66
Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016
Total remunerasi Dewan Komisaris selama tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
yang diterima secara tunai
Total remunerasi Direksi selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Yang diterima secara tunai
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari Bank kepada karyawan yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan,
atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan
atau jasa yang telah dilakukan.
Gaji yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai tetap Bank per bulan terangkum dalam
perbandingan dibawah ini: 1. Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah adalah
12 : 1 2. Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah adalah
2 : 1 3. Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah adalah
1 : 1 4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah
3 : 1
b. Jumlah Penyimpangan yang Terjadi dan Upaya Penyelesaian oleh Bank
Selama tahun 2016, terdapat 4 empat kejadian internal fraud yaitu penyimpangan atau kecurangan yang
dilakukan oleh Pegawai Bank Victoria Syariah terkait dengan proses kerja danatau kegiatan operasional Bank
Victoria Syariah yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank Victoria Syariah secara signiikan. Atas kejadian
Fraud tersebut, Bank Victoria telah memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1328DPNP
tanggal 09 Desember 2011 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud
bagi Bank Umum, termasuk telah melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan.
MANAJEMEN RISIKO
Perkembangan lingkungan eksternal dan internal perbankan Indonesia yang semakin kompleks dan dinamis, berdampak
terhadap semakin meningkatnya risiko yang dihadapi perbankan syariah. Di sisi lain, perkembangan usaha Bank
Victoria Syariah atau disebut “Bank” yang dinamis dan dengan pertumbuhan yang relatif pesat, memerlukan upaya-upaya
agar risiko Bank berada dalam batas toleransi yang dapat diterima.
Oleh karena itu diperlukan penerapan manajamen risiko yang komprehensif dan berkesinambungan, agar
Bank mampu beradaptasi dan antisipatif terhadap kemungkinan risiko yang dihadapi.
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 65POJK.032016 tanggal 28 Desember 2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank telah melaksanakan penerapan
manajemen risiko yaitu: Tata Kelola Manajemen Risiko, Kerangka Kerja Manajemen Risiko, Proses Manajemen
Risiko dan Kecukupan Sistem Pengendalian Internal.
Dalam implementasinya, manajemen risiko Bank terus dikembangkan agar efektif dan semakin komprehensif melalui:
- Penyempurnaan kebijakan dan prosedur.
JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN
JUMLAH DITERIMA OLEH DEWAN KOMISARIS KOTOR
Tahun 2016 Jumlah
org Jutaan Rp.
3 3
1.000 46
Remunerasi gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya
dalam bentuk non natura Fasilitas lain dalam bentuk natura
perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dll- dlm rupiah;
JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN
JUMLAH DITERIMA OLEH DEWAN DIREKSI KOTOR
Tahun 2016 Jumlah
org Jutaan Rp.
4 4
3.757
211
Remunerasi gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya
dalam bentuk non natura Fasilitas lain dalam bentuk natura
perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dll- dlm rupiah;
JUMLAH DITERIMA OLEH DEWAN KOMISARIS KOTOR
Tahun 2016 JUMLAH REMUNERASI
PER ORANG Tahun 2016
Diatas Rp. 2 miliar Diatas Rp. 1 miliar sd Rp. 2 miliar
Diatas Rp. 500 juta sd Rp. 1 miliar Dibawah Rp. 500 juta
Total -
- -
3 3
JUMLAH DIREKSI
JUMLAH REMUNERASI PER ORANG Tahun 2016
Diatas Rp. 2 miliar Diatas Rp. 1 miliar sd Rp. 2 miliar
Diatas Rp. 500 juta sd Rp. 1 miliar Dibawah Rp. 500 juta
Total -
1 1
2 4
67
Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016
KERANGKA MANAJEMEN RISIKO
Substansi dari proses manajemen risiko adalah mengurangi dan mengendalikan mitigation risiko pada setiap aktivitas
operasional Bank dan dapat meningkatkan kepedulian atau kesadaran awareness terhadap risiko yang berdasarkan
prinsip kehati-hatian serta prinsip Syariah.
Secara umum kerangka manajemen risiko Bank mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Meningkatkan Budaya Risiko Risk Culture
Budaya risiko merupakan interaksi dari visi dan misi, praktek-praktek, nilai-nilai dan sikap manajemen dalam
proses operasional Bank yang mana tujuannya agar setiap personil Bank memiliki kepedulian awareness
terhadap risiko dalam menjalankan fungsi operasional masing-masing.
2. Meningkatkan Sinergi dan Proaktif
Sinergi dan perilaku proaktif antar lini organisasi sangat diperlukan untuk dapat melakukan deteksi dini
terhadap kemungkinan risiko yang timbul sehingga visi dan misi Bank dapat tercapai.
3. Penilaian Risiko
Risiko yang dapat dideteksi secara dini menjadikan proses manajemen risiko lebih efektif dan eisien yang mana
dapat menghasilkan proil risiko yang rendah aman.
TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko. Oleh karena itu
Dewan Komisaris dan Direksi wajib memahami risiko-risiko yang dihadapi Bank, menyampaikan strategi dan arahan
yang jelas serta melakukan pengawasan agar Bank dapat memitigasi risiko sehingga setiap lini organisasi memiliki
budaya manajemen risiko. Untuk melaksanakan pengawasannya, Dewan Komisaris
membentuk komite independen, yaitu: Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing komite tersebut adalah antara lain mencakup hal sebagai berikut:
1. Komite Pemantau Risiko: melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko Bank dan penerapan kebijakan dimaksud dan
melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Manajemen Risiko.
2. Komite Audit: melakukan evaluasi kebijakan dan pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian
intern, kecukupan proses pelaporan keuangan, melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka
efektivitas pelaksanaan audit ekstern serta memberikan rekomendasi penunjukan Kantor Akuntan Publik.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi: melakukan evaluasi kebijakan dan kesesuaian pelaksanaan remunerasi bagi
Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan.
- Penetapan strategi untuk mencapai kualitas penerapan manajemen risiko yang handal dan berkesinambungan
- Peningkatan kesadaran risiko risk awareness. - Pelaksanaan supervisi oversight yang dilakukan
Dewan Komisaris. - Peningkatan pemahaman atas konsep three lines of
defence dengan lebih baik, yaitu: seluruh divisi bisnis dan divisi pendukung memahami fungsi sebagai irst
line of defence risk owner , Divisi Manajemen Risiko dan
Divisi Kepatuhan memahami fungsi sebagai second line of defence
yang juga berperan memberikan independent assurance
atas penerapan manajemen risiko dan Satuan Kerja Audit Intern SKAI memahami fungsi sebagai third
line of defence sehingga hasil sinergi antar lini organisasi tersebut dapat menghasilkan proil risiko secara bankwide
yang komprehensif.
Penerapan manajemen risiko Bank Victoria Syariah mencakup 10 sepuluh jenis risiko, yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi, Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi.
FOKUS MANAJEMEN RISIKO PADA TAHUN 2016
Tantangan yang dihadapi ekonomi Indonesia di tahun 2016 tidak terlepas dari dinamika perkembangan ekonomi dan keuangan
global serta kondisi ekonomi Indonesia yang sedang mengalami pelemahan, maka Bank menerapkan kebijakan manajemen
risiko yang fokus untuk melakukan konsolidasi internal dalam rangka memperkuat infrastruktur dan peningkatan kualitas
penerapan manajemen risiko pada fungsi-fungsi kerja terkait risiko kredit, likuiditas dan operasional.
Bank melakukan monitoring intensif terhadap parameter risk appetite yang telah ditetapkan di awal tahun 2016 dengan
memperhatikan prinsip kehati-hatian serta prinsip Syariah.
Dan hasil penilaian proil risiko Bank untuk 2 tahun terakhir relatif stabil yang dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel perkembangan proil risiko Bank Victoria Syariah :
PROFIL RISIKO
PROFIL RISIKO TRIWULAN IV - 2015
PERINGKAT RISIKO
INHERN PERINGKAT
RISIKO INHERN
RISIKO KOMPOSIT
RISIKO KOMPOSIT
SISTEM PENGENDALIAN
RISIKOKPMR SISTEM
PENGENDALIAN RISIKOKPMR
PROFIL RISIKO TRIWULAN IV - 2016
Risiko Kredit
Risiko Pasar
Risiko Likuiditas
Risik Operasional
Risiko Hukum
Risiko Stratejik
Risiko Kepatuhan
Risiko Reputasi
Risiko Imbal
Hasil Risiko
Investasi Moderate
Low to Moderate
Moderate Low to
Moderate Low to
Moderate Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Moderate to High
Low to Moderate
Moderate Low to
Moderate Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Moderate Low to
Moderate Low to
Moderate Moderate
to High Low to
Moderate Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Moderate Low to
Moderate Low to
Moderate Moderate
to High Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Moderate Low to
Moderate Fair
Satisfactory Fair
Fair Satisfactory
Fair Satisfactory
Satisfactory Fair
Fair Satisfactory
Satisfactory Satisfactory
Satisfactory Satisfactory
Satisfactory Satisfactory
Satisfactory Satisfactory
Satisfactory