Pemberesan harta pailit Tahap Kepailitan

pengadilan diucapkan. Dan apabila pengesahan perdamaian dikabulkan, upaya hukum kasasi dapat dilakukan dalam 8 hari setelah tanggal pengesahan diucapkan yaitu oleh: a. Kreditur yang menolak perdamaian atau yang tidak hadir pada saat diadakan pemungutan suara. b. Kreditur yang menyetujui perdamaian, tetapi kemudian mengetahui bahwa perdamain tersebut dicapai berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159 ayat 2 huruf c. Dengan demikian, apabila perdamaian atau pengesahan ditolak, debitur pailit tidak dapat menawarkan lagi perdamaian dalam kepailitan tersebut, karena perundang- undangan tersebut menentukan bahwa dalam hal pengesahan perdamaian telah memperoleh kekuatan hukum tetap mengakibatkan kepailitan berakhir.

d. Pemberesan harta pailit

Jika tidak tercapainya suatu accord akkor 108 juga jika homonologasi akkor ditolak, maka harta kekayaan dengan sendirinya ada dalam keadaan insolvensi tidak ada kemampuan untuk membayar. Dalam Pasal 168 UUK dinyatakan bahwa bila dalam rapat verifikasi piutang belum ditawarkan perdamaian, atau bila perdamaian yang ditawarkan telah ditolak, atau pengesahan akan perdamaian tersebut dengan pasti telah ditolak, demi hukum harta kepailitan itu dalam keadaan tidak mampu membayar. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat diketahui bahwa harta debitur baru dikatakan pailit jika harta debitur berada dalam keadaan tidak mampu membayar utang. Keadaan 108 Rachmadi Usman, Log Cit, hal.134 Universitas Sumatera Utara tidak mampu membayar utang ini dinamakan insolvesi insolvenscy. Insolvensi ini terjadi demi hukum bila: 109 1 dalam rapat verifikasi piutang belum ditawarkan rencana perdamaian oleh debitur pailit, atau 2 rencana perdamaian yang dimajukan oleh debitur pailit ternyata ditolak atau tidak diterima oleh kreditut, atau 3 hakim niaga atau hakim kasasi menolak mengesahkan rencana perdamaian yang disetujui oleh kreditur, atau 4 debitur pailit tidak melaksanakan isi rencana perdamaian yang telah disahkan oleh pengadilan. Ketentuan tentang pemberesan harta pailit yang terdapat dalam Pasal 168 UUK dan Pasal 178 UUK PKPU, secara garis besarnya tidak terlalu berbeda. Setelah budel pailit berada dalam keadaan insolvensi, hakim pengawas dapat mengadakan suatu rapat kriditor yang ditentukan hari, tanggal, waktu dan tempat secara pasti. Rapat dimaksud bertujuan untuk membicarakan mengenai tata cara pembagian dan pemberesan budel pailit. Agar pelaksanaan rapat berjalan sesuai dengan rencana, kurator harus mengumumkan perihal adanya rapat dimaksud minimal dalam 2 buah surat kabar harian yang ditetapkan oleh hakim pengawas. Disamping itu hakim pengawas harus menetapkan jarak antara waktu rapat dengan panggilan paling lambat 14 hari. Mengenai tenggang waktu 14 hari tersebut diatur dalamPasal 179 UUK PKPU. Dengan demikian ketentuan dalam Pasal 187 UUK PKPU lebih memberikan kepastian hukum. 109 Ibid Universitas Sumatera Utara Dalam hal hakim pengawas berpendapat terdapat cukup uang tunai, kurator diperintahkan untuk melakukan pembagian kepada kreditur yang piutangnya telah dicocokan. Sebelumnya tentu kurator harus membuat daftar pembagian piutang untuk dimintakan persetujuan kepada hakim pengawas. Daftar pembagian dimaksud harus memuat secara lengkap yang berkaitan dengan pembagian dan pengeluaran budel pailit sesuai ketentuan Pasal 189 UUK PKPU, juga mengatur bagaimana bagian yang harus diberikan kepada kreditur preferen dan kreditur separatis. Dalam hubungannya dengan daftar pembagian dengan tenggang waktu yang ditentukan, kreditur dimungkinkan untuk mengajukan perlawanan. Untuk itu yang bersangkutan harus mengajukan surat keberatan dengan disertai alasan-alasannya kepada panitera pengadilan. Untuk memeriksa perlawanan terhadap pembagian, hakim pengawas menetapkan sidang pengadilan yang bersifat terbuka untuk umum. Putusan perlawanan harus diberikan dalam sidang pertama atau paling lama 7 hari setelah sidang pertama. Dengan berakhirnya kepailitan menjadikan debitur kembali kepada kedudukan semula seperti sebelum dinyatakan pailit. Oleh karena itu, kreditur mempunyai hak- haknya kembali seperti misalnya untuk menuntut piutangnya yang belum dibayar. Hak eksekusi mereka diperkuat dengan ketentuan Pasal 205 UUK PKPU bahwa pengakuan suatu piutang yang dicatat dalam berita acara rapat mempunyai kekuatan hukum yang tetap terhadap debitur seperti suatu putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

B. Penyelesaian Kredit Macet melalui Kepailitan