Putra Jaya Kontrol Sosial Masyarakat Terhadap “Geng Motor” (Studi di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara)

mengaku bahwa dia tetap bekerja sendiri untuk mencari uang jajannya. Pekerjaan yang dia sering lakoni untuk mendapatnya sedikut untuk mebeli rokok adalah menjadi seorang tukang cuci sepeda motor di daerah Pasar Baru Padang Bulan Medan.

12. Putra Jaya

Putra Jaya merupakan seorang laki - laki yang berawakan pendek, kurus, dan berwajah polos. Namun tidak sangka bahwa ternyata dibalik kepolosanya dia adalah seorang anggota Geng Motor CKR Cocok Kam Rasa bersama kawan - kawannya yang saat itu juga dilakukan wawancara yaitu Adrian ketua, dan Santria Manurung. Ketika peneliti bertanya tentang usianya saat ini, dia mengaku bahwa usianya sekarang ini adalah 14 tahun. Dengan muka yang agak polos dia juga mengaku bahwa di usia yang ke 14. Berbeda dengan kawan - kawanya anggota se-Geng Motor CKR Cocok Kam Rasa yang kebanyakan adalah pelajar SMA, namun yang ada yang berbeda dengan status Putra Jaya sebagai anggota Geng Motor CKR Cocok Kam Rasa yang masih duduk di bangku SMP. Sama halnya ketika peneliti bertanya tentang alamat kepada kawan se- Geng Motornya CKR Cocok Kam Rasa yaitu Adrian, Satria, dia juga mengaku bahwa dia tidak bisa memberitahukan tentang keberadaan alamatnya. Namun meski begitu, peneliti teteap melanjutkan ke pertanyaan - pertayaan yang sedang diteliti, sehingga dengan demikian pertanyaan - pertanya yang dilontarkan kepada Putra Jaya tetap terjawab dengan baik. Universitas Sumatera Utara 4.4. Deskripsi Tentang Geng Motor 4.4.1. Keberadaan Geng Motor di Sekitar Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Setalah peneliti melakukan wawancara dengan beberapa warga yang tinggal di Desa Bandar Khalipah mengenai keberadaan Geng Motor, banyak diantara informan mengatakan bahwa 3 tahun belakangan ini sampai terahir akhir tahun 2012, keberadaan dari aktifitas perilaku Geng Motor sering seklai muncul dan melakukan aktifitas - aktifitas yang sangat meresahkan masyarakat dan merugikan kepentingan masyarakat umum. Aktifitas - aktifitas mereka yang meresahkan masyarakat diantaranya yaitu mulai dari kebut - kebutan di sekitar jalan Desa Lau Dendang, jalan protokol Medan - Batang Kuis, Medan Estate, Desa Kolam, Desa Sei Rotan, Desa Bandar Kalipah, melakukan gangguan keamanan terhadap pedagang - pedagang sayur malam di Simpang Tembung Simpang Jodoh, sampai yang terahir ada yang melakukan perampasan hak milik warga yang berupa barang - barang berharga, seperti: perampasan sepeda motor, handphone para pengguana jalan dan barang berharga lainnya. Tapi belakangan ini, setelah adanya kontrol sosial yang dilakukan secara preventive, persuasif, represif, coersif dari pihak kecamatan, kepolisian, dan juga berkat kerjasama antara masyarakat dan aparat keamanan, maka mulai awal tahun 2013 sampai sekarang, aktifitas - aktifitas Geng Motor yang meresahkan masyarakat di sekitar Kecamatan Percut Sei Tuan khususnya di sekitar Desa Bandar Khalipah sudah tidak ada lagi. Universitas Sumatera Utara Hal ini, dibenarkan oleh Camat Pemerintah Percut Sei Tuan yaitu bapak Darwin Zein, S.Sos, saat peneliti melakukan wawancara mengenai keberadaan Geng Motor di sekitar Kecamatan Percut Sei Tuan. “...Beberapa bulan belakangan ini, diwilayah kami kegiatan Geng Motor sudah tidak ada lagi, tapi sebelum - sebelumnya aktifitas Geng Motor yang meresahkan masyarakat dimana anggotanya merupakan kumpulan anak - anak muda atau remaja yang berperilaku melanggar hukum, tindakan dan perbuatannya yang merugikan masyarakat umum maupun masyarakat secara pribadi sering muncul dengan aktifitas atau kegiatan mereka yang sangat meresahkan masyarakat kami. Desa Sampali, Medan Estate, Desa Kolam, Bandar Kalipah sampai Sei Rotan, merupakan wilayah - wilayah yang sering menjadi tempat mereka melakukan kegiatan - kegitannya. Salah satu yang mereka lakukan adalah melakukan gangguan terhadap pedagang - pedagang sayur malam di Simpang Tembung Simpang Jodoh, kebut - kebutan sepanjang jalan protokol Medan menuju Batang Kuis dan hal itu sudah banyak masyarakat yang membuat laporan tentang keberadaan Geng Motorter sebut..”. Hasil wawancara di kantor Kecamatan Percut Sei Tuan, 11 juni 2013 Sejalan dengan hasil wawancara dengan bapak Darwin Zein, Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kabit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan yaitu bapak AKP Faidir, yang menyatakan bahwa keberadaan Geng Motor di sekitar Kecamatan Percut Sei Tuan khususnya di sekitar Desa Bandar Khalipah belakangan ini tahun 2013 sampai sekarang sudah tidak ada lagi. Namun, bapak AKP Faidir juga menyatakan bahwa sejak 2 tahun terahir sampai akhir tahun 2012 keberadaan aktifitas Geng Motor yang meresahkan masyarakat sering muncul. Salah satu aktifitas yang mereka lakukan diantaranya, seperti: memukuli orang, memukuli kendaraan orang baik roda dua maupun roda empat, yaitu dengan peralatan - peralatan yang mereka bawa, seperti; kayu, pisau, dan benda - benda Universitas Sumatera Utara tajam lainnya, sampai ahirnya mereka merampas benda - benda berharga yang menjadi korbannya. “...Sepanjang tahun 2013 sampai saat ini, keberadaan Geng Motor di sekitar Kecamatan Percut Sei tuan sudah tidak adalagi, karena sudah habis dibasmi baik secara preventive, persuasif, represif, dan coersif. Tapi 3 tahun belakangan sampai ahir tahun 2012 keberadaan Geng Motor di sekitar Percut sering muncul bahkan pada saat itu Geng Motor menjadi hal yang sangat meresahkan masyarakat dengan aktifitas - aktitifitas mereka seperti memukuli orang, memukuli kendaraan masyarakat baik roda dua mau pun roda empat, dengan peralatan - peralatan yang mereka bawa, seperti kayu yang telah di potong - potong, pisau, dan benda - benda tajam lainnya...” Hasil wawancara di Polsek Percut Sei Tuan, 10 juni 2013 Selain itu, bapak AKP Faidir juga mengatakan bahwa meski saat ini aktifitas dari Geng Motor di sekitar Kecamatan Percut Sei Tuan saat ini sudah tidak ada lagi, namun bapak AKP Faidir juga mengatakan bahwa banyak diantara masyarakat menganggap bahwa setiap kejadian - kejadian atau tidakan - tidakan kriminal yang dilakukan oleh orang secara berkelompok dan mengendarai motor sering sekali dianggap sebagai tindakan dari Geng Motor, padahal tindakan tersebut belum tentu adalah tindakan dari anggota Geng Motor. “seperti yang saya bilang tadi, bahwa belakangan ini Geng Motor di kecamatan Percut Sei tuan sudah tidak adalagi, namun banyak masyarakat menganggap bahwa kegiatan - kegiatan atau aktifitas yang menganggu masyarakat seperti merampok atau kegiatan lainya yang dilakukan ditengah jalan adalah ulah dari Geng Motor, padahal hal itu belum tentu adalah Geng Motor” Hasil wawancara di Polsek Percut Sei Tuan, 10 juni 2013 Sejalan dengan AKP Faidir, Provos Zulfikar juga mengatakan bahwa semenjak Kapolsek Percut Sei Tuan dijabat oleh Kompol Erinal, keberadaan Geng Motor di sekitar Kecamatan Percut Sei Tuan sampai sekarang sudah tidak ada Universitas Sumatera Utara lagi. Namun meski keberadaan Geng Motor di sekitar Kecamatan Percut Sei Tuan sudah tidak ada lagi, Provos Zulfikar menyatakan bahwa, keberadaan dari aktifitas – aktifitas Geng Motor sering muncul di sekitar Kecamatan Percut Sei Tuan. Daerah atau kawasan yang sering menjadi lokasi tindakan mereka adalah tempat - tempat gelap yang menjadi tempat perkumpulan anak muda, seperti Simpang Jodoh. Meski keberadaan Geng Motor di sekitar Kecamatan Percut Sei Tuan sudah tidak adalagi, namun Provos Zulfikar mengatakan bahwa banyak masyarakat yang menganggap tindakan yang meresahkan atau bahkan brutal sering sekali dianggap sebagai Geng Motor, padahal itu bukan Geng Motor. Tabel 4.8. Pandangan Masyarakat dan Kepolisian Tentang Geng Motor Masyarakat Kepolisian Geng Motor adalah kelompok yang identik dengan kumpul - kumpul dan sering melakukan tindakan yang anarkis, mengganggu ketertiban masyarakat, merampok, dan lain –lain Geng Motor adalah suatu grombolan sepeda motor yang dikendarai oleh anak-anak muda dimana banyak diantaranya adalah pelajar dan juga mahasiswa, dengan cirri - ciri : 1.beriringan lebih dari 10 orang 2.berboncengan 3.membawa bendera Geng Motor 4.kenalpot motor Blongtidak stantard 5.membawa alat, seperti: kayu, besi - besi, pisau, cerulit, dan benda tajam lainnya sering melanggar rambu - rambu lalu lintas Sumber : Hasil wawancara 2013 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa, antara masayarakat dan pihak kepolisian memiliki pandangan dan pengertian yang berbeda tentang Geng Motor. Masyarakat memandang bahwa Geng Motor itu adalah Geng Motor adalah semua kelompok yang identik dengan kumpul - kumpul dan sering melakukan tindakan yang menyimpang atau bahkan tindakan anarkis, mengganggu ketertiban masyarakat, merampok, serta kegiatan - kegitan lainnya. Dilain pihak, kepolisian Universitas Sumatera Utara kepolisian menganggap bahwa, tidak semua kelompok yang melakukan penyimpangan dan meresahkan masyarakat adalah perilaku dari anggota Geng Motor. Menurut kepolisian, Geng Motor adalah suatu grombolan sepeda motor yang dikendarai oleh anak - anak muda dimana banyak diantaranya adalah pelajar dan juga mahasiswa, dengan ciri – ciri, yaitu : beriringan lebih dari 10 orang, berboncengan, membawa bendera Geng Motor, kenalpot motor blongtidak standard, membawa alat, seperti: kayu, besi - besi, pisau, cerulit, dan benda tajam lainnya, sering melanggar rambu - rambu lalu lintas. Adanya perbedaan pandangan antara masayarakat dan kepolisan tentang Geng Motor, maka peneliti mengutip pendapat seorang sosiolog yaitu Sherif dalam Soedjono 198 : 47 yang mendefenisikan bahwa, kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma - norma tertentu yang khas bagi kesatuan sosial tersebut. Dilain sumber, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Digital KBBI dikatakan bahwa, géng adalah kelompok remaja atau gerombolan yang terkenal karena kesamaan latar belakang sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya. Dari pernyataan kepolisian, masyarakat dan teori yang diungkapkan oleh Sherif dalam Soedjono 198 : 47 tentang pengertian kelompok sosial, serta pengertian geng dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Digital KBBI, maka peneliti berasumsi bahwa, Geng Motor adalah salah satu contoh dari sekian banyak kelompok sosial, dimana anggotanya terdiri dari orang - orang yang Universitas Sumatera Utara memiliki kecintaan terhadap motor atau balap motor dan biasanya anggotanya terdiri dari kebanyakan dari laki - laki remaja, diikat oleh persamaan tujuan, hobi, memiliki struktur yang terorganisir. Namun, seiring dengan banyaknya Geng Motor yang sering melakukan aktivitas - akitivitas yang banyak meresahkan masyarakat atau bahkan berbuat anarkis, seperti misalnya; merampok para pengguna jalan, kebut - kebutan di jalan, dan berbagai kegitan lainnya, yang mengganggu ketertiban masyarakat. Ahirnya masyarakat memberikan penilaian negatif terhadap Geng Motor tersebut, sehingga Geng Motor yang dulunya dianggap masyarakat sebagai kelompok sosial yang sering disebut sebagai Club Motor, sekarang berubah menjadi kelompok sosial informal Geng Motor yang menyimpang dan meresahakan masyarakat, atau bahkan musuh masyarakat. Tidak hanya sampai disitu saja, masyarakat juga akhirnya memberikan pelebalan kepada kelompok - kelompok yang identik dengan kumpul - kumpul dan sering melakukan tindakan yang anarkis, mengganggu ketertiban masyarakat, merampok, dan lain sebagainya.

4.4.2. Struktur Kepemimpinan Dalam Geng Motor

Dalam sebuah Geng Motor juga tidak jauh berbeda dengan Club Motor ataupun organisasi - organisasi kepemudaan yang memiliki struktur organisasi, ADRT Anggaran Dasar Rumah Tangga dan bebagai struktu keorganisasian dalam sebuah organisasi. Tidak jauh berbeda dengan struktur dalam organisasi, dalam Geng Motor, anggota juga ditandai dengan jabatan - jabatan tertentu, seperti, misalnya: ada ketua muda, wakil ketua muda, panglima, dan yang terahir adalah anggota biasa. Hal ini diketahui dari hasil melakukan wawancara dengan Universitas Sumatera Utara seorang anggota Geng Motor yang bernama KPK Kami Punya Kuasa yaitu Robin Manalu. Untuk lebih jelasnya berikut hasil wawancara peneliti dengan salah satu anggota Geng Motor yaitu Robin Manalu dan kerabatnya yang bernama Nelson, Aldo. “...sebenarnya Geng Motor ini sama juga dengan dengan organisasi kepemudaan gitu bang, kalo di organisasi ada kepengurusannya, maka kami juga ada bang..yang pertama itu ada ketua muda, yang kedua wakil ketua muda, yang ke tiga ada panglima, yang keempat ada anggota biasa. Kalau yang namanya ketua muda itu bang...itu lah sebenarnya pimpinan dari Geng Motor itu, tapi kebanyakan orang cuma taunya panglima, karna panglima ini adalah orang yang paling didepan kalau kami melakukan aksi - aksi tertentu...panglima inilah yang menentukan kami gerak atau tidak...makanya di televisi juga yang terkenal panglimanya bang... artinya bang panglima ini adalah penggeraknya bang, dia di depan anggota di belakang..ketua paling belakang..Tapi bukan berarti ketua gak ikut mukul-mukul bang..kalau dia gak ikut mukul - mukul nanti malah anggota yang lain malas juga bang. Yang biasanya ngomong “seraaaaang” itu panglimanya bang.. Jadi intinya ketua, panglima, anggota biasa itu gak ada perbedaan kali bang..ketua itu biasaya terpilih karna banyak uangnya, nyalinya juga tinggi...oh iya ketua itu biasanya juga dipilih dari orang-orang yang paling lama dalam geng tersebut bang. Kalau penghinat itu biasanya orang yang dulunya anggota kami, tapi ahirnya dia keluar dan membentuk komunitas baru..dia itulah yang kami sebut penghianat bang..ada juga yang pengen jadi ketua, tapi gak terpilih ahirnya keluar bang..itu juga penghianat..kalau kami jumpa kami ratakan itu bang..” Hasil wawancara dengan Robin Manalu, Nelson, Aldo, pada tanggal 17 Juni 2013 Sesuai dengan hasil wawancara diatas, Sherif dalam Soedjono 198 : 47 yang menyatakan bahwa kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga diantara individu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma - norma tertentu yang khas bagi kesatuan sosial tersebut. Sementara itu, pengertian Geng dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Digital Universitas Sumatera Utara KBBI dikatakan bahwa Geng adalah kelompok remaja tau gerombolan yang terkenal karena kesamaan latar belakang sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya. Dari hasil wawancara dengan Robin Manalu, Nelson, dan Aldo, juga berdasarkan dari pernyataan Sherif dalam Soedjono 198 : 47 tentang pengertian kelompok sosial, juga pengertian Geng menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka peneliti berasumsi bahwa Geng Motor adalah sebuah kelompok sosial atau gerombolan sepeda motor yang anggotanya mayoritas anak remaja bergabung karena persamaan latar belakang sosial, daerah, tujuan yang sama, memilki keanggotaan yang tersusun secara sistematis, seperti: 1 Ketua Muda, Biasanya yang diangkat menjadi ketua Geng Motor adalah orang yang memiliki banyak uang, paling nekat, dan paling penting adalah dia adalah orang yang memiliki mental pemberani. 2 Wakil Ketua Muda, adalah orang yang dianggap memiliki yang dimiliki oleh ketua muda hanya saja ketua muda dalam hal ini dipandang lebih unggul daripada wakil ketua muda. 3 Panglima, merupakan salah satu orang yang memiliki peran yang sangat penting sebagai penggerak terhadap anggota Geng Motor, yaitu untuk melakukan perlawanan terhadap korbanya atau musuh mereka. Biasanya panglima ini terkenal di masyarakat karena dia adalah orang yang berada pada barisan paling depan saat melakukan aksi - aksi mereka. 4 Anggota Biasa, yaitu mereka atau orang - orang yang baru saja bergabung dengan komunitas atau hanya ikut - ikutan saja. Dalam hal ini, orang yang hanya ikut - ikutan saja juga sudah dianggap sebagai anggota biasa. 5 Penghianat, sebutan penghianat diberikan pada orang - orang yang sebelumnya adalah anggota dari Geng Motor mereka, tapi akhirnya orang tersebut keluar dari geng Universitas Sumatera Utara dan membentuk geng baru. Dalam hal, ini mereka juga menganggap bahwa penghianat adalah musuh terberat bagi mereka, karena itu mereka rela melakukan apa aja untuk balas dendam terhadap orang yang mereka anggap penghianat. Sejalan dengan yang diungkapkan oleh anggota Geng Motor KPK Kami Punya Kuasa yaitu Robin Manalu, Nelson, dan Aldo, hal yang sama juga diungkapkan oleh seorang ketua Geng Motor CKR Cocok Kalian Rasa yang bernama yaitu Adrian. Adrian sebagai Ketua Geng Motor mengatakan bahwa dalam Geng Motornya yang bernama CKR Cocok Kalian Rasa juga memiliki struktur keanggotaan yang jelas. Adapun bentuk struktur keanggotaan dalam Geng Motor CKR Cocok Kalian Rasa diantaranya, seperti; ketua, wakil ketua, penasehat, panglima, anggota biasa. Untuk lebih jelasnya mengenai tugas masing - masing anggota Geng Motor tersebut, berikut hasil wawancara peneliti dengan ketua Geng Motor CKR Cocok Kalian Rasa yaitu Adrian. “...petama ketua kan bang, baru wakil ketua, penasehat, baru panglima...jadi semuanya ada empat bang...caranya dia bisa jadi ketua bang itu anggota yang menentukan...biasanya ketua itu dipililh dari keberaniannya bang..sama seperti saya...tugas dari struktur jabatan tadi ya beda – beda bang..ketua itu tugasnya Cuma ngatur ajalah bang..misnya hari ini kita buat acara,,dialah yang menentukan kita mau ngapain aja bang..wakil ketua juga sama bang ...kalau misalnya ketuantah kemana..ya wakil ketua itulah yang menggantukan posisi ketua...seterusnya kalau penasehat kan bang,,,tugasnya kalau ada masalah sama orang lain...nah gimana cara jalan kelurnya ya dialah yang ngatur bang....ntah kami kalau kalau kami buat masalah lagi ya dialah bang..dan kalau panglima bang tugasnya kalau ada masalah dialah yang mengatakan beraksi...kalau dia bilang serang maka anggota menyerang ngikuti perkataan dia bang,,,” Hasil wawancara pada tanggal 13 Oktober 2013 Universitas Sumatera Utara Dari hasil wawancara dengan ketua Geng Motor CKR Cocok Kam Rasa yaitu Adrian membuktikan bahwa, dalam sebuah kelompok Geng Motor juga memiliki susunan struktur keanggotaan yang jelas, dan juga dilengkapi dengan pemberian tugas masing – masing pada nggota. 4.5. Kontrol Sosial Pemerintah Terhadap Geng Motor 4.5.1. Kontrol Sosial Pemerintah Secara Preventif Kontrol sosial secara preventif adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat, baik yang itu yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Bandar Khalipah, lembaga kepolisian, lembaga pendidikan, yaitu dengan cara - cara seperti melakukan sosialisasi atau penyuluhan, penyuluhan, dan berbagai tindakan preventif lainnya.

1. Kontrol Sosial Pemeritah Desa Bandar Khalipah