to user 41 1 : bilangan konstan S t : varian total p i : proporsi testee yang menjawab dengan benar butir item yang bersangkutan q i : proporsi testee yang jawabannya salah, atau q i = 1 – p i Anas Sudijono, 2008 : 252 Dengan formula Kuder Richardson penentuan reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif dilakukan dengan jalan melakukan penganalisisan secara langsung terhadap butir-butir item tes hasil belajar yang bersangkutan. Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes r 11 pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut Anas Sudijono, 2008 : 209 : 1 Apabila r 11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi = reliabel. 2 Apabila r 11 lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi = un-reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian kognitif dan penilaian kemampuan awal yang telah dilakukan terangkum dalam Tabel 4. Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif dan Kemampuan Awal Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Soal-soal penilaian kognitif materi stoikiometri 35 0,909 Tinggi Soal-soal penilaian kemampuan awal 35 0,870 Tinggi

c. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu Depdiknas, 2009 : 9. Tingkat kesukaran soal biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran soal pada commit to user 42 umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 – 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran soal yang diperoleh dari hasil perhitungan berarti semakin mudah soal tersebut. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk setiap nomor soal. Tingkat kesukaran dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar soal yang bersangkutan. Rumus untuk menentukan tingkat kesukaran soal yang digunakan untuk soal obyektif adalah : P B JS Dengan P : Angka indeks kesukaran item B : Banyaknya testee yag dapat menjawab betul butir item JS : Jumlah testee yang mengikuti tes Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut menggambarkan tingkat kesukaran soal yang bersangkutan. Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah : Kurang dari 0,30 : soal terlalu sukar 0,30 – 0,70 : soal sedang Lebih dari 0,7 : soal terlalu mudah Anas Sudijono, 2008 : 372 Hasil uji tingkat kesukaran instrumen penilaian kognitif dan kemampuan awal yang dilakukan terangkum dalam Tabel 5. Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Penilaian Kognitif dan Kemampuan Awal Variabel Jumlah Soal Kriteria Sukar Sedang Mudah Soal-soal penilaian kognitif materi stoikiometri 35 10 16 9 Soal-soal penilaian kemampuan awal 35 4 16 15 commit to user 43

d. Uji Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang tidak atau kurang atau belum menguasai materi yang ditanyakan Depdiknas, 2009 : 11. Indeks daya pembeda setiap butir soal biasanya dinyatakan dalam bentuk proporsi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal yang bersangkutan membedakan siswa yang telah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar -1,00 sampai dengan +1,00. Semakin tinggi daya pembeda soal itu, semakin baik soal itu. Jika daya pembeda negatif 0 berarti lebih banyak kelompok bawah siswa yang belum memahami materi menjawab benar dibanding dengan kelompok atas siswa yang memahami materi. Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda dapat menggunakan rumus berikut : DP BA JA BB JB Keterangan : DP : nilai daya pembeda soal BA : jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB : jumlah jawaban benar pada kelompok bawah JA : jumlah siswa kelompok atas JB : jumlah siswa kelompok bawah Hasil perhitungan rumus tersebut adalah daya pembeda soal yang dapat menggambarkan tingkat kemampuan soal dalam membedakan antar siswa yang sudah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Adapun klasifikasinya adalah : Kurang dari 0,20 : Poor jelek 0,20 – 0,40 : Satisfactory sedang 0,40 – 0,70 : Good baik commit to user 44 0,70 – 1,00 : Excellent baik sekali Bertanda negatif : Jelek sekali Anas Sudijono, 2008 : 389 Hasil uji daya pembeda soal instrumen penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 6. Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Daya Pembeda Soal Instrumen Penilaian Kognitif dan Kemampuan Awal Variabel Jumlah Soal Kriteria Jelek Sedang Baik Baik Sekali Jelek Sekali Soal-soal kognitif 35 6 24 2 - 3 Soal-soal kemampuan awal 35 9 11 9 2 4

E. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL Studi Komparasi Antara Metode Numbered Head Together (NHT) Dan Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ke

0 5 17

STUDI KOMPARASI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP STUDI KOMPARASI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGER

0 0 17