Kredit Bermasalah dan Kredit Macet.

berdasarkan iktikad baik terhadap semua persyaratan dan peraturan perundang- undangan yang terkait dengan pemberian kredit oleh bank yang bersangkutan. 62

C. Kredit Bermasalah dan Kredit Macet.

Pemberian suatu fasilitas kredit mengandung risiko kemacetan. Akibatnya, kredit tidak dapat ditagih, sehingga menimbulkan kerugian. Sebaik apapun analisis kredit yang dilakukan dalam mempertimbangkan permohonan kredit, kemungkinan terjadinya kredit bermasalah dan macet tetap ada. Kredit bermasalah adalah kredit dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang telah diperjanjikan sebelumnya, misalnya persyaratan mengenai pembayaran bunga, pengambilan pokok pinjaman, peningkatan margin deposit, pengikatan dan peningkatan agunan dan sebagainya. 63 Menurut S. Mantayborbir, et al, suatu kredit dikatakan macet karena debitur wanprestasi atau ingkar janji atau tidak menyelesaikan kewajibanya sesuai dengan perjanjian baik jumlah maupun waktu, misalnya pembayaran atas perhitungan bunga maupun utang pokok. 64 Subarjo Joyosumarto mengemukakan: Kredit macet adalah yang angsuran pokok dan bunganya tidak dapat dilunasi selama lebih dari 2 masa angsuran ditambah 62 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia edisi revisi, Jakarta: Kencana Prenada Madia Group, 2008, hal.66 63 As. Mahmoeddin, Melacak Kredit Bermasalah, Jakarta; Pustaka Sinar Harapan, 2002, hal. 2 64 S. Mantayborbir, et al, Hukum Piutang dan Lelang Negara di Indonesia, Medan: Pustaka Bangsa, 2002, hal.23 Universitas Sumatera Utara 21 bulan, atau penyelesaian kredit telah diserahkan kepada pengadilan atau BUPLNatau telah diajukan ganti rugi kepada perusahaan angsuransi kredit. 65 Suatu kredit dikatakan macet sejak tidak ditepatinya atau tidak dipenuhinya ketentuan yang tercantum dalam perjanjian kredit, yaitu apabila debitur selama tiga kali berturut-turut tidak membayar angsuran dan bunganya. 66 Adapun tanda-tandanya adalah sebagai berikut: a. Sebelum jatuh tempo, rekening tidak menunjukkan mutasi debet dan kredit. b. Kredit mengalami overdraft secara terus menerus. c. Adanya tanda-tanda bahwa debitur tidak sanggup lagi membayar bunga atas kredit yang diberikan pihak bank. 67 Suatu kredit dikatakan bermasalah dengan klasifikasi antara lain tergolong sebagai kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. 68 Istilah kredit bermasalah telah digunakan perbankan Indonesia sebagai terjemahan Problem Loan yang merupakan istilah yang sudah lazim digunakan di dunia internasional. 69 Agar dapat menentukan apakah suatu kredit dikatakan bermasalah atau macet harus didasarkan pada kolektibilitas kreditnya. Kolektibiltas adalah keadaan pembayaran pokok atau angsauran dan bunga kredit oleh debitur serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana tersebut. 70 65 Subarjo Joyosumarno, Upaya-upaya Bank Indonesia dan Perbankan dalam Menyelesaikan Kredit Bermasalah, Majalah Pengembangan Perbankan, edisi No.47, 1994, hal.13 66 Peraturan Bank Indonesia No. 215PBI2000 tentang Restrukturisasi Kredit, Pasal 9 67 Machmoedin A.S, 100 Penyebab Kredit Macet, Jakarta: Sinar Harapan, 1995. 68 Peraturan Bank Indonesia, Op. cit, pasal 9. 69 Machmoedin A.S, Op. cit 70 Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001, hal. 355. Universitas Sumatera Utara Suatu kredit akan dikatakan macet dengan ciri-ciri sebagai berikut: 71 a. Tidak memenuhi kriteria lancar kurang lancar dan diragukan. b. Memenuhi kriteria diragukan, tetapi dalam jangka waktu 21 bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau usaha penyelamatan kredit. c. Kredit tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada pengadilan negeri atau badan urusan piutang negara atau diajukan penggantian ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit. Kredit bermasalah atau kredit macet dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang menjadi penyebab timbulnya kredit bermasalah yaitu: a. Kebijakan prekreditan yang ekspansif b. Penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan c. Itikad kurang baik dari pemilik, pengurus atau pegawai bank d. Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit serta lemahnya sistem informasi kredit macet. 72 Sedangka faktor eksternal penyebab timbulnya kredit bermasalah adalah: a. Kegagalan usaha debitur b. Musibah terhadap debitur atau terhadap kegiatan usaha debitur c. Pemanfaatan iklim persaingan perbankan yang tidak sehat oleh debitur d. Menurunnya kegiatan ekonomi dan tingginya suku bunga kredit. 73 71 Ibid, hal. 258. 72 Sumber: Data dari PT. Bank Mandiri RCR 1 Medan, tanggal 25 Januari 2008, hal. 3. 73 Ibid Universitas Sumatera Utara

D. Upaya Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Macet