Komite Pengarah Teknologi Informasi, merupakan

48 Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016 8 Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI, yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan satuan kerja penyelenggara. 9 Kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Bank. Selama tahun 2016, telah diadakan rapat Komite Pengarah Tehnologi Informasi sebanyak 2 dua kali, yaitu melakukan pembahasan terhadap perkembangan TSI untuk mendukung pelaksanaan operasional bank secara eisien dan efektif. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi telah secara konsisten melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS secara rutin setiap tahun dengan Dewan Komisaris, dimana Direksi telah menyampaikan pertanggung jawabannya mengenai pelaksanaan pengelolaan perusahaan secara rinci baik mengenai kondisi keuangan maupun keadaan perusahaan secara menyeluruh. 2. Direksi telah menyusun dan menyempurnakan struktur organisasi yang dapat mendukung pelaksanaan tugasnya. 3. Selalu berpedoman kepada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, serta memastikan seluruh aktivitas Bank telah sesuai dengan prinsip perbankan yang sehat, ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip syariah. 4. Memenuhi komitmen dan kewajiban Bank, antara lain penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, PPATK, dan otoritas lainnya sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 5. Telah menindaklanjuti rekomendasi temuan hasil pengawasan audit internal dan eksternal, Dewan Pengawas Syariah, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan lembaga otoritas lainnya.

d. Kewenangan Direksi

Kewenangan Direksi Bank sesuai Anggaran Dasar dan Surat Keputusan Bersama Nomor 108DEKOMJKT XII16 dan Nomor 280DIR-SKJKTXII16 Tanggal 22 Desember 2016 tentang Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain sebagai berikut: - Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan - Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang- undangan yang berlaku . - Direksi berhak mewakili Perseroan didalam dan diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan tertentu yang ditentukan. - Melakukan perbuatan hukum untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50 jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, harus disetujui RUPS. - Melakukan perbuatan hukum dimana terdapat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham, dengan kepentingan ekonomis Perseroan, disyaratkan adanya persetujuan RUPS. - Tanpa mengurangi tanggung jawabnya Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan syarat yang ditentukan oleh Direksi dalam suatu surat kuasa khusus, wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai anggaran dasar.

e. Rapat Kerja Anggota Direksi

Selama tahun 2016, telah dilakukan rapat Direksi dengan rincian sebagai berikut: efektif mengikuti rapat sejak Mei 2016 efektif mengikuti rapat sejak September 2016 Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bahwa rapat internal Direksi dan rapat gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan yang berlaku

f. Kepemilikan Saham Direksi

Tidak ada anggota Direksi yang memiliki saham pada Bank yang bersangkutan maupun pada Bank atau lembaga lainnya. PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH Bank telah memiliki Pedoman dan Kode Etik bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah sebagaimana diwajibkan oleh Peraturan OJK No.33POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Nama Pejabat Rapat Direksi Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris Persentase Persentase Firman A Moeis Andy Sundoro Deddy Efendy Ridwan Nurani Raswindriati Total Rapat 9 14 5 4 14 9 14 4 4 15 64 100 36 29 na Jumlah Kehadiran Jumlah Kehadiran 60 93 27 27 na 49 Bank Victoria Syariah | Annual Report 2016 Kode Etik Dewan Komisaris Keanggotaan Dewan Komisaris 1. Jumlah anggota Dewan Komisaris Bank minimal 3 tiga orang, terdiri dari seorang Komisaris Utama dan 2 dua orang atau lebih sebagai Komisaris. Minimal 50 lima puluh persen dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. 2. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Victoria Syariah wajib: - Memiliki akhlak, moral dan integritas yang baik. - Cakap dalam melakukan perbuatan hukum. 3. Dalam 5 lima tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat, tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak pernah menjadi anggota Direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit. 4. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan. 5. Tidak pernah menjadi anggota Direksi yang selama menjabat: - Pernah tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham “RUPS” Tahunan. - Pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi pernah tidak diterima oleh RUPS Tahunan atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi kepada RUPS Tahunan. - Pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan “OJK” tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan danatau laporan keuangan kepada OJK. 6. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Memiliki pengetahuan danatau keahlian di bidang yang dibutuhkan. 8. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung. 9. Tidak mempunyai hubungan Ailiasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut. 10. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Bank. Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris 1. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. 2. Usulan pengangkatan danatau penggantian anggota Dewan Komisaris kepada RUPS, dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. 3. Setiap anggota Dewan Komisaris harus melalui persetujuan penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan yang dilakukan oleh OJK. Etika Kerja 1. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku mengenai rangkap jabatan, yaitu: - Sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 satu lembaga perusahaan bukan lembaga keuangan. - Sebagai anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 satu perusahaan anak lembaga keuangan bukan Bank yang dimiliki oleh Bank Victoria Syariah. - Sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 satu perusahaan yang merupakan pemegang saham Bank Victoria Syariah; atau - Sebagai pejabat pada paling banyak 3 tiga lembaga nirlaba. 2. Anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil dan atau menerima keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Bank, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan dalam RUPS. 3. Dalam melakukan pengawasan Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali pengambilan keputusan untuk pemberian pembiayaan kepada Direksi. 4. Kewenangan Dewan Komisaris tersebut ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau dalam RUPS. Aspek Transparansi Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan dalam laporan Good Corporate Governance GCG Bank Victoria Syariah: a. Kepemilikan saham yang mencapai 5 lima persen atau lebih, baik pada Bank maupun pada bank lain dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. b. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris lain danatau anggota Direksi. c. Rangkap jabatan pada perusahaan atau lembaga lain Etika berkaitan dengan KKN, Gratiikasi dan Penyuapan 1. Anggota Dewan Komisaris senantiasa mencegah dan menghindarkan diri dari praktik-praktik KKN, gratiikasi dan penyuapan, dengan cara, bentuk danatau untuk kepentingan apapun yang dapat merugikan Bank. 2. Anggota Dewan Komisaris dilarang memberikan, menawarkan atau menerima baik langsung maupun tidak langsung suatu barang atau dalam bentuk apapun kepada nasabah atau pihak lainnya untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang dilakukan atau sebagai suatu tanda terima kasih dalam suatu keadaan yang dapat dianggap sebagai perbuatan yang tidak patut.