tindakan yang lebih parah dari yang dilakukan tersebut. Perampokan, pencurian terhadap pengguna jalan pada malam hari juga akan mungkin saja dilakukan.
Melhat keadaaan seperti itu, peneliti berpendapat bahwa seharusnya masyarakat dalam mengandalikan perilaku menyimpang dikalangan remaja,
seperti Geng Motor, yaitu dengan cara melakukan upaya – upaya yang bersifat mengarahkan, membujuk, merayu dan berbagai tindakan preventif lainnya,
melakukan kompromi, deviasi, yaitu dengan tujuan agar kedepannya anggota Geng Motor tidak akan melakukan tindakan yang tidak diinginkan masyarakat
atau mengganggu ketertiban masyarakat.
4.7.3 Alasan Anggota Geng Motor Bergabung Dengan Kelompok Geng Motor
1. Masalah Dalam Keluarga
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan salah satu anggota Geng Motor dari Geng Motor Kami Punya Kuasa KPK yaitu Robin Manalu, peneliti
menemukan bahwa penyebab seorang remaja bergabung dengan Geng Motor dan ikut terlibat dalam melakukan tindakan yang menyimpang adalah karena
kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Selain itu, informan yang telah wawancarai juga menyatakan bahwa, adanya permasalahan
dalam keluarga yang berujung pada berkurangnya keharmonisan dalam sebuah keluarga menjadi penyebab seorang anak remaja melampiaskan perilakunya ke
hal - hal yang menyimpang dan mengundang perhatian orang banyak, yang salah satu contohnya adalah perilaku Geng Motor. Untuk lebih jelasnya berikut hasil
Universitas Sumatera Utara
wawacara peneliti dengan salah satu anggota Geng Motor KPK Kami Punya Kuasa, yaitu Robin Manalu saat saya melakukan wawancara.
“...yang aku gak suka sama orang tua ku..ya aku kurang diperhatian lah bang...kalo uang mana pernah aku kurang bang,
lebih malahan..dirumah mesin cuci dibeli, kereta dibeli, laptop dibeli, handphone semua dibeli kami satu-satu bang..pikiran orang
tua pun gak ada peduli...dapat uang kirim udah..orang tua taunya uang aja..minta sama bos cewe dikirim..aku pengen orang tua ku
itu makan malam sama, gereja sama..itu baru namnya keluarga...kebersamaan ya kan..orang tua aku juga jarang pulang
bang..karna kan bos cowok aku pelaut bang, tiga bulan di laut pualangnya cuma tiga hari..itu pun udah keras kali itu..kalau bos
cewe dirumah aja..pokoknya kami jarang ngumpul dirumahlah bang..kalo aku minta apa sama orang tua dikasih..semuanya
dikasih..cuma mau gimana lagi aku benci kali sama mamak ku itu..gara” mamak ku itu kan kawin lagi..orang tua aku udah cerai
bang..tapi mamak ku kawin lagi..jadi kan aku anaknya gak di perhatikan lagi, jadi gara - gara itu adalah sedikit rasa benci kan
bang...yang membiayai aku ya orang tua ku yang cowok lah sekarang bang...pokoknya aku benci kali lah sama mamak ku itu
bang...Bapak tiriku juga aku gak pernah jumpa bang...kalau jumpa habis lah dia bang...dulu aku SD nya di Banjarmasin bang, SMP
aku di pindahkan ke Medan..aku tinggal sama ito ku bang..itu pun kena marah - marah terus..”
Hasil wawancara dengan Robin Manalu, pada tanggal 17 Juni 2013 Hasil wawancara Robin Manalu membuktikan bahwa, perhatian dan kasih
sayang dari orangtua adalah sesuatu yang sangat penting dalam mengendalikan, mengawasi, dan membentuk karakter seorang anak remaja yang jauh dari perilaku
yang tidak dinginkan atau perilaku yang menyimpang dari nilai dan norma - norma sosial.
Hasil wawancara Robin Manalu sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Formm dan Schidler dalam Horton dan Hunt 1996 : 277 yang menyatakan
bahwa salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa dicintai. Kurangnya kasih sayang dari orangtua terhadap anaknya dan
Universitas Sumatera Utara
juga kurangnya keharmonisan dalam sebuah keluarga dapat berakitbat pada gangguan emosional seorang anak, yang pada ahirnya akan mebawa seoarang
anak tersebut terlibat dalam hal - hal yang menyimpang dan mengundang perhatian orang banyak. hasil wawancara Robin Manalu dan juga teori yang
diungkapkan oleh oleh Formm dan Schidler dalam Horton dan Hunt 1996 : 277 tentang kebutuhan akan kasih sayang oleh remaja, maka peneliti berasumsi bahwa
barangkali penyebab banyaknya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak - anak remaja di seluruh pelosok nusantara, seperti Geng Motor adalah salah satu
akibat dari kurangnya kontrol orang tua yang berwujud kasih sayang, dan keharmonisan dalam sebuah keluraga.
Sejalan dengan pernyataan Robin Manalu, anggota Geng Motor CKR cocok Kam Rasa yaitu Satria Manurung, dimana sebagaian besar anggotanya dalah
pelajar SMA Sekolah Menengah Ahir dan juga pelajar SMP Sekolah Menengah Pertama mengatakan bahwa awal yang membawa Satria Manurung sampai
memutuskan untuk bergabung dengan Geng Motor adalah karena kurangnya perhatian dari orangtuanya. Untuk lebih jelasnya berikut hasil wawancara peneliti
dengan anggota Geng Motor CKR Cocok Kam Rasa yaitu Satria Manurung. “...awal saya masuk geng motor itu mungkin karna suntuk ya
bang..ga tau mungkin karena bos cowok saya sering marah marah sama saya atau gimana bang..cuma kalau dirumah itu
saya ngerasa udah kayak neraka lah bang,,,ginilah rasanya kalau punya bapak tiri itu...saya terus disalahkan...padahala
saya ga salah bang,,,daripada kayak gitu kan ujung- ujungnya kan saya nyari pelampiasan sekedar ngumpul-ngumpul gitu
bang...ya lumayan lah kalau punya teman banyak saya bisa ga pulang kerumah...”
Hasil wawancara pada tanggal 14 Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil wawancara dengan Satria Manurung membuktikan bahwa, seorang anak remaja terlibat dalam hal - hal yang menyimpang atau tidak
diinginkan seperti perilaku Geng Motor yang sangat meresahkan masyarakat ahir - ahir ini adalah karena latar belakang keluarga yang kurang harmonis, perhatin
yang kurang pada anak - anaknya, dan berbagai permasalahan keluarga lainnya.
2. Pengaruh Lingkungan