Kaji Ulang Pelaksanaan Audit SKAI

64 Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016 2. Kasus Helga Anastasia dan Lintang Benowo Sakti – Penjamin Pembiayaan BVS Kepada Nasabah Bernama Siti Maryani : Perkara perdata di Pengadilan Agama Karanganyar No. 1215Pdt.G2016PA.Kra. Register gugatan tanggal 15 September 2016. Helga Anastasia dan Lintang Benowo Sakti merupakan penjamin kredit Nasabah Debitur BVS yang bernama Siti Maryani. Pihak-pihak terkait dalam perkara ini adalah Helga Anastasia dan Lintang Benowo Sakti Penggugat, Siti Maryani Tergugat I, Krisbiantoro Tergugat II, BVS Tergugat III. Pokok gugatan ini adalah Perbuatan Melawan Hukum. Alasan pengajuan gugatan ini yaitu karena Penggugat tidak mengetahui dengan jelas maksud dan tujuan penandatanganan penyerahan sertipikat tanah dan sangat keberatan dan merasa terpaksa untuk melaksanakan penandatanganan penyerahan sertipikat tersebut dimana dengan kelalaian Nasabah dalam memenuhi kewajibannya kepada BVS mengakibatkan kerugian terhadap kepentingan dan hak Penjamin sebagai pemilik sah atas tanah yang telah dijaminkan Penjamin kepada BVS tersebut. Hingga tanggal Surat Pernyataan ini perkara ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Agama Karanganyar. 3. Kasus Mirza Hasbullah Cirebon : Perkara perdata di Pengadilan Negeri Pekalongan No. 63Pdt.G2016 PN.Pkl. Register gugatan tanggal 14 Oktober 2016. Mirza Hasbullah merupakan Nasabah Debitur BVS Kantor Cabang Cirebon. Pihak-pihak terkait dalam perkara ini adalah Mirza Hasbullah Penggugat, BVS Tergugat I, Menteri Keuangan RI cq. Dirjen Kekayaan Negara cq Kepala KPKNL Pekalongan Tergugat II, Fauzan Tergugat III. Pokok gugatan ini adalah Perbuatan Melawan Hukum. Alasan pengajuan gugatan ini yaitu karena tindakan BVS yang dibantu Tergugat II melakukan pelelangan obyek jaminan agunan kredit Penggugat pada tanggal 21 September 2016 dengan ketentuan harga lelang yang sepihak sehingga perbuatan tersebut melawan hukum merugikan Penggugat. Pada persidangan tanggal 5 Januari 2016 telah dibacakan Putusan Sela Pengadilan Negeri Pekalongan yaitu: 1 Mengabulkan Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II. 2 Menyatakan Peradilan UmumPengadilan Negeri Pekalongan tidak berwenang mengadili perkara ini. 3 Menghukum Tergugat untuk membayar perkara sebesar Rp 676.000,-. 4. Kasus Topirin Tegal : Perkara perdata di Pengadilan Agama Tegal No. 0655Pdt.G2016PA.TG. Register gugatan tanggal 5 Desember 2016. Topirin merupakan Nasabah Debitur BVS Kantor Cabang Tegal. Pihak-pihak terkait dalam perkara ini adalah Topirin Penggugat, BVS Tergugat I, Notaris Suprihatin SH di Tegal Tergugat II, PPAT Sarwono Kab. Tegal Tergugat III, dan BPN cq BPN Kab. Tegal Turut Tergugat. Pokok gugatan ini adalah Perbuatan Melawan Hukum. Alasan pengajuan gugatan ini yaitu karena tindakan BVS meminta Penggugat melakukan pembayaran atau menyelesaikan seluruh total tunggakan dengan Surat Peringatan serta akan melakukan Eksekusi Jaminan Hak Tanggungan, tanpa memproses perpanjangan perjanjian kredit dan tidak memberikan alasan yang jelas dan berdasarkan dengan demikian BVS telah melanggar Hak Penggugat sebagai Konsumen sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan BVS tidak menjalankan kewajibannya berdasarkan undang-undang tersebut karena Perjanjian Akad Pembiayaan Murabahah No. 77 tanggal 28 Nopember 2016 merupakan Klausul Baku, dan BVS tidak memberikan salinan Perjanjian tersebut kepada Penggugat, dan Perjanjian Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 1452XII2012 tanggal 27 Desember 2012 yang dibuat Tergugat III berdasarkan SKMHT yang dibuat Tergugat II bertentangan dan tidak sesuai dengan Undang- Undang Hak Tanggungan pasal 5. Hingga tanggal Surat Pernyataan ini, perkara ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Agama Tegal. 5. Kasus Charly Lam : Perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 591Pdt.Bth2016PN.JKT. Utr. Register gugatan bantahan tanggal 2 Desember 2016. Charly Lam merupakan Nasabah Debitur BVS. Pembantah merupakan Nasabah Debitur BVS. Pihak-pihak terkait dalam perkara ini Charly Lam Penggugat, BVS Terbantah I, KPKNL Jakarta III Terbantah II. Pokok gugatan ini merupakan bantahan. Alasan gugatan pengajuan gugatan bantahan ini adalah bantahan terhadap pelaksanaan lelang sebidang tanah berikut bangunan SHGB No. 9010 seluas 64 m2 atas nama Charly Lam terletak di Jalan Pangeran Tubagus Angke No. 170 Blok E Kav. No. 8 Kel. Pejagalan Kec. Penjaringan Jakarta Utara DKI Jakarta dengan alasan karena Pembantah berniat melunasi sisa utang kredit dengan pilihan pembayaran Bank Garansi, SKBDN dan Deposit Bank Nasional Indonesia BNI namun BVS tidak menanggapi permintaan Pembantah dan tetap melelang obyek jaminan tersebut, dimana atas hal tersebut Pembantah sangat keberatan dan dirugikan dengan proses lelang dengan nilai lelang Rp 3.000.000.000,- sementara nilai pasar saat itu berdasarkan informasi dari Kantor Pemasaran Permata Kota sebesar Rp 6.748.000.000,-. Hingga tanggal Surat Pernyataan ini perkara ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. 6. Kasus PT. DUNIA MILIK BERSAMA : Perkara perdata di Pengadilan Agama Jakarta Selatan No. 1008 Pdt.G2-16PA.JS. Register gugatan tanggal 29 Maret 2016. Penggugat I merupakan Nasabah Debitur BVS 65 Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016 dimana Arief Awaludyanto Penggugat II merupakan Direktur pada Penggugat I. Penggugat I merupakan Nasabah penerima dua fasilitas pemnbiayaan modal kerja tetap langsung dengan prinsip musyarakah dari BVS atas jaminan Penggugat II selaku penjamin, yaitu Fasilitas I untuk pembiayaan Take Over fasilitas modal kerja BTN Syariah dan Bank of India dengan total plafon Rp 3.180.000.000,- dan Fasilitas II untuk pembiayaan modal kerja pembangunan Perumahan Kuningan City View take over dari Bank of India dengan total plafon maks. Rp 12.800.000.000,-, dengan jaminan berupa tiga bidang tanah, yaitu 2 bidang tanah SHM atas nama Penggugat II berikut bangunan ruko di Jalan Raya Tajur No. 170 Kel. Pakuan. Kec. Bogor Selatan Kota Bogor masing-masing seluas 99 m2 dan 96 m2, dan sebidang tanah SHM atas nama Penggugat II di Jalan Moh. Yamin Ancaran Blok Pasir Kuningan Kelurahan Ancaran Kecamatan Kuningan Kab. Kuningan seluas 12.588 m2. Pihak-pihak terkait dalam perkara ini PT Dunia Milik Bersama Penggugat I, Arief Awaludyanto Penggugat II, BVS Tergugat I, OJK cq Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Tergugat II, NotarisPPAT Fransisca Susi Setiawati SH Turut Tergugat I, Pemerintah RI cq Kepala BPN RI cq Kepala Kantor Wilayah BPN Prop. Jawa Barat Turut Tergugat II, Pemerintah RI cq Kepala BPN RI cq Kepala Kanwil BPN Prop. Jawa Barat cq Kepala Kantor Pertanahan Kota Bogor Turut Tergugat II, Pemerintah RI cq Kepala BPN RI cq Kepala Kantor Wilayah BPN Prop. Jawa Barat Turut Tergugat II, Pemerintah RI cq Kepala BPN RI cq Kepala Kanwil BPN Prop. Jawa Barat cq Kepala Kantor Pertanahan Kab. Kuningan Turut Tergugat III. Pokok gugatan ini merupakan Wanprestasi. Alasan gugatan yaitu Penggugat I telah menerima pencairan Fasilitas I sebesar Rp 3.180.000.000,- untuk pembayaran take over BTN Syariah dan pembayarankepada Bank of Indian, serta pencairan kedua dari Fasilitas II sebesar Rp 3.400.000.000,- yang dipergunakan sesuai ketentuan perjanjian pembiayaan untuk pembangunan 24 ruko dan 5 unit rumah tipe 92 Perumahan Kuningan City View dimana terjadi mismatch dengan realisasi pembiayaan modal kerja konstruksi sebesar Rp 3.400.000.000,- karena kebutuhan modal untuk pembangunan ruko dan rumah diperkirakan +- Rp 11.000.000.000,- sehingga Akad Kredit yang dilakukan secara syariah musyarakah bagi hasl namun pelaksanaannya tidak mencerminkan Prinsip Syariah menurut aturan muamalah berdasarkan Hukum Islam karena menetapkan bagi hasil secara paksa dan masing- masing dikutip secara lat setiap bulannya, dan pemindahbukuan terhadap rekening simpanan giro Penggugat I ke pendapatan Tergugat I setiap bulannya dilakukan secara sepihak tanpa adanya Surat Deklarasi Pendapatan Penggugat I dan tidak didasarkan pada proyeksi cash low usaha Penggugat I di Kuningan City, yang pada akhirnya menyebabkan Simpanan Giro Penggugat I sudah habis dan Tergugat I tidak dapat mengutip margin dan mengakibatkan pembangunan 24 ruko dan 4 unit rumah yang sedang berjalan terhenti dan terbengkalai, dan kolektibilitas Penggugat I memburuk menjadi Kolektibilitas B. Hingga tanggal Surat Pernyataan ini proses persidangan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan sudah berlangsung dan belum ada putusan. TRANSPARANSI KONDISI BANK LAPORAN PELAKSANAAN GCG DAN PELAPORAN INTERNAL Di dalam era keterbukaan dan transparansi Bank Victoria Syariah memberikan informasi yang tepat tentang kondisi keuangan dan non keuangan kepada para pihak yang memiliki kepentingan terhadap Bank Victoria Syariah, diantaranya melalui: • Publikasi Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. • Penyampaian informasi produk melalui brosur dan penjelasan langsung oleh petugas Bank Victoria Syariah, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai Transparansi Informasi Produk Bank Victoria Syariah dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. • Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Annual Report Bank Victoria Syariah kepada pihak-pihak tertentu sesuai ketentuan dan dalam website Bank Victoria Syariah. • Penyampaian Laporan Good Corporate Governance GCG kepada pihak-pihak tertentu sesuai ketentuan dan dalam website Bank Victoria Syariah. • Menerapkan mekanisme pengaduan nasabah baik secara langsung di kantor Bank Victoria Syariah maupun melalui Call Center Bank Victoria Syariah, sedangkan terkait dengan penerapan strategi Anti Fraud telah diimplementasikan kebijakan whistle blowing melalui pelaporan email ke fungsi penanganan Anti Fraud dan pengembangan sistem Loss Event Database System LEDS. Hal-hal lain yang dapat disampaikan terkait dengan transparansi kondisi Bank Victoria Syariah adalah sebagai berikut:

a. Pemberian Remunerasi dan Fasilitas Lainnya

Pemberian remunerasi dan fasilitas lainnya kepada seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan rekomendasi yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. • Jenis dan jumlah remunerasi gaji, bonus, tunjangan rutin, dan fasilitas lain dalam bentuk non natura dan fasilitas lain dalam bentuk notura yang diterima oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: 66 Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016 Total remunerasi Dewan Komisaris selama tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: yang diterima secara tunai Total remunerasi Direksi selama tahun 2016 adalah sebagai berikut: Yang diterima secara tunai Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Bank kepada karyawan yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah dilakukan. Gaji yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai tetap Bank per bulan terangkum dalam perbandingan dibawah ini: 1. Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah adalah 12 : 1 2. Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah adalah 2 : 1 3. Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah adalah 1 : 1 4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 3 : 1

b. Jumlah Penyimpangan yang Terjadi dan Upaya Penyelesaian oleh Bank

Selama tahun 2016, terdapat 4 empat kejadian internal fraud yaitu penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan oleh Pegawai Bank Victoria Syariah terkait dengan proses kerja danatau kegiatan operasional Bank Victoria Syariah yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank Victoria Syariah secara signiikan. Atas kejadian Fraud tersebut, Bank Victoria telah memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1328DPNP tanggal 09 Desember 2011 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum, termasuk telah melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan. MANAJEMEN RISIKO Perkembangan lingkungan eksternal dan internal perbankan Indonesia yang semakin kompleks dan dinamis, berdampak terhadap semakin meningkatnya risiko yang dihadapi perbankan syariah. Di sisi lain, perkembangan usaha Bank Victoria Syariah atau disebut “Bank” yang dinamis dan dengan pertumbuhan yang relatif pesat, memerlukan upaya-upaya agar risiko Bank berada dalam batas toleransi yang dapat diterima. Oleh karena itu diperlukan penerapan manajamen risiko yang komprehensif dan berkesinambungan, agar Bank mampu beradaptasi dan antisipatif terhadap kemungkinan risiko yang dihadapi. Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 65POJK.032016 tanggal 28 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank telah melaksanakan penerapan manajemen risiko yaitu: Tata Kelola Manajemen Risiko, Kerangka Kerja Manajemen Risiko, Proses Manajemen Risiko dan Kecukupan Sistem Pengendalian Internal. Dalam implementasinya, manajemen risiko Bank terus dikembangkan agar efektif dan semakin komprehensif melalui: - Penyempurnaan kebijakan dan prosedur. JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN JUMLAH DITERIMA OLEH DEWAN KOMISARIS KOTOR Tahun 2016 Jumlah org Jutaan Rp. 3 3 1.000 46 Remunerasi gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura Fasilitas lain dalam bentuk natura perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dll- dlm rupiah; JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN JUMLAH DITERIMA OLEH DEWAN DIREKSI KOTOR Tahun 2016 Jumlah org Jutaan Rp. 4 4 3.757 211 Remunerasi gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura Fasilitas lain dalam bentuk natura perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dll- dlm rupiah; JUMLAH DITERIMA OLEH DEWAN KOMISARIS KOTOR Tahun 2016 JUMLAH REMUNERASI PER ORANG Tahun 2016 Diatas Rp. 2 miliar Diatas Rp. 1 miliar sd Rp. 2 miliar Diatas Rp. 500 juta sd Rp. 1 miliar Dibawah Rp. 500 juta Total - - - 3 3 JUMLAH DIREKSI JUMLAH REMUNERASI PER ORANG Tahun 2016 Diatas Rp. 2 miliar Diatas Rp. 1 miliar sd Rp. 2 miliar Diatas Rp. 500 juta sd Rp. 1 miliar Dibawah Rp. 500 juta Total - 1 1 2 4