Pencocokan utang Tahap Penyelesaian Kredit Macet Melalui Kepailitan

kekayaan debitur yang dalam rangka kepailitan merupakan wewenang kurator. 114 Putusan pengadilan atas permohonan pernyatan pailit harus diucapkan paling lambat 60 enam puluh hari setelah tanggal permohonan pernyataan pailit didaftarkan. 115 Apabila salah satu pihak yang besengketa merasa tidak puas terhadap putusan atas pernyataan pailit yang dikeluarkan oleh Pengadilan Niaga tersebut maka pihak yang bersangkutan dapat langsung mengajukan permohonan kasasi dalam jangka waktu 8 delapan hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan kasasi diucapkan, dengan mendaftarkan kepada Panitera Pengadilan yang telah memutuskan permohonan pernyataan pailit. Sidang pemeriksaan atas permohonan kasasi dilakukan paling lambat 20 dua puluh hari setelah tanggal permohonan kasasi diterima oleh mahkamah Agung. Putusan kasasi diberikan paling lambat 60 enam puluh hari setelah tanggal permohonan kasasi diterima oleh mahkamah agung. 116

b. Pencocokan utang

Salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam kepailitan adalah pencocokan utang atau rapat verifikasi. Rapat tersebut dimaksudkan untuk melakukan pencocokan mengenai utang debitur atau piutang kreditur. Pencocokan dimaksud baik mengenai kedudukan kreditur, pengakuan sebagai kreditur maupun mengenai besarnya piutang. 114 Ketentuan Pasal 10 ayat 1 UUK dan PKPU 115 Ketentuan Pasal 8 ayat 5 UUK dan PKPU 116 Pasal 11 ayat 1, 2, Pasal 13 ayat 2, 3 UUK dan PKPU Universitas Sumatera Utara Ketentuan dalam hubungan dengan persiapan pencocokan piutang dan pelaksanaannya ditentukan paling lambat 14 hari setelah keluarnya putusan pernyataan pailit bagi debitur, hakim pengawas harus menetapkan tentang batas akhir pengajuan tagihan oleh kreditur dan juga batas akhir verifikasi pajak untuk menentukan besarnya kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan. Disamping itu ditetapkan pula hari dan tanggal, waktu dan tempat rapat kreditur untuk mengadakan pencocokan piutang yang diatur dalam Pasal 104 UUK dan pasal 113 UUK PKPU. Menurut Pasal 104 UUK, penentuan hari, tanggal waktu dan tempat pencocokan serta batas akhir pengajuan tagihan dipersyaratkan apabila nilai harta pailit dapat dibayar kepada kreditur yang diistimewakan oleh kreditur konkuren melebihi jumlah tagihan terhadap harta pailit. Persyaratan demikian tidak terdapat dalam UUK PKPU, yang penting adalah paling lambat 14 hari setelah putusan pernyataan pailit, hakim pengawas harus menetapkan kapan dan dimana rapat pencocokan utang akan dilakukan serta penentuan batas akhir pengajuan tagihan. Mengenai penetapan batas akhir pengajuan pajak, batas akhir verifikasi pajak dan penentuan waktu akan diadakan rapat pencocokan piutang paling lambat 5 hari setelah penetapan tersebut harus diberitahukan oleh kurator kepada semua kreditur dengan surat dan mengumumkannya paling sedikit 2 surat kabar harian sebagai dimaksud dalam Pasal 15 ayat 4. Universitas Sumatera Utara Dalam rangka mempersiapkan rapat pencocokan piutang tersebut, semua kreditur wajib menyerahkan piutangnya masing-masing kepada kurator berdasarkan ketentuan Pasal 115 ayat 1 UUK PKPU. 117 Sebagai tindak lanjut persiapan rapat pencocokan piutang tersebut di atur dalam Pasal 116 ayat 1 UUK PKPU yang mengatur kewajiban kurator untuk: a. Mencocokan perhitungan piutang yang diserahkan kreditur dengan catatan yang telah dibuat sebelumnya dan keterangan debitur pailit, atau b. Berunding dengan kreditur jika terdapat keberatan terhadap penagihan yang diterima. Pada dasarnya ketentuan yang terdapat dalam Pasal 116 UUK PKPU tidak berbeda dengan ketentuan Pasal 107 FV yang tidak diubah dalam oleh UUK. Terdahulu telah diuraikan bahwa sebelum diadakan rapat pencocokan utang, hakim pengawas harus menentukan batas akhir pengajuan piutang oleh kreditur. Dalam hal terjadinya kelambatan dalam pengajuan piutang tersebut Pasal 133 UUK PKPU mengaturnya bahwa dengan syarat dimaksukan paling lambat 2 hari sebelum diadakannya rapat verifikasi, maka wajib dicocokan apabila ada permintaan yang diajukan dalam rapat dan tidak ada keberatan, baik yang diajukan oleh kurator maupun oleh salah seorang kreditur yang hadir dalam rapat pencocokan piutang dimaksud. Namun demikian menurut ketentuan Pasal 133 ayat 3 UUK tersebut ketentuan jangka atau batas waktu yang disebutkan diatas tidak berlaku apabila 117 Semua kreditur wajib menyerahkan piutang masing-masingn kepada kurator disertai perhitungan dan keterangan tertulis lainnya yang menunjukan sifat dan jumlah piutang, disertai dengan surat bukti atau salinannya, dan suatu pernyataan ada atau tidaknya kreditur mempunyai suatu hak istimewa, hak gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik, hak agunan atas kebendaan lainnya atau hak untuk menahan benda. Universitas Sumatera Utara kreditur berdomisili diluar wilayah Indonesia yang merupakan halangan untuk melaporkan diri lebih dahulu. Dalam hal kaitannya dengan pencocokan piutang terhadap bunga atas utang yang timbul di atur dalam Pasal 134 UKK PKPU yang menyatakan bahwa: terhadap bunga atas utang yang timbul setelah putusan pernyataan pailit diucapkan tidak dapat dilakukan pencocokan utang. Pengecualian terhadap hal tersebut adalah apabila utang tersebut dijamin dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek atau hak agunan atas kebendaan lainnya. Selanjutnya disebutkan bahwa terhadap bunga yang dijamin dengan hak agunan harus dilakukan pencocokan piutang secara pro memori Apabila bunga yang bersangkutan tidak dapat dilunasi dengan hasil penjualan benda yang menjadi agunan, kreditur yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan haknya yang timbul dari pencocokan piutang. Pedoman lain bagi hakim pengawas dalam memimpin rapat pencocokan piutang adalah bahwa piutang dengan syarat batal wajib dicocokan untuk seluruh jumlahnya dengan tidak mengurangi akibat syarat batal apabila syarat tersebut dipenuhi sesuai ketentuan pasal 135 UUK PKPU. Menurut hemat penulis, rapat pencocokan utang piutang atau rapat verifikasi merupakan suatu proses bagian dan tahap pertama kepailitan yang harus ditempuh kecuali upaya hukum berhasil. Oleh karena itu tidak perlu dipersyaratkan seperti yang diatur dalan Pasal 104 ayat 1 UUK. Namun demikian ketentuan tersebut sama- sama mengatur bahwa diantara batas-batas waktu tersebut harus terdapat tenggang waktu minimal 14 hari.

c. Upaya Perdamaian