PROSPEK USAHA 1. Prospek Industri Telekomunikasi Indonesia

233 Keleluasaan Pribadi Pelanggan Pada tahun 2016 Perseroan tidak menerima keluhan terbukti yang menyangkut pelanggaran keleluasaan pribadi pelanggan customer privacy atau hilangnya data pelanggan. Perseroan juga melindungi kerahasiaan data dan proil pelanggan dengan cara memelihara jaringan dan pusat data yang terjaga keamanannya seperti yang dicerninkan oleh sertiikasi sistem manajemen keamanan informasi ISMS ISO 27001 yang dimiliki, yang mencakup teknologi informasi, teknik keamanan, dan syarat serta sistem manajemen keamanan informasi. Kepatuhan Perseroan patuh kepada semua hukum dan perundangan yang berlaku. Namun demikian, dari waktu ke waktu dapat timbul perkara yang terkait kepatuhan.

S. INVESTASI MATERIAL

Perseroan berencana untuk meneruskan kegiatan investasi untuk mendukung kegiatan usaha utama. Untuk tahun 2017, rencana pengeluaran untuk investasi adalah sebesar Rp5.871 juta dengan perkiraan komposisi sebesar 26 untuk pembelian BTS, sebesar 23 untuk pembelian backbone, sebesar 23 untuk peningkatan infrastruktur IT, sebesar 11 untuk pembelian peralatan MIDI, sebesar 11 akan digunakan untuk CME, sebesar 5 untuk pembelian core. Sedangkan sisanya sebesar sekitar 1 dialokasikan untuk rencana pengembangan bisnis baru.

T. PROSPEK USAHA 1. Prospek Industri Telekomunikasi Indonesia

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan industri Bisnis telekomunikasi dan teknologi informasi nasional diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi ini dalam berbagai keperluan baik oleh pribadi retail maupun korporasi. Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong peningkatan industri telekomunikasi Indonesia: a Peningkatan kebutuhan dan daya beli pengguna jasa telekomunikasi. Seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik, kemampuan daya beli pengguna jasa telekomunikasi diperkirakan juga akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan kemampuan konsumen dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasinya. Dengan meningkatnya permintaan jasa layanan komunikasi ini, akan membuka peluang pasar baru baik bagi operator jasa komunikasi maupun operator jasa jaringan telekomunikasi. b Penetrasi penggunaan jasa telekomunikasi penetrasi pasar yang masih relatif rendah. Berdasarkan data dari International Telecommunication Union ITU, tingkat penetrasi penggunaan jasa telekomunikasi telepon tetap, telepon selular dan internet di Indonesia relatif masih rendah dibanding dengan negara-negara ASEAN. Kondisi ini mencerminkan peluang pasar yang masih besar dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan untuk industri ini. Rasio Densitas Sambungan Telepon Selular, Telepon Tetap dan Pengguna Internet Pada Negara-Negara ASEAN per 31 Desember 2015 dalam Keterangan Penetrasi telepon selular Penetrasi telepon tetap Penetrasi Pengguna Internet Singapura 148 36 82 Malaysia 143 15 71 Thailand 158 8 39 Filipina 115 3 41 Indonesia 132 9 22 Sumber : Situs ITU-ICT Statistics 234 c Faktor perkembangan teknologi. Dimana seiring dengan semakin kompleksnya kebutuhan layanan telekomunikasi, maka kebutuhan akan content dan jaringan telekomunikasi diperkirakan akan meningkat. Sebagai gambaran dengan diluncurkannya layanan 3G, maka diperkirakan kebutuhan akan infrastruktur telekomunikasi juga akan meningkat baik itur yang dihasilkan atau kebutuhan kapasitas bandwith yang diperlukan.

2. Proyeksi Pertumbuhan Industri Telekomunikasi

Dengan tingkat penetrasi telekomunikasi yang relatif masih di bawah negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Singapura, potensi pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia masih sangat tinggi. Di satu sisi kebutuhan akan sarana telekomunikasi akan meningkat sejalan dengan tumbuhnya ekonomi dan pendapatan per kapita penduduk, hal ini karena kebutuhan untuk berkomunikasi serta bertransaksi juga akan meningkat. Di lain sisi, kemajuan teknologi akan meningkatkan penggunaan sarana telekomunikasi dan menurunkan biaya investasi, sehingga dapat menjadi semakin terjangkau. Kedua hal ini akan mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia.

3. Strategi Pengembangan Usaha

Perseroan menerapkan strategi yang mencakup bisnis selular, bisnis MIDI dan bisnis telekomunikasi tetap. a. Bisnis Selular Penjualan langsung menjadi fokus pada tahun 2016, meskipun Perseroan tetap mempertahankan agen penjual dealer yang ada. Perseroan selalu memasarkan melalui saluran pemasaran langsung dan tidak langsung, tetapi secara tradisional sebagian besar pendapatan berasal dari para agen penjual di wilayah eksklusif. Saluran–saluran ini mencakup gerai reguler tradisional; saluran modern yang terdiri dari gerai ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, Carrefour, dan lainnya; gerai Jaringan Ritel Gadget seperti Okeshop, Globalteleshop, Erafone, dan lainnya; POS perbankan di ATM–ATM, serta walk–in center terpadu untuk penjualan dan layanan pelanggan yang dinamai Gerai Indosat Ooredoo dan KILAT. Gerai Indosat Ooredoo mencakup pusat layanan yang dikelola langsung oleh Indosat Ooredoo, yang sebelumnya dikenal sebagai Galeri Indosat, maupun pusat layanan yang dimiliki agen penjual yang sebelumnya dikenal sebagai Griya Indosat. Sedangkan pusat layanan yang dimiliki dan dikelola oleh mitra individual tetap disebut KILAT Indosat Ooredoo Sales Service Kiosk. Dengan sasaran ke arah digital dan benar-benar melibatkan para pengguna, pada tahun 2016 Perseroan mulai lebih agresif mendorong penjualan langsung melalui Gerai Indosat Ooredoo milik Perseroan sendiri. Perseroan juga menandatangani kesepakatan dengan pengecer Erajaya, yang dirampungkan pada bulan Januari 2016, untuk membuka ratusan toko ritel di seluruh Nusantara. Pengembangan ini akan memampukan Perseroan menampilkan secara isik berbagai produk dan layanan digital langsung kepada konsumen dan hadir ketika mereka membutuhkan Perseroan. Sejalan dengan pengembangan ini dan rebranding Perseroan sebagai Indosat Ooredoo, tampilan dan pusat layanan Perseroan secara drastis dirombak menjadi bernuansa eisien dan modern, mencerminkan fokus baru Perseroan dan lebih sesuai untuk ritel. Guna mendukung upaya tersebut, manajemen meningkatkan frekuensi kunjungan ke lapangan untuk mendukung staf di garda depan, serta memperoleh pemahaman lebih baik terhadap kondisi dan masalah di setiap wilayah, sehingga tanggapan lebih cepat tanggap dan program lebih disesuaikan. Dalam waktu bersamaan, Perseroan memelihara jaringan pengecer dan agen penjual yang luas melalui dorongan penjualan secara nasional berupa program-program promosi yang konsisten, yang dirancang untuk mendorong rekomendasi kepada produk-produk Indosat Ooredoo, khususnya produk data. 235 b. Bisnis MIDI Layanan MIDI, termasuk permintaan untuk layanan data dan jaringan lainnya seperti layanan berbasis Internet, terutama diarahkan kepada pelanggan korporasi dan pelanggan dalam jumlah besar grosir, suatu pasar yang Perseroan lihat memiliki potensi pertumbuhan yang baik, termasuk segmen pasar UKM yang sedang berkembang pesat. Dengan demikian, MIDI telah menjadi bagian yang semakin penting dari portofolio Perseroan, dan Perseroan berharap kontribusinya meningkat seiring pertumbuhan Perseroan khususnya di pasar korporasi. Selain itu, layanan tertentu seperti Internet juga dipasarkan ke para pelanggan ritel dan pelanggan grosiran. Berdasarkan inisiatif-inisiatif yang telah dicanangkan pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2016 Perseroan tetap berfokus pada strategi mengembangkan kapasitas layanan MIDI Perseroan melalui tiga inisiatif. Pertama, meningkatkan jaringan baru yang telah dimodernisasi untuk tingkat layanan bermutu. Kedua, menghubungkan pelanggan dengan penawaran terkait dan menyediakan layanan terbaik. Ketiga, berasosiasi dengan alat device yang memberi pengalaman data terbaik, suatustrategi yang Perusahaan sedang terapkan melalui kemitraan di semua tahapan rantai nilai perangkat device value chain. c. Bisnis telekomunikasi tetap Bisnis telekomunikasi tetap Perseroan mencakup layanan sambungan internasional dan domestik. Perseroan akan terus mengembangkan peluang yang ada pada layanan sambungan internasional sekaligus menggunakan layanan ini untuk mendukung bisnis selular dengan inovasi berupa program-program. Sementara itu, jaringan telepon tetap menjadi aset strategis guna menjaga kualitas jaringan selular serta sebagai sarana untuk menangkap peluang pasar dalam bisnis jaringan telepon tetap. d. Bisnis Digital Layanan Digital, unit bisnis terbaru Perseroan, terus berkembang pesat di tahun 2015 dan 2016, memanfaatkan basis pelanggan telkom Perseroan serta memadukan dengan produk dan layanan yang ada untuk meningkatkan penawaran bagi para pelanggan dan bisnis di Indonesia. Pertumbuhan dicapai melalui inisiatif in-house, kemitraan, usaha patungan dengan pemimpin pasar, dan investasi. Walaupun Layanan Digital masih menjadi kontributor kecil terhadap pendapatan keseluruhan, Perseroan melihat Layanan Digital sebagai kunci untuk mengubah seluruh perusahaan dan organisasi menjadi perusahaan ramping yang berbasis digital – perusahaan yang bergerak melampaui penyediaan komunikasi saja menjadi perusahaan yang menyediakan produk dan layanan yang membantu mendukung perkembangan manusia dan memperkaya kehidupan masyarakat. Dengan jumlah pelanggan selular hampir mencapai 85.6 juta orang, Perseroan memiliki pasar besar yang belum dimanfaatkan untuk produk dan layanan digital. Selain itu, kebanyakan layanan digital Perseroan adalah telco-agnostic dan memungkinkan Perseroan berkembang melampaui basis pelanggan telkom Perseroan saat ini. Dalam tahun kedua pengoperasiannya, layanan data tumbuh signiikan, seiring upaya Perseroan terus membangun jejak digital in-house melalui e-money, kemitraan, usaha patungan, dan investasi seperti inkubator Ideabox dan dana modal ventura SB-ISAT. Perseroan juga terus menggelar kompetisi dan inkubator untuk memberikan dukungan dan bimbingan. 236

U. PENGHARGAAN PERSEROAN