Pelaksanaan Kegiatan SKAI Pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut

63 Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016 pelaksanaan pengawasan GCG, antara lain: • Bersinergi dengan Unit Kerja Internal Control IC yang ditempatkan di cabang-cabang sebagai bagian dari pilar early warning system. • Menjadi fasilitator liaison oicer pelaksanaan audit ektern oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK. 6. Melakukan penyempurnaan atas Internal Audit Rating IAR sebagai bahan nilai score atas hasil audit yang telah dilakukan SKAI pada Auditee Divisi maupun Cabang. 7. Melakukan penyempurnaan atas Internal Audit Rating IAR sebagai bahan nilai score atas hasil audit yang telah dilakukan SKAI pada Auditee Divisi maupun Cabang. 8. Membantu Dewan Pengawas Syariah DPS dalam mengawasi penerapan kepatuhan aspek-aspek syariah pada operasional Bank Victoria Syariah dengan cara melaporkan temuan-temuan audit yang berkaitan dengan syariah.

b. Kaji Ulang Pelaksanaan Audit SKAI

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 16PBI1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan Compliance Director dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum SPFAIB, SKAI Bank Victoria Syariah diharuskan menyampaikan laporan hasil kaji ulang review pihak independen yang memuat pendapat tentang hasil kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB. SKAI Bank Victoria Syariah telah melakukan kaji ulang 3 tahunan yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik Sudin dan Rekan periode 2014 sd 2016. PENGENDALIAN INTERNAL Bisnis Bank yang semakin canggih membutuhkan tingkat kehati-hatian yang semakin tinggi, oleh karena itu Bank sangat mengandalkan sistem pengendalian internal. Pengendalian Internal berfungsi sebagai ”second line of defense” yang independen dalam melaksanakan kontrol secara harian yang sudah ”built in”dalam setiap proses operasional Bank dalam rangka mendukung pencapaian Tata Kelola Perusahaan yang Baik GCG sesuai Visi dan Misi Bank. Aktivitas pengendalian internal Internal Control Bank telah sejalan dengan Surat Edaran Bank Indonesia SE BI No.522 DPNP, Tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bank Umum, yang mana tugas dan tanggung jawab utama Unit Kerja Pengendalian Internal antara lain mencakup : a. Melakukan pemeriksaan terhadap aktivitas operasional Bank secara independen untuk memastikan transaksi telah sesuai Peraturan Otoritas, Kebijakan dan Prosedur Internal Bank serta Prinsip Syariah. b. Melakukan pemantauan terhadap kualitas dan administrasi pembiayaan. c. Melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko di cabang-cabang. Bank mendorong kesadaran dari setiap lini dalam organisasi untuk peduli pada pengendaliaan internal awareness yang mana hal ini bisa menciptakan zero defect dan menghilangkan potensi fraud. Dan selama tahun 2016 Unit Kerja Pengendaliaan Internal telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut : 1. Melaporkan hasil pemeriksaan setiap bulan terhadap : a. Bidang Operasional: i. Aktivitas cash count, stock opname, review dan monitoring pembukaan rekening dan transaksi harian. ii. Monitoring tindak lanjut atas hasil pemeriksaan sebelumnya, antara lain pelaksanaan dual control, pengelolaan user ID, pemenuhan prosedur terkait APU-PPT, kelengkapan dan maintenance infrastuktur pendukung, pengarsipan dan pengembangan karyawan. b. Bidang Pembiayaan: i. Melakukan monitoring terhadap pemenuhan dokumen. ii. Mempertimbangkan posisi NPF menjadi “Boom Factor” dalam penilaian cabang. 2. Melaporkan hasil tindak lanjut komitmen cabang- cabang terhadap hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan, Kantor Akuntan Publik dan Satuan Kerja Audit Internal. Laporan dan Keterbukaan Informasi Laporan dan Keterbukaan informasi Bank kepada OJK, Lembaga –Lembaga lainnya dan masyarakat adalah : 1. Laporan Tahunan 2. Laporan Keuangan Publikasi Audited 3. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan 4. Laporan GCG PERKARA PENTING YANG DIHADAPI BANK VICTORIA SYARIAH 1. Kasus PT Hanusa Persada KPO : Perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 675Pdt.G2016 PN.JKT.SEL. Register gugatan tanggal 29 September 2016. PT Hanusa Perkasa merupakan Nasabah Debitur BVS. Pihak-pihak yang terkait dalam perkara ini adalah Perintis Gunawan Penggugat, Agus Adriansyah Tergugat, BVS Turut Tergugat I, dan Pemerintah RI cq. Kantor BPN cq Kanwil BPN Prop. Jabar cq. Kantor BPN Kab. Karawang Tergugat II. Pokok gugatan ini adalah Wanprestasi. Alasan pengajuan gugatan ini yaitu karena adanya surat pencabutan kuasa dari Tergugat yang ditujukan kepada Penggugat sehingga Penggugat tidak dapat lagi melakukan tindakan hukum atas tanah dan bangunan yang dibelinya dari Tergugat dimana Penggugat sudah membayar Uang Muka pembelian tanah sebesar Rp 6.000.000.000,- dimana tanah tersebut merupakan jaminan pembiayaan atas nama PT Hanusa Perkasa. Hingga tanggal Surat Pernyataan ini perkara ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 64 Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016 2. Kasus Helga Anastasia dan Lintang Benowo Sakti – Penjamin Pembiayaan BVS Kepada Nasabah Bernama Siti Maryani : Perkara perdata di Pengadilan Agama Karanganyar No. 1215Pdt.G2016PA.Kra. Register gugatan tanggal 15 September 2016. Helga Anastasia dan Lintang Benowo Sakti merupakan penjamin kredit Nasabah Debitur BVS yang bernama Siti Maryani. Pihak-pihak terkait dalam perkara ini adalah Helga Anastasia dan Lintang Benowo Sakti Penggugat, Siti Maryani Tergugat I, Krisbiantoro Tergugat II, BVS Tergugat III. Pokok gugatan ini adalah Perbuatan Melawan Hukum. Alasan pengajuan gugatan ini yaitu karena Penggugat tidak mengetahui dengan jelas maksud dan tujuan penandatanganan penyerahan sertipikat tanah dan sangat keberatan dan merasa terpaksa untuk melaksanakan penandatanganan penyerahan sertipikat tersebut dimana dengan kelalaian Nasabah dalam memenuhi kewajibannya kepada BVS mengakibatkan kerugian terhadap kepentingan dan hak Penjamin sebagai pemilik sah atas tanah yang telah dijaminkan Penjamin kepada BVS tersebut. Hingga tanggal Surat Pernyataan ini perkara ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Agama Karanganyar. 3. Kasus Mirza Hasbullah Cirebon : Perkara perdata di Pengadilan Negeri Pekalongan No. 63Pdt.G2016 PN.Pkl. Register gugatan tanggal 14 Oktober 2016. Mirza Hasbullah merupakan Nasabah Debitur BVS Kantor Cabang Cirebon. Pihak-pihak terkait dalam perkara ini adalah Mirza Hasbullah Penggugat, BVS Tergugat I, Menteri Keuangan RI cq. Dirjen Kekayaan Negara cq Kepala KPKNL Pekalongan Tergugat II, Fauzan Tergugat III. Pokok gugatan ini adalah Perbuatan Melawan Hukum. Alasan pengajuan gugatan ini yaitu karena tindakan BVS yang dibantu Tergugat II melakukan pelelangan obyek jaminan agunan kredit Penggugat pada tanggal 21 September 2016 dengan ketentuan harga lelang yang sepihak sehingga perbuatan tersebut melawan hukum merugikan Penggugat. Pada persidangan tanggal 5 Januari 2016 telah dibacakan Putusan Sela Pengadilan Negeri Pekalongan yaitu: 1 Mengabulkan Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II. 2 Menyatakan Peradilan UmumPengadilan Negeri Pekalongan tidak berwenang mengadili perkara ini. 3 Menghukum Tergugat untuk membayar perkara sebesar Rp 676.000,-. 4. Kasus Topirin Tegal : Perkara perdata di Pengadilan Agama Tegal No. 0655Pdt.G2016PA.TG. Register gugatan tanggal 5 Desember 2016. Topirin merupakan Nasabah Debitur BVS Kantor Cabang Tegal. Pihak-pihak terkait dalam perkara ini adalah Topirin Penggugat, BVS Tergugat I, Notaris Suprihatin SH di Tegal Tergugat II, PPAT Sarwono Kab. Tegal Tergugat III, dan BPN cq BPN Kab. Tegal Turut Tergugat. Pokok gugatan ini adalah Perbuatan Melawan Hukum. Alasan pengajuan gugatan ini yaitu karena tindakan BVS meminta Penggugat melakukan pembayaran atau menyelesaikan seluruh total tunggakan dengan Surat Peringatan serta akan melakukan Eksekusi Jaminan Hak Tanggungan, tanpa memproses perpanjangan perjanjian kredit dan tidak memberikan alasan yang jelas dan berdasarkan dengan demikian BVS telah melanggar Hak Penggugat sebagai Konsumen sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan BVS tidak menjalankan kewajibannya berdasarkan undang-undang tersebut karena Perjanjian Akad Pembiayaan Murabahah No. 77 tanggal 28 Nopember 2016 merupakan Klausul Baku, dan BVS tidak memberikan salinan Perjanjian tersebut kepada Penggugat, dan Perjanjian Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 1452XII2012 tanggal 27 Desember 2012 yang dibuat Tergugat III berdasarkan SKMHT yang dibuat Tergugat II bertentangan dan tidak sesuai dengan Undang- Undang Hak Tanggungan pasal 5. Hingga tanggal Surat Pernyataan ini, perkara ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Agama Tegal. 5. Kasus Charly Lam : Perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 591Pdt.Bth2016PN.JKT. Utr. Register gugatan bantahan tanggal 2 Desember 2016. Charly Lam merupakan Nasabah Debitur BVS. Pembantah merupakan Nasabah Debitur BVS. Pihak-pihak terkait dalam perkara ini Charly Lam Penggugat, BVS Terbantah I, KPKNL Jakarta III Terbantah II. Pokok gugatan ini merupakan bantahan. Alasan gugatan pengajuan gugatan bantahan ini adalah bantahan terhadap pelaksanaan lelang sebidang tanah berikut bangunan SHGB No. 9010 seluas 64 m2 atas nama Charly Lam terletak di Jalan Pangeran Tubagus Angke No. 170 Blok E Kav. No. 8 Kel. Pejagalan Kec. Penjaringan Jakarta Utara DKI Jakarta dengan alasan karena Pembantah berniat melunasi sisa utang kredit dengan pilihan pembayaran Bank Garansi, SKBDN dan Deposit Bank Nasional Indonesia BNI namun BVS tidak menanggapi permintaan Pembantah dan tetap melelang obyek jaminan tersebut, dimana atas hal tersebut Pembantah sangat keberatan dan dirugikan dengan proses lelang dengan nilai lelang Rp 3.000.000.000,- sementara nilai pasar saat itu berdasarkan informasi dari Kantor Pemasaran Permata Kota sebesar Rp 6.748.000.000,-. Hingga tanggal Surat Pernyataan ini perkara ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. 6. Kasus PT. DUNIA MILIK BERSAMA : Perkara perdata di Pengadilan Agama Jakarta Selatan No. 1008 Pdt.G2-16PA.JS. Register gugatan tanggal 29 Maret 2016. Penggugat I merupakan Nasabah Debitur BVS