yang telah berulang kali melakukan tindakan atau perilaku menyimpang secara berulang - ulang adalah orangtua dari remaja. Hal ini sejalan dengan teori yang
diungkapkan oleh Horton dan Hunt 1996 : 276 yang menyatakan bahwa, keluarga merupakan kelompok primer yang pertama dari seorang anak - dan dari
situlah kepribadian bermula. Teori yang dikemukan oleh Horton dan Hunt ini menunjukkan bahwa ,peran orangtua dalam mengendalikan dan mengawasi anak -
anaknya agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang adalah sesuatu yang sangat penting sejalan dengan peran - peran dari kontrol sosial yang dilakukan
oleh aparat keamanan seperti kepolisian.
4.5.3. Kontrol Sosial Pemerintah Secara Represif
Adalah salah satu cara yang yang dapat dilakukan oleh agen kontrol sosial dalam mengendalikan banyaknya perilaku menyimpang dikalangan remaja,
seperti Geng Motor, yaitu dengan cara memberikan hukaman yang berupa sanksi sosial, sanksi administrasi, dan sanksi hukum. Adapun kontrol sosial yang
dilakukan oleh pihak pemerintah dalam hal ini yaitu, seperti Pemerintah Desa Bandar Khalipah, lembaga kepolisian, dan kontrol sosial yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan.
1. Kontrol Sosial Pemerintah Desa Bandar Khalipah
Berbicara mengenai sanksi - sanksi yang diberikan terhadap mereka yang melakukan tindakan yang menyimpang, khususnya dalam hal ini anak remaja
yang sering melakukan tindakan yang menyimpang atau bahkan tindakan pidana, seperti perilaku Geng Motor. Pemerintah Desa Bandar Khalipah mengatakan
bahwa sanksi - sanksi yang diberikan lebih ditekankan pada pihak yang berwajib,
Universitas Sumatera Utara
yaitu lembaga hukum atau kepolisian. Untuk lebih jelasnya berikut hasil wawancara peneliti dengan Kepala Desa Bandar Khalipah yaitu bapak Misno.
“..kalau menghukum kita tidak punya hak untuk menhukum...tapi kalau benar – benar fatal kita serahakan
pada penegak hukum..tapi sebelum kami melanjukan ke penegak hukum..kami bina dulu melalui BKMT Balai
Kemitraan Polisi dan Masyarakat..” Hasil wawancara pada tanggal 25 Juli 2013
Dari hasil wawancara dengan bapak Misno menunjukkan bahwa upaya Desa Bandar Khalipah dalam mengatasi perilaku menyimpang, khususnya dengan
cara pemberian sanksi - sanksi yang tegas terhadap mereka yang telah berulang kali melakukan tindakan yang menyimpang lebih ditekankan pada sanksi - sanksi
yang bersifat formal hukum pidana. Sanksi - sanksi yang bersifat sanksi sosial, seperti mengucilkan, mengolok
- ngolok mereka yang terlibat dalam tindakan yang menyimpang, sama sekali tidak terliat dilaukan oleh Pemerintah Desa Bandar Khalipah. Melihat kenyataaan
itu, maka peneliti bertanya bahwa apakah memang sanksi – sanksi sosial sudah tidak mempan lagi dalam mengendalikan perilaku menyimpang dikalangan
remaja di daerah - daerah pinggiran kota? Menurut penelti walaupun Desa Bandar Khalipah adalah salah satu daearah pinggiran kota sub urban yang secara
ekonomi, politik dan sosial ciri - ciri masyarakatnya sudah mirip dengan masyarakat di perkotaan, namun menurut peneliti sanksi - sanksi sosial adalah
salah satu upaya yang masih tetap efektif dalam mengendalikan perilaku menyimpangoleh warganya.
Menurut peneliti kalaupun sanksi - sanksi sosial seperti, mengolok - olok, dan mengucilkan sudah tidak mampu lagi dalam mengendalikan perilaku
Universitas Sumatera Utara
menyimpang di masyarakat yang semakin maju, khususnya dalam hal ini adalah mengendalikan perilaku menyimpang dikalangan remaja yang ahir - ahir ini
menjadi perbincngan banyak orang di perkotaan, yaitu Geng Motor, maka menurut peneliti itu bukan berarti sanksi - sanksi sosial sudah tidak efektif lagi
dugunakan dalam mengendalikan perilaku masyarakat agar terhindar dari perilaku yang menyimpang. Sanksi - sanksi sosial seperti, menyuruh menyapu jalanan,
mengangkat sampah, menelanjangi di individu yang tertangkap melakukan penyimpangan adalah salah satu tawaran dari peneliti yang kiranya dapat
dilakukan dalam mengendalikan perilaku menyimpang dikalangan remaja, seperti Geng Motor.
2. Kontrol Lembaga Kepolisian