commit to user
64
Tabel 20. Rangkuman Komparasi Ganda Antar Baris
Prestasi Belajar Siswa
Komparasi X
i
- X
j 2
1n
i
+ 1n
j
RKG F Kritik Keputusan
µ
1
vs µ
2
41,448 0,056 96,980 7,585
6,14 Ditolak µ
2
vs µ
3
16,492 0,056 96,980 3,018
6,14 Diterima µ
1
vs µ
3
110,229 0,056 96,980 20,459
6,14 Ditolak Keterangan :
µ
1
= Kelas NHT dilengkapi modul µ
2
= Kelas TPS dilengkapi LKS µ
3
= Kelas ceramah tanya jawab Dari tabel di atas dapat disimpulakan :
a. Prestasi kognitif siswa kelas NHT dilengkapi modul dan kelas TPS dilengkapi
LKS menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. b.
Prestasi kognitif siswa kelas TPS dilengkapi LKS dan kelas ceramah tanya jawab tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
c. Prestasi kognitif siswa kelas NHT dilengkapi modul dan kelas ceramah tanya
jawab menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah dilakukan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dengan hasil yaitu dari tiga pengujian hipotesis yang diajukan H
, hipotesis pertama ditolak sedangkan hipotesis kedua dan ketiga diterima, dan dilanjutkan dengan
satu uji lanjut pasca analisis variansi yaitu uji komparasi ganda antar baris terhadap prestasi belajar siswa pada materi stoikiometri, berikut ini akan dibahas
mengenai hipotesis penelitian.
1. Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa prestasi belajar siswa menggunakan metode NHT dilengkapi modul lebih tinggi daripada menggunakan metode TPS
dilengkapi LKS pada materi stoikiometri. Hipotesis tersebut diuji dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dan uji lanjut pasca analisis variansi.
Dari hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama hipotesis pertama, diperoleh harga F
obs
= 9,18. Harga F
tabel
= 3,07 dengan N = 107 pada taraf signifikansi 5. Karena F
obs
F
tabel
maka H
0A
ditolak dan H
1A
diterima. Hal
commit to user
65
tersebut berarti terdapat perbedaan pengaruh penggunaan metode NHT dilengkapi modul, metode TPS dilengkapi LKS, dan metode ceramah tanya jawab terhadap
prestasi belajar siswa pada materi stoikiometri. Dari hasil uji lanjut pasca analisis variansi dengan uji Scheffe yaitu uji
komparasi ganda antar baris Tabel 20 menunjukkan adanya perbedaan prestasi belajar kognitif yang signifikan antara kelas NHT dilengkapi modul dengan kelas
TPS dilengkapi LKS dan kelas ceramah tanya jawab. Dari rataan marginal antar baris Lampiran 22 menunjukkan bahwa rataan kelas NHT dilengkapi modul
lebih besar dari pada kelas TPS dilengkapi LKS dan kelas ceramah tanya jawab. Hal tersebut menunjukkan prestasi belajar siswa menggunakan metode NHT
dilengkapi modul lebih tinggi daripada menggunakan metode TPS dilengkapi LKS pada materi stoikiometri kelas X SMA N 1 Gemolong 20102011.
Prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode NHT dilengkapi modul lebih tinggi dibandingkan dengan metode TPS dilengkapi LKS pada materi
stoikiometri. Hal tersebut karena materi stoikiometri merupakan materi yang di dalamnya berisi konsep-konsep hitungan kimia dan biasanya soal yang harus
diselesaikan adalah soal hitungan. Oleh karena itu, siswa membutuhkan banyak latihan soal sehingga dalam proses pembelajarannya diperlukan keterlibatan siswa
secara aktif untuk melakukan sendiri latihan soal tersebut. Dengan melakukan banyak latihan soal sendiri, siswa dengan sendirinya akan menemukan konsep
hitungan tersebut yang akan bertahan lama dan memberikan kesan mendalam terhadap latihan soal yang dilakukan. Dengan dilengkapi modul, siswa yang
mengikuti pembelajaran akan lebih banyak mendapat kesempatan untuk belajar, membaca uraian materi, mempelajari contoh soal dan penyelesaiannya, dan
menjawab soal evaluasi baik secara individu maupun diskusi dalam kelompok. Pada pembelajaran menggunakan metode TPS, siswa hanya sedikit
melakukan latihan soal. Dengan dilengkapi LKS, siswa dituntut berperan aktif dalam mengerjakan soal-soal yang terdapat di LKS secara berkesinambungan baik
individu maupun kelompok. Dengan demikian diharapkan siswa dapat memahami konsep materi stoikiometri. Namun saat mengerjakan soal di LKS hanya beberapa
siswa yang aktif sedangkan siswa yang lain cenderung pasif dan hanya menyalin
commit to user
66
pekerjaan teman sebangku. Oleh karena itu, konsep stoikiometri kurang berkesan pada siswa yang pasif. Hal tersebut menyebabkan prestasi belajar siswa yang
diajar menggunakan metode NHT dilengkapi modul lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode TPS dilengkapi LKS.
Selain hal di atas, kedua metode tersebut menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode yang biasa digunakan
ceramah dan tanya jawab. Dalam pembelajaran dengan metode ceramah, siswa hanya mempelajari materi yang disampaikan oleh guru. Proses pembelajarannya
lebih bersifat teacher centered sehingga siswa kurang aktif dalam prosesnya. Oleh karena itu, latihan soal yang diberikan sebagian besar dikerjakan oleh guru
sehingga siswa kurang pengalaman dalam mengerjakan soal secara mandiri. Secara umum, kegiatan belajar mengajar pada kelas NHT dilengkapi
modul dan kelas TPS dilengkapi LKS siswa cukup aktif. Pada kelas NHT dilengkapi modul, setelah memberi penjelasan singkat terkait tujuan pembelajaran
dan materi yang akan dipelajari, siswa menempatkan diri bersama kelompoknya, dari 36 siswa dibagi menjadi 9 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri
dari 4 siswa. Dalam pembelajaran ini siswa berusaha menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan bantuan modul. Meskipun terdapat sebagian siswa yang
belum bisa memahami modul masih dapat dibantu teman sekelompoknya yang lebih paham untuk memahami isi modul sehingga semua anggota kelompok dapat
menyelesaikan soal dan memahami materi stoikiometri. Hal ini juga didukung dengan dituntutnya tanggung jawab bahwa setiap siswa yang mempunyai nomor
harus siap untuk memberikan jawaban dari soal-soal ke seluruh kelas secara individu sehingga terjalin kerjasama antar anggota kelompok untuk memahami
materi yang diajarkan. Sedangkan pada kelas TPS dilengkapi LKS, siswa terlebih dahulu diberi
penjelasan materi dan contoh soal secara singkat oleh guru kemudian siswa diberi satu soal terkait materi yang baru saja dijelaskan yang terdapat di LKS. Guru
meminta siswa memikirkan jawaban soal tersebut secara individu kemudian mendiskusikan jawaban tersebut dengan teman sebangkunya berpasangan.
Dalam diskusi ini siswa berusaha menyelesaikan soal yang diberikan. Dalam
commit to user
67
pembelajaran ini terdapat pasangan siswa yang mampu menyelesaikan soal dengan benar tapi terdapat pula pasangan siswa yang kesulitan menyelesaikan
soal sehingga masih perlu bimbingan guru dalam diskusi. Kegiatan belajar mengajar di kelas kontrol yaitu menggunakan metode
ceramah, siswa bertindak pasif. Guru memberikan penjelasan materi stoikiometri dilanjutkan memberikan contoh soal dan cara menyelesaikan. Bagi siswa yang
belum memahami materi dapat bertanya pada guru, namun sebagian besar siswa memilih diam ketika belum memahami penjelasan materi yang disampaikan. Hal
tersebut terlihat ketika masih terdapat siswa yang belum bisa menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diyakini bahwa prestasi belajar siswa menggunakan metode NHT dilengkapi modul lebih tinggi dibandingkan
dengan metode TPS dilengkapi LKS dan metode ceramah pada materi stoikiometri kelas X semester gasal SMA N 1 Gemolong Tahun Ajaran
20102011.
2. Hipotesis Kedua