Piutang Murabahah Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

92 Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016 PT BANK VICTORIA SYARIAH Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT BANK VICTORIA SYARIAH Notes to Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated Piutang murabahah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai PSAK No. 55. Murabahah receivables are classified as financial assets under category loans and receivables in accordance with PSAK No. 55. Piutang murabahah pada awalnya diukur pada nilai bersih yang dapat direalisasi ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Murabahah receivables are initially measured at net realisable value plus transaction costs that are directly attributable and additional costs to obtain financial assets, and subsequent recognition are measured at amortised cost based on effective rate of return method less allowance for impairment losses. Berdasarkan PSAK No. 102 Revisi 2013, penjual yang tidak memiliki risiko yang signifikan terkait dengan kepemilikan persediaan untuk transaksi murabahah merupakan penjual yang melaksanakan transaksi pembiayaan murabahah. Perlakuan atas transaksi tersebut mengacu pada PSAK No. 50: Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK No. 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan PSAK No. 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan yang terkait aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dalam penerapannya disesuaikan dengan prinsip, karakteristik dan istilah transaksi syariah. Based on PSAK No. 102 Revised 2013, the sellers who do not have significant risks associated with the ownership of the inventory for a murabahah transaction are sellers who implement murabahah financing transactions. The treatment of these transactions refer to PSAK No. 50: Financial Instruments: Presentation, PSAK No. 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement, and PSAK No. 60: Financial Instruments: Disclosures, related to financial assets in the category of loans and receivables, which in the implementation is adapted to the principle, characteristics and the term of sharia transaction.

i. Penyertaan Saham

i. Investment in shares

Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non- publik. Investments in shares are long-term investment in non-public companies. Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20 yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan metode biaya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi. Investments in shares with ownership of less than 20 which the fair value is not available and intended for long-term investments are stated at cost cost method. If there is a permanent impairment, the carrying amount is reduced to recognise the declining that specified for every investment individually and the loss which is charged to the profit or loss. Bank memiliki penyertaan saham pada PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia dan PT Aplikanusa Lintas Arta dengan kepemilikan masing-masing kurang dari 5. Bank has investment in shares at PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia and PT Aplikasinusa Lintas Arta with each percentage of ownership less than 5. - 16 -