adanya eksepsi, jawaban, replik, duplik, dan kesimpulan, seperti yang berlaku dalam perkara gugatan contentiosa yang bersifat partai.
106
Pada dasarnya, jenis penyelesaian perkara kepailitan adalah permohonan, dan pemeriksaannya bersifat sepihak. Seperti layaknya pemeriksaan permohonan, Majelis
Hakim hanya bertugas memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan untuk dikabulkannya suatu permohonan dengan melakukan cross check dengan si pemohon
atau pihak terkait. Bila ada bukti yang cukup dan otentik untuk menyatakan pailit, maka permohonan pernyataan pailit dapat dikabulkan.
Dari ketentuan yang tertuang dalam Pasal 2 ayat 1 jo. Pasal 8 ayat 4 UUKepailitan dan PKPU, maka prasyarat dikabulkannya suatu permohonan pailit
adalah apabila; 1 terdapat minimal dua kreditur; 2 terdapat minimal satu utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih, dan 3 kedua hal di atas dapat dibuktikan
secara sederhana.
3. Tahap Kepailitan
a. Putusan Pailit
Putusan atas permohonan untuk pernyatan kepailitan harus diputuskan dalam waktu 60 enam puluh hari sejak tanggal permohonan pernyataan pailit tersebut
didaftarkan sesuai ketentuan Pasal 8 ayat 5 UUK PKPU. Pernyataan pailit seorang debitur dilakukan oleh Hakim Pengadilan Niaga dengan suatu putusan dan tidak
dengan suatu ketetapan. Hal ini disebabkan suatu putusan menimbulkan suatu akibat
106
Ibid. Eksepsi ialah bantahan tergugat atas gugatan yang belum menyangkut pokok perkara.Jawaban adalah bantahan tergugat atas gugatan yang sudah menyangkut pokok perkara. Replik
adalah jawaban penggugat atas jawaban tergugat. Duplik adalah jawaban tergugat atas replik tergugat.
Universitas Sumatera Utara
hukum, antara lain debitur yang semula berwenang mengurus dan menguasai hartanya menjadi tidak berwenang mengurus dan menguasai hartanya. Ketentuan Pasal 15 1
UUK PKPU menyebutkan putusan pailit berisikan: a. Pengangkatan kurator.
Apabila debitur, kreditur atau permohonan pailit tidak mengajukan usul pengangkatan kurator pengadilan, maka yang diangkat adalah Balai Harta
Peninggalan. Seorang kurator haruslah independen, tidak punya benturan kepentingan dan tidak sedang menangani perkara kepailitan lebih dari tiga perkara.
Kurator mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tugas pengurusan dan atau pemberesan harta pailit sebagaimana ditentukan Pasal 69 UUK PKPU. Tujuan
kepailitan adalah untuk membayar hak para kreditur yang seharusnya mereka peroleh sesuai dengan tingkat urutan tuntutan mereka.
b. Penunjukan Hakim Pengawas Hakim pengawas ditunjuk oleh hakim pengadilan dalam jangka waktu paling
lambat 5 hari setelah tanggal putusan pernyataan pailit diterima oleh kurator dan hakim pengawas, kurator mengumumkan dalam berita negara Republik Indonesia
paling sedikit 2 surat kabar harian yang ditetapkan hakim pengawas.
b. Verifikasi utang
Salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam kepailitan adalah pencocokan utang atau rapat verifikasi. Rapat tersebut dimaksudkan untuk melakukan
pencocokan mengenai utang debitur atau piutang kreditur. Pencocokan dimaksud baik mengenai kedudukan kreditur, pengakuan sebagai kreditur maupun mengenai
besarnya piutang.
Universitas Sumatera Utara
Ketentuan dalam hubungan dengan persiapan pencocokan piutang dan pelaksanaannya ditentukan paling lambat 14 hari setelah keluarnya putusan
pernyataan pailit bagi debitur, hakim pengawas harus menetapkan tentang batas akhir pengajuan tagihan oleh kreditur dan juga batas akhir verifikasi pajak untuk
menentukan besarnya kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan. Disamping itu ditetapkan pula hari dan tanggal, waktu dan
tempat rapat kreditur untuk mengadakan pencocokan piutang yang diatur dalam Pasal 104 UUK dan pasal 113 UUK PKPU.
Menurut Pasal 104 UUK, penentuan hari, tanggal waktu dan tempat pencocokan serta batas akhir pengajuan tagihan dipersyaratkan apabila nilai harta
pailit dapat dibayar kepada kreditur yang diistimewakan oleh kreditur konkuren melebihi jumlah tagihan terhadap harta pailit. Persyaratan demikian tidak terdapat
dalam UUK PKPU, yang penting adalah paling lambat 14 hari setelah putusan pernyataan pailit, hakim pengawas harus menetapkan kapan dan dimana rapat
pencocokan utang akan dilakukan serta penentuan batas akhir pengajuan tagihan. Mengenai penetapan batas akhir pengajuan pajak, batas akhir verifikasi pajak
dan penentuan waktu akan diadakan rapat pencocokan piutang paling lambat 5 hari setelah penetapan tersebut harus diberitahukan oleh kurator kepada semua kreditur
dengan surat dan mengumumkannya paling sedikit 2 surat kabar harian sebagai dimaksud dalam Pasal 15 ayat 4.
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka mempersiapkan rapat pencocokan piutang tersebut, semua kreditur wajib menyerahkan piutangnya masing-masing kepada kurator berdasarkan
ketentuan Pasal 115 ayat 1 UUK PKPU.
107
Sebagai tindak lanjut persiapan rapat pencocokan piutang tersebut di atur dalam Pasal 116 ayat 1 UUK PKPU yang mengatur kewajiban kurator untuk:
a. Mencocokan perhitungan piutang yang diserahkan kreditur dengan catatan yang telah dibuat sebelumnya dan keterangan debitur pailit, atau
b. Berunding dengan kreditur jika terdapat keberatan terhadap penagihan yang diterima. Pada dasarnya ketentuan yang terdapat dalam Pasal 116 UUK PKPU
tidak berbeda dengan ketentuan Pasal 107 FV yang tidak diubah dalam oleh UUK. Terdahulu telah diuraikan bahwa sebelum diadakan rapat pencocokan utang,
hakim pengawas harus menentukan batas akhir pengajuan piutang oleh kreditur. Dalam hal terjadinya kelambatan dalam pengajuan piutang tersebut Pasal 133 UUK
PKPU mengaturnya bahwa dengan syarat dimaksukan paling lambat 2 hari sebelum diadakannya rapat verifikasi, maka wajib dicocokan apabila ada permintaan yang
diajukan dalam rapat dan tidak ada keberatan, baik yang diajukan oleh kurator maupun oleh salah seorang kreditur yang hadir dalam rapat pencocokan piutang
dimaksud. Namun demikian menurut ketentuan Pasal 133 ayat 3 UUK tersebut ketentuan jangka atau batas waktu yang disebutkan diatas tidak berlaku apabila
107
Semua kreditur wajib menyerahkan piutang masing-masingn kepada kurator disertai perhitungan dan keterangan tertulis lainnya yang menunjukan sifat dan jumlah piutang, disertai dengan
surat bukti atau salinannya, dan suatu pernyataan ada atau tidaknya kreditur mempunyai suatu hak istimewa, hak gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik, hak agunan atas kebendaan lainnya atau
hak untuk menahan benda.
Universitas Sumatera Utara
kreditur berdomisili diluar wilayah Indonesia yang merupakan halangan untuk melaporkan diri lebih dahulu.
Dalam hal kaitannya dengan pencocokan piutang terhadap bunga atas utang yang timbul di atur dalam Pasal 134 UKK PKPU yang menyatakan bahwa: terhadap
bunga atas utang yang timbul setelah putusan pernyataan pailit diucapkan tidak dapat dilakukan pencocokan utang. Pengecualian terhadap hal tersebut adalah apabila utang
tersebut dijamin dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek atau hak agunan atas kebendaan lainnya. Selanjutnya disebutkan bahwa terhadap bunga yang
dijamin dengan hak agunan harus dilakukan pencocokan piutang secara pro memori Apabila bunga yang bersangkutan tidak dapat dilunasi dengan hasil penjualan benda
yang menjadi agunan, kreditur yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan haknya yang timbul dari pencocokan piutang.
Pedoman lain bagi hakim pengawas dalam memimpin rapat pencocokan piutang adalah bahwa piutang dengan syarat batal wajib dicocokan untuk seluruh
jumlahnya dengan tidak mengurangi akibat syarat batal apabila syarat tersebut dipenuhi sesuai ketentuan pasal 135 UUK PKPU.
Menurut hemat penulis, rapat pencocokan utang piutang atau rapat verifikasi merupakan suatu proses bagian dan tahap pertama kepailitan yang harus ditempuh
kecuali upaya hukum berhasil. Oleh karena itu tidak perlu dipersyaratkan seperti yang diatur dalan Pasal 104 ayat 1 UUK. Namun demikian ketentuan tersebut sama-
sama mengatur bahwa diantara batas-batas waktu tersebut harus terdapat tenggang waktu minimal 14 hari.
c. Upaya Perdamaian