Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Upaya penyelamatan kredit yang dilakukan untuk memperbaiki kredit macet dengan bentuk; a Rescheduling penjadwalan kembali. b Recoditioning persyaratan kembali dan c Restructuring penataan kembali. Apabila langkah-langkah tersebut tidak juga dapat dilaksanakan debitur, maka penyelesaian dilakukan dengan mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri. Apabila debitur diikat dengan jaminan Hak Tanggungan, Fiducia atau gadai dilakukan eksekusi berdasarkan Pasal 224 HIR dan Pasal 258 RBg atau menyerahkan penyelesaian kredit macet tersebut kepada PUPN sesuai dengan ketentuan Pasal 12 UU No. 49 Prp Tahun 1960. 2. Mekanisme penyelesaian kredit macet melalui lembaga kepailitan dilakukan melalui proses pengajuan ke pengadilan yang terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu: tahap pendaftaran permohonan pernyataan pailit, tahap pemanggilan para pihak, tahap persidangan atas permohonan pailit, tahap putusan atas permohonan pendaftaran pailit. Selain melalui jalur pengadilan, dapat pula ditempuh jalur penyelesaian kredit macet melalui upaya-upaya: verifikasi pencocokan utang, upaya perdamaian yang biasanya dibarengi dengan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang oleh debitur. Apabila kedua cara tersebut tidak dapat Universitas Sumatera Utara dicapai oleh debitur dan kreditur, maka akan dilakukan pemberesan harta pailit, sebab harta kekayaan debitur dianggap dalam keadaan insolvensi tidak ada kemampuan untuk membayar 3. Kendala-kendala yang dihadapi krediturbank apabila prosedur pemberesan harta pailit dilakukan melalui kepailitan adalah: Kendala internal, yaitu pihak bank tidak mudah menggunakan hukum kepailitan dalam penyelesaian kredit macet, sebab perlu kemampuan pembuktian oleh bank atas permohonan pailit dan besarnya sumber daya dan anggaran yang harus dibiayai bank. Selain kendala internal, pihak bank juga mengalami kendala eksternal, yaitu jika melalui pengadilan, akan memakan waktu yang relatif lama karena adanya perlawanan dari debitur. Jika melalui pelelangan, pelaksanaan eksekusi sering ditangguhkan sampai adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap dan proses eksekusi yang lama dan berbeli-belit akan menimbulkan kerugian secara material maupun immaterial.

B. Saran