commit to user
12
b. Tanggung Jawab Individu
Kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individual dari semua anggota tim. Tanggung jawab difokuskan pada kegiatan anggota tim dalam membantu
satu sama lain untuk belajar dan memastikan bahwa tiap orang dalam tim siap untuk mengerjakan kuis atau bentuk penilaian lainnya yang dilakukan siswa
tanpa bantuan teman satu timnya. c.
Kesempatan Sukses yang Sama Semua siswa memberi kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan
kinerja mereka dari sebelumnya. Ini akan memastikan bahwa siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah, semuanya sama-sama ditantang untuk
melakukan yang terbaik, dan kontribusi dari semua anggota tim ada nilainya. Arends 2001 : 323-326 mengatakan bahwa empat pendekatan yang
seharusnya menjadi bagian dari daftar yang akan digunakan guru dalam mengajar, antara lain : STAD, Jigsaw, Group Investigation, Pendekatan Struktural. Contoh
pendekatan struktural yaitu NHT Numbered Heads Together dan TPS Think Pair Share
.
4. Metode Numbered Heads Together NHT
Numbered Heads Together merupakan pendekatan yang dikembangkan
oleh Spencer Kagan 1993 untuk lebih melibatkan siswa dalam mereview materi pelajaran dan untuk memeriksa pemahaman mengenai isi pelajaran tersebut.
Sebagai pengganti pertanyaan langsung ke seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat langkah berikut Arends, 2001: 326 :
a. Langkah 1 – Penomoran Numbering : Guru membagi siswa menjadi
beberapa tim beranggotakan tiga sampai lima siswa dan memberi nomor pada tiap anggota sehingga setiap siswa pada tiap-tiap tim mempunyai nomor yang
berbeda antara 1 – 5. b.
Langkah 2 – Pengajuan Pertanyaan Questioning : Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan tersebut
bisa lebih spesifik dan dalam bentuk pertanyaan “ Ada berapa negara bagian dalan Uni Eropa?” atau dapat pula menjadi pertanyaan perintah seperti “
commit to user
13
pastikan bahwa setiap orang mengetahui ibu kota lima negara yang berbatasan dengan Samudra Pasifik.”
c. Langkah 3 – Berpikir Bersama Heads Together : Siswa menyatukan ide
untuk menemukan jawabannya dan memastikan bahwa semua anggota tahu jawabannya.
d. Langkah 4 – Pemberian Jawaban Answering : Guru memanggil salah satu
nomor dan siswa dari masing-masing kelompok yang memiliki nomor tersebut mengangkat tangannya dan memberikan jawabannya di hadapan seluruh kelas.
5. Metode Think Pair Share TPS
Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman 1985 dan rekan-rekannya di Universitas Maryland. Metode ini mengasumsikan bahwa metode resitasi dan
diskusi perlu diselenggarakan dalam kelompok kelas secara keseluruhan. Metode ini memberi waktu pada siswa untuk berpikir dan merespon serta membantu satu
sama lain. Sebagai contoh, seorang guru selesai menyelesaikan sajian pendek atau siswa selesai membaca tugas atau suatu masalah. Selanjutnya, guru meminta
siswa untuk mengkaji lebih dalam tentang apa yang telah dijelaskan atau yang dibaca. Guru lebih memilih menggunakan strategi Think Pair Share dari pada
tanya jawab pada seluruh kelompok. Arends, 2001 : 325 Metode Think Pair Share menerapkan langkah-langkah berikut :
a. Langkah 1 – Berpikir Thinking : Guru mengajukan sebuah pertanyaan atau
masalah yang terkait dengan pelajaran dan meminta siswa untuk memikirkan sendiri jawabannya selama satu menit.
b. Langkah 2 – Berpasangan Pairing : Guru meminta siswa untuk berpasangan
dan mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan. Interaksi selama masa ini dapat berupa saling berbagi jawaban pertanyaan atau berbagi ide dalam
menyelesaikan masalah. Biasanya guru memberikan waktu tidak lebih dari empat atau lima menit untuk berpasangan.
c. Langkah 3 – Berbagi Sharing : Dalam langkah terakhir, guru meminta
pasangan-pasangan siswa untuk berbagi jawaban atau penyelesaian masalahnya dengan seluruh kelas. Ini efektif bagi guru untuk berjalan
commit to user
14
mengelilingi ruangan dari pasangan satu ke pasangan yang lain sampai seperempat atau separo pasangan berkesempatan melaporkan hasil diskusinya.
6. Media Pembelajaran