57
Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016
Dewan Pengawas Syariah tidak memanfaatkan Bank Victoria Syariah untuk kepentingan pribadi, keluarga anatau pihak lain yang
mengurangi aset atau mengurangi keuntungan Bank .
Dewan Pengawas Syariah tidak mengambil danatau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya
yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
c. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah berdasarkan prinsip GCG adalah sebagai berikut:
• Mengawasi kegiatan usaha Bank agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan
oleh DSN-MUI. • Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas
pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank. • Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank
Victoria Syariah agar sesuai fatwa DSN-MUI. • Memberikan opini dari aspek syariah terhadap operasional
Bank Victoria Syariah secara keseluruhan dalam laporan publikasi Bank .
• Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang
belum ada fatwanya. • Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip
Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.
• Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank Syariah dalam rangka
pelaksanaan tugasnya. • Melaporkan kegiatan usaha dan perkembangan Bank
yang diawasinya secara rutin kepada Bank Indonesia, sekurang-kurangnya setiap 6 enam bulan, paling lambat
2 dua bulan setelah periode semester dimaksud berakhir. • Anggota DPS wajib menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal dalam pelaksanaan tugasnya, DPS bekerjasama
dengan Satuan Kerja Audit Internal dan Divisi Manajemen Risiko dalam melakukan pengawasan atas seluruh kegiatan
Bank dan dibantu dengan staf dari Unit Kerja Kepatuhan yang berperan melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Menjembatani kebutuhan seluruh unit kerja Bank terkait dengan konsultasi maupun pemberian opini DPS atas
produk danatau aktivitas perbankan lain yang dilakukan. • Membantu dan menyusun jadwal pelaksanaan rapat
rutin bulanan Dewan Pengawas Syariah dalam rangka pengawasan aktif pemenuhan Prinsip Syariah pada
kegiatan Bank. • Menyusun dan mengadministrasikan risalah rapat Dewan
Pengawas Syariah dan memastikan seluruh keputusan yang diambil secara mufakat sudah tertuang dalam risalah rapat
tersebut, termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat beserta alasannya dalam rangka pengambilan keputusan.
• Membantu Dewan Pengawas Syariah dalam penyusunan Laporan Hasil Pengawasan ke Bank Indonesia, terutama
untuk memastikan bahwa pelaporan disusun sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
• Memberikan informasi kepada Dewan Pengawas Syariah apabila terdapat ketentuan terbaru dari Bank Indonesia
maupun dari pihak regulator lainnya terkait dengan kewajiban pelaksanaan Prinsip Syariah.
• Menerima informasi dari Dewan Pengawas Syariah untuk diteruskan kepada unit kerja terkait apabila terdapat
ketentuan terbaru dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.
• Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan Prinsip Syariah oleh Dewan
Pengawas Syariah Selama tahun 2016, secara umum DPS telah menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya dalam memastikan seluruh kegiatan usaha Bank Victoria Syariah telah memenuhi Prinsip Syariah,
antara lain adalah: 1 Memberikan opini atau pendapat DPS terhadap kegiatan
penghimpunan dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank Victoria Syariah. Selama tahun 2016, DPS telah
menerbitkan 5 lima buah opini tentang pemberian pembiayaan Bank sebagai berikut:
• Opini tentang pemberian pembiayaan kepada Koperasi
karyawan CIMB Niaga. • Opini tentang pemberian pembiayaan modal kerja kepada
PT. Tri Daya Investindo. • Opini tentang pemberian pembiayaan kepada PT. TEZ
Capital and Finance. • Opini tentang pemberian pembiayaan kepada Koperasi
Simpan Pinjam Nasari. • Opini tentang pemberian pembiayaan kepada PT. National
Finance. 2 Melakukan review terhadap Kebijakan dan Prosedur ATM Bank.
3 Mengadakan rapat secara rutin dengan seluruh unit kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
4 Melakukan koordinasi dengan Internal Control, Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan untuk menganalisa
terpenuhinya Prinsip Syariah dari setiap kegiatan usaha Bank Victoria Syariah.
5 Melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap proses dan dokumen transaksi Bank dengan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut: • Menetapkan jumlah uji petik sample terhadap transaksi
yang akan diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan
terhadap 4 empat Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Bank Victoria Syariah.
• Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik untuk mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah
sesuai yang dipersyaratkan. • Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
danatau konirmasi kepada pegawai Bank untuk memperkuat hasil pemeriksaan dokumen.
6 Melaporkan hasil pengawasan yang dilakukan kepada manajemen Bank untuk ditindaklanjuti.
7 Melaporkan hasil pengawasan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara semesteran.
58
Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016
d. Pelaksanaan Rapat Dewan Pengawas Syariah
Selama tahun 2016, Dewan Pengawas Syariah telah mengadakan rapat rutin sebanyak 13 tiga belas kali pertemuan
yang dihadiri secara lengkap oleh 2 dua orang DPS dengan membahas hal-hal yang perlu diketahui danatau mendapat
keputusan segera, seperti: • Pembahasan hasil pemeriksaan Dewan Pengawas Syariah
periode Semester I tahun 2016. • Pembahasan hasil temuan pemeriksaan Otoritas Jasa
Keuangan terkait dengan mplementasi dan aktivitas Bank berdasarkan prinsip syariah berupa sosialisasi terhadap
Fatwa-fatwa DSN-MUI.
Berikut tingkat kehadiran Dewan Pengawas Syariah pada pertemuan rutin bulanan
Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta
Pelayanan Jasa.
Sesuai dengan ketentuan otoritas, Bank Victoria Syariah telah memenuhi prinsip syariah dalam hal kegiatan
penghimpunan dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Hal ini dilihat dari akad-akad yang digunakan dalam
produk usaha Bank yang telah memenuhi prinsip keadilan dan keseimbangan, serta tidak mengandung gharar, maysir,
riba, dzalim, riswah dan objek haram.
Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank, dijelaskan
dalam Laporan Pengawasan DPS Tahun 2016 antara lain sebagai berikut:
a. Pengawasan terhadap kegiatan usaha Bank yang
mencakup: • Penyaluran Dana, meliputi pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah, MMQ,Wakalah dan Murabahah. • Penghimpunan Dana, meliputi produk Tabungan,
Giro dan Deposito b. Melakukan review terhadap Kebijakan dan Prosedur ATM.
c. Proses Uji Petik sample yang dilakukan terhadap dokumen penghimpunan dana dan dokumen penyaluran
dana termasuk Akad transaksi. Berdasarkan hasil pengawasan terhadap Prinsip Syariah,
dapat disimpulkan bahwa seluruh kegiatan Bank telah memenuhi Prinsip Syariah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI
dan ketentuan lainnya yang berlaku.
Penanganan Benturan Kepentingan
Bank Victoria Syariah memiliki kebijakan pengelolaan benturan kepentingan yang mencakup pengaturan
antara lain : 1. Terkait kepemilikan bisnis, maka bisnis yang
dijalankan seluruh jajaran Bank Victoria Syariah tidak bersinggungan dengan bisnis Bank. Seluruh
jajaran Bank Victoria Syariah wajib mendeklarasikan kepemilikan bisnisnya di luar Bank Victoria Syariah
secara tertulis.
2. Atas ijin Direksi, maka karyawan Bank dapat memberikan jasa atau bekerja di luar Bank dengan
pertimbangan pekerjaan tersebut tidak mengganggu aktivitas yang bersangkutan, merugikan Bank maupun
menimbulkan potensi benturan kepentingan.
3. Seluruh jajaran Bank dilarang menerima sesuatu, baik dana tunai maupun non tunai lainnya, dari pihak diluar
Bank sebagai balas jasa untuk melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai dengan kepentingan Bank
ataupun pemberian informasi Bank yang sifatnya rahasia atau sebagai balas jasa atas fasilitas yang
diterima nasabah dari Bank.
4. Pemberian jamuan atau hiburan oleh karyawan Bank kepada pihak di luar Bank diperkenankan oleh Bank
dengan syarat ditujukan untuk mengembangkan atau menjalin kerjasama dengan pihak tersebut dan terbatas
pada tempat makan danatau minum di tempat-tempat terhormat dan terbuka untuk umum.
5. Seluruh jajaran Bank dilarang: a. Menawarkan, menjanjikan, atau memberikan
sesuatu, baik dana tunai maupun aset non tunai lainnya, yang mengatasnamakan Bank atau pribadi
kepada pihak di luar Bank seperti regulator, pemerintah, penyedia barangjasa, organisasi
ataupun nasabah Bank dengan tujuan untuk mempengaruhi atau sebagai balas jasa kepada
pihak penerima dengan alasan apapun.
b. Menggunakan pihak ketiga dalam menawarkan, menjanjikan, atau memberikan sesuatu, baik
dana tunai maupun aset non tunai lainnya yang mengatasnamakan Bank atau pribadi kepada pihak
di luar Bank.
c. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain d. Memberikan persetujuan dan atau meminta
persetujuan atas fasilitas pembiayaan, serta tingkat marginbagi hasil khusus maupun kekhususan
lainnya untuk dirinya sendiri, keluarganya dan perusahaan dimana jajaran Bank maupun
keluarganya memiliki kepentingan.
e. Menjadi rekanan baik langsung maupun tidak langsung, baik rekanan untuk barang maupun jasa
bagi Bank. f. Mengambil barang-barang milik Bank untuk
Nama Pejabat Rapat Dewan Pengawas Syariah
Jumlah Kehadiran
Persentase
100 100
Prof. DR. Hasanuddin AF, MA Prof. DR. Huzaemah Tahido
Yanggo, MA 13
13