BUKU PROSPEKTUS ELNUSA FINAL

(1)

Graha Elnusa

Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560

Telepon: (021) 788-30850 Faksimili: (021) 788-30883

e-mail : corporate@elnusa.co.id

W e b s i t e : w w w . e l n u s a . c o . i d

P

R

O

S

P

E

K

T

U

S

Tanggal Efektif : 25 Januari 2008 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 5 Pebruari 2008 Masa Penawaran : 29 – 31 Januari 2008 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 5 Pebruari 2008 Tanggal Penjatahan : 4 Pebruari 2008 Tanggal Pencatatan di BEI : 6 Pebruari 2008 BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT ELNUSA Tbk. (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM–SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA

PT Elnusa Tbk.

Kegiatan Usaha:

Jasa Migas Terintegrasi dan Jasa Penunjang Migas Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat Graha Elnusa Jl. TB Simatupang Kav. 1B

Jakarta 12560 Telepon: (021) 788-30850 Faksimili: (021) 788-30883 e-mail : corporate@elnusa.co.id

Website : www.elnusa.co.id

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Sejumlah 1.460.000.000 (satu miliar empat ratus enam puluh juta) saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp400 (empat ratus Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Jumlah Penawaran Umum adalah sebesar Rp584.000.000.000 (lima ratus delapan puluh empat miliar Rupiah).

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perdana saham Perseroan.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Mandiri Sekuritas

(Terafiliasi)

PENJAMIN EMISI EFEK

PT Andalan Artha Advisindo l PT AmCapital Indonesia l PT Bahana Securities (Terafiliasi) l PT Bapindo Bumi Sekuritas (Terafiliasi) l PT BNI Securities (Terafiliasi) l PT Bumiputera Capital Indonesia l PT CIMB-GK Securities Indonesia l PT Ciptadana Securities l PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) l PT Danpac Sekuritas

l PT Dhanawibawa Arthacemerlang l PT Dinamika Usahajaya l PT Equity Securities Indonesia l PT Indo Premier Securities

l PT Investindo Nusantara Sekuritas l PT Lautandhana Securindo l PT Madani Securities l PT Mega Capital Indonesia l PT Minna Padi Investama l PT Nusadana Capital Indonesia l PT Optima Kharya Capital Securities l PT Panin Sekuritas Tbk. l PT Reliance Securities Tbk. l PT Semesta Indovest l PT Sinarmas Sekuritas l PT Victoria Sekuritas

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO PERSAINGAN USAHA.

RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DI DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Januari 2008

PROSPEKTUS PENA

W

ARAN UMUM PERDANA

SAHAM PT ELNUSA

Tbk. T


(2)

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Januari 2008PT Elnusa Tbk. (selanjutnya disebut “Elnusa” atau “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) di Jakarta dengan surat No. L4.000D.004D-2007.023 pada tanggal 28 Nopember 2007 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608 (selanjutnya disebut ”Undang-Undang Pasar Modal”) dan peraturan pelaksanaannya. Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 4 Januari 2008 apabila memenuhi persyaratan pencatatan efek yang ditetapkan oleh BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas semua informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia dan kode etik serta norma dan standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

PT Mandiri Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT BNI Securities, selaku Penjamin Emisi Efek, adalah terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan melalui kepemilikan saham Negara Republik Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, sedangkan para Penjamin Emisi Efek yang lain bukan merupakan pihak terafiliasi.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.


(3)

(4)

(5)

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

Anak Perusahaan : Suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki secara langsung saham-saham yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut yang jumlah kepemilikan sahamnya lebih dari 50%, sehingga laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia

Bapepam dan LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya

Bbl : Barrel (sekitar 159 liter), satuan volume minyak bumi

BBM : Bahan Bakar Minyak

BEI : PT Bursa Efek Indonesia

Biro Administrasi Efek (BAE)

: Pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom

BP Migas : Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

Bursa Efek : Bursa Efek Indonesia (BEI)

Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS)

: Daftar yang memuat nama-nama pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing-masing Agen Penjualan dan/atau para Penjamin Emisi Efek

EDS : PT Elnusa Drilling Services, Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang Integrated

Drilling Services yang telah menggabungkan diri ke dalam Perseroan

EPC&M : Engineering, Procurement, Construction & Maintenance

ETA : PT Elnusa Telematika, Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi

informatika terutama untuk menunjang kegiatan Migas dan telah menggabungkan diri ke dalam SCU

EWS : PT EWS Oilfield Services, Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa

workover sumur minyak dan jasa penunjang workover yang telah menggabungkan diri

ke dalam Perseroan Formulir Konfirmasi

Penjatahan Saham (FKP)

: Formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas bagian dari Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana

Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS)

: Formulir pemesanan saham asli untuk pembelian Saham Yang Akan Ditawarkan atau foto kopi Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang didapat dari Prospektus Ringkas sebagaimana dimuat dalam iklan surat kabar dan harus dibuat dalam rangkap 5 (lima) yang masing-masing harus diisi lengkap, dibubuhi tanda tangan asli pemesan serta diajukan oleh pemesan Saham Yang Akan Ditawarkan kepada Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Akan Ditawarkan

GSC : PT Elnusa Geosains, Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang Integrated

Geophysics Service yang telah menggabungkan diri ke dalam Perseroan

Harga Penawaran : Harga setiap Saham Yang Ditawarkan sebesar melalui Penawaran Umum yaitu sebesar Rp400 (empat ratus Rupiah)

Hari Kalender : Setiap hari dalam satu tahun sesuai dengan kalender gregorian tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa

Hari Kerja : Hari kerja pada umumnya tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu serta hari yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari libur nasional


(6)

ICT : Information and Communication Technology

Konfirmasi Tertulis : Surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham yang dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek (yang dalam hal ini Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan) untuk kepentingan Pemegang Rekening di pasar sekunder

KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang dalam emisi saham bertugas melakukan pengadministrasian saham berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Saham pada Penitipan Kolektif

Manajer Penjatahan : PT Mandiri Sekuritas yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham Yang Akan Ditawarkan menurut syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-48/PM/1996, tanggal tujuh belas Januari seribu sembilan ratus sembilan puluh enam (17-1-1996) sebagaimana diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-45/PM/2000, tanggal dua puluh tujuh Oktober dua ribu (27-10-2000) Masa Penawaran : Jangka waktu dalam mana pemesanan Saham Yang Ditawarkan dapat dilakukan

dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham dapat diajukan oleh masyarakat kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, kecuali jika masa penawaran itu ditutup lebih dini sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek

Migas : Minyak dan gas bumi

OCTG : Oil Country Tubular Goods, yaitu material berupa casing dan aksesorinya untuk

keperluan pemboran

Pasar Perdana : Penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang Ditawarkan tersebut dicatatkan pada BEI

Pemegang Rekening : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening Efek di KSEI, yaitu Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek beserta nama pihak yang tercantum sebagai pemegang sub-rekening efek tersebut

Pemerintah : Pemerintah Negara Republik Indonesia

Pemesan Khusus : Mereka yang merupakan pegawai, Direksi ataupun Komisaris (kecuali Komisaris Independen) Perseroan dan Anak Perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan lebih dari 50%, yang pada Masa Penawaran mengajukan pemesanan Saham Yang Ditawarkan kepada Perseroan atau pihak yang ditunjuk berdasarkan ketentuan sebagaimana disebutkan dalam Prospektus, untuk jumlah yang tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan

Penawaran Umum Perdana

: Penawaran Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan yang dilakukan dalam wilayah Indonesia kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang Pasar Modal

Penggabungan Horizontal

: Penggabungan yang dilakukan antara Anak perusahaan Perseroan yaitu SCU, RKM dan ETA dimana RKM dan ETA menggabungkan diri ke dalam SCU

Penggabungan Vertikal : Penggabungan yang dilakukan antara Perseroan, GSC, EDS, EWS dan SRD dimana GSC, EDS, EWS dan SRD menggabungkan diri ke dalam Perseroan

Penitipan Kolektif : Penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI

Penjamin Emisi Efek : Perseroan terbatas yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan, menjamin penjualan Saham Yang Akan Ditawarkan dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan Bagian Penjaminan, dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 12 ayat (2) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek


(7)

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

: Penjamin Emisi Efek yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum yaitu PT Mandiri Sekuritas, berkedudukan di Jakarta

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek

: Perjanjian Penjaminan Emisi Efek termasuk segala perubahan-perubahannya dan/ atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari

Pernyataan Efektif : Pernyataan Bapepam dan LK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif yang berarti pada hari ke 45 (empat puluh lima) sejak diterimanya Pernyataan Pendaftaran secara lengkap atau pada tanggal lain yang ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal serta peraturan pelaksanaannya

Pernyataan Pendaftaran : Pernyataan Pendaftaran yang diajukan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum, yang terdiri dari dokumen-dokumen yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya kepada Ketua Bapepam dan LK termasuk semua perubahan, tambahan serta pembetulannya yang dibuat di kemudian hari guna memenuhi persyaratan Bapepam dan LK

Perseroan : PT Elnusa Tbk., suatu Perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta

Pertamina : Perusahaan Migas yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT Permina kemudian setelah beberapa kali mengalami perubahan nama dan berubah status hukumnya pada tanggal 17 September 2003, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, menjadi PT Pertamina (Persero)

Pertamina EP : PT Pertamina EP, anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang hulu (eksplorasi dan produksi) Migas

Perusahaan Asosiasi : Suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki secara langsung saham-saham yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut yang jumlah kepemilikan sahamnya antara 20% sampai 50%, sehingga penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode ekuitas

Pihak Terafiliasi : Seluruh pihak baik berbentuk Perseroan terbatas, kelompok, ataupun badan usaha, yang mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal

Prospektus : Dokumen tertulis final yang dipersiapkan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan memuat seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan serta Saham Yang Akan Ditawarkan dalam Penawaran Umum sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya

PSC/KKKS : Production Sharing Contract/Kontraktor Kontrak Kerja Sama, suatu bentuk kerjasama dimana kontraktor dan BP Migas membagi total produksi untuk setiap periode berdasarkan rasio tertentu.

Rig : Perangkat pemboran yang terdiri dari menara bor dan perlengkapannya, yang dapat

dipindah-pindahkan sesuai dengan lokasi pemboran

RKM : PT Elnusa Rentrakom, Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa

telekomunikasi terutama untuk menunjang kegiatan Migas dan telah menggabungkan diri ke dalam SCU

Saham Yang Ditawarkan : Saham-saham biasa atas nama yang akan ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Penawaran Umum yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI

Seismic Data Acquisition

(SDA)

: Merupakan bagian dari geodata acquisition yaitu pengukuran data seismik di lapangan dengan mengunakan alat-alat recording dan berbagai peralatan lainnya

Slickline : Suatu alat yang digunakan untuk mengambil peralatan atau material-material yang

tertinggal dalam lubang bor atau sering diistilahkan dengan nama fishing tool

Snubbing : Alat untuk melakukan peningkatan produksi di suatu sumur minyak dengan cara

pelubangan ulang lapisan-lapisan yang mengandung minyak (workover) dan pembersihan casing produksi


(8)

SPBU : Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum

SRD : PT Sinar Riau Drillindo, Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang pemboran

Migas yang telah menggabungkan diri ke dalam Perseroan

Streamer : Alat untuk melakukan pengumpulan data seismik di marine/laut baik untuk 2D (dua

dimensi) ataupun 3D (tiga dimensi)

Surat Kolektif Saham : Surat Saham atau Surat Kolektif Saham sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan

TAC : Technical Assistance Contract, suatu bentuk kerjasama dengan Pertamina di lapangan

Migas milik Pertamina EP

Tanggal Pembayaran : Tanggal pembayaran hasil Penawaran Umum pada Pasar Perdana (tidak termasuk hasil Penawaran Umum yang dibayar langsung oleh para Pemesan Khusus melalui Perseroan) yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek termasuk pembayaran harga atas sisa Saham Yang Akan Ditawarkan yang dibeli sendiri oleh Penjamin Emisi Efek sesuai dengan Bagian Penjaminan, sebagaimana diatur dalam Pasal 16 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Tanggal Pencatatan : Tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di BEI dalam

waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan

Tanggal Pengembalian : Tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, dimana Tanggal Pengembalian tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi efek yang mengakibatkan batalnya Penawaran Umum

Tanggal Penjatahan : Tanggal terakhir dari masa penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, yaitu selambat-lambatnya pada Hari Kerja kedua setelah tanggal penutupan Masa Penawaran, pada saat mana Manajer Penjatahan menetapkan penjatahan Saham Yang Ditawarkan bagi setiap pemesan

Transition Zone : Zona peralihan antara daratan dan pantai atau sering diistilahkan dengan daerah

pesisir pantai

Trunking : Komunikasi dua arah yang memanfaatkan alokasi frekuensi tertentu

Undang-Undang Pasar Modal

: Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 serta Peraturan Pelaksanaannya

VSAT : Very Small Aparatus Telecomunication, yakni salah satu alat komunikasi data dengan

menggunakan satelit yang umumnya digunakan untuk daerah-daerah tertentu yang belum terjangkau oleh alat komunikasi lain ataupun untuk keperluan lainnya

YHTE : Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa

ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI

EBE : Elnusa Bangkanai Energy Ltd.

EPN : PT Elnusa Petrofin

EPR : PT Elnusa Patra Retail

ETR : Elnusa Tristar Ramba Ltd.

IMN : PT Infomedia Nusantara

JBE : PT Jabar Energi

JBT : PT Jabar Telematika

PBN : PT Purna Bina Nusa

PKM : PT Patra Telekomunikasi Indonesia

PND : PT Patra Nusa Data


(9)

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan konsolidasi serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. Keterangan Singkat Mengenai Perseroan

Perseroan merupakan sebuah perusahaan induk (holding company) dengan bisnis inti (core business) dalam bidang penyediaan jasa hulu Migas terpadu (integrated upstream oil and gas services) dan jasa penunjang hulu Migas. Perseroan juga memiliki aktivitas dalam bidang jasa hilir Migas, jasa telekomunikasi dan teknologi informatika (telematika) terutama untuk menunjang kegiatan Migas. Perseroan juga memiliki aktivitas dalam bidang pengelolaan lapangan Migas yang pada saat ini masih dalam tahapan eksplorasi dan beberapa penyertaan saham di beberapa Perusahaan Asosiasi.

Pada tanggal 31 Oktober 2007, Perseroan melakukan penggabungan usaha dengan beberapa Anak Perusahaannya (“Penggabungan Vertikal”) yang bergerak dalam jasa hulu Migas, yaitu PT Elnusa Geosains, PT EWS Oilfield Services, PT Elnusa Drilling Services dan PT Sinar Riau Drillindo. Dalam penggabungan tersebut, Perseroan menjadi perusahaan penerima penggabungan.

Selain itu, pada tanggal 1 Nopember 2007, Anak Perusahaan Perseroan yang bergerak dalam bidang telematika, yaitu PT Elnusa Telematika dan PT Elnusa Rentrakom melakukan penggabungan usaha ke dalam PT Sigma Cipta Utama, yang juga merupakan Anak Perusahaan Perseroan (“Penggabungan Horizontal”).

Setelah terjadinya Penggabungan Vertikal dan Penggabungan Horizontal, Perseroan memiliki 6 (enam) Anak Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50% dan 5 (lima) Perusahaan Asosiasi dimana Perseroan memiliki penyertaan saham secara langsung antara 20% sampai dengan 50%.

Keterangan mengenai Penggabungan Vertikal dan Penggabungan Horizontal dapat dilihat dalam Bab IX Prospektus ini.

Berikut adalah Anak Perusahaan Perseroan dengan kepemilikan lebih dari 50%:

No. Nama Perusahaan Domisili Kegiatan Pokok Tahun Pendirian

Kepemilikan Efektif

1. PT Elnusa Petrofin Jakarta Jasa pengelolaan SPBU, depot, transportasi

dan perdagangan, BBM dan bahan kimia

1996 99,80%

2. PT Elnusa Patra Retail Jakarta Jasa pengelolaan SPBU, depot, transportasi

dan perdagangan, BBM dan bahan kimia (saat ini sedang tidak aktif)

1996 98,00%

3. PT Patra Nusa Data Jakarta Pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi

dan produksi Migas

1997 82,00%

4. PT Sigma Cipta Utama Jakarta Jasa pengelolaan dan penyimpanan data Migas

serta jasa bidang telematika

1980 99,93%

5. PT Purna Bina Nusa Jakarta Jasa penguliran dan perdagangan pipa casing

untuk pemboran Migas

1982 53,45%

6. Elnusa Bangkanai Energy Ltd. British

Virgin Islands

Pengelolaan lapangan eksplorasi di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah


(10)

Berikut adalah beberapa Perusahaan Asosiasi Perseroan dengan kepemilikan antara 20% sampai dengan 50% pada tiap perusahaan tersebut:

No Nama Perusahaan Domisili Kegiatan Pokok PendirianTahun Kepemilikan Efektif

1. PT Infomedia Nusantara Jakarta Layanan direktori telepon, contact center dan

content

1984 49,00%

2. PT Patra Telekomunikasi

Indonesia

Jakarta Sistem komunikasi VSAT 1995 40,00%

3. Elnusa Tristar Ramba Ltd. British

Virgin Islands

Pengelolaan lapangan produksi minyak di Blok Ramba, Sumatera Selatan

2007 25,00%

4. PT Jabar Energi Bandung Di bidang keenergian khususnya di Propinsi

Jawa Barat

2006 49,00%

5. PT Jabar Telematika Bandung Di bidang telematika khususnya di Propinsi

Jawa Barat

2006 49,00%

2. Penawaran Umum Perdana

Jumlah saham yang ditawarkan : 1.460.000.000 (satu miliar empat ratus enam puluh juta)

Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah)

Harga Penawaran : Rp400 (empat ratus Rupiah)

Tanggal Penawaran Umum : 29 – 31 Januari 2008

Tanggal Pencatatan di BEI : 6 Pebruari 2008

Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Keterangan selengkapnya mengenai Penawaran Umum Perdana dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. 3. Rencana Penggunaan Dana

Dana hasil dari Penawaran Umum Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan sebagai berikut: 1. Sekitar 25% akan dialokasikan sebagai modal kerja Perseroan yang sebagian besar untuk biaya overhead,

pembelian bahan baku langsung, biaya tenaga kerja dan pembayaran kepada pemasok.

2. Sekitar 15% akan dialokasikan untuk Anak Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 99% untuk membiayai pengembangan dan perluasan aktivitas usaha Anak Perusahaan.

3. Sekitar 7% akan digunakan untuk membayar sebagian hutang.

4. Sekitar 53% akan dialokasikan untuk membiayai pembelian barang modal yang mendukung bisnis utama Perseroan.

Pinjaman diatas setelah dipergunakan dan dikembalikan kepada Perseroan akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

Rincian mengenai Rencana Penggunaan Dana dari hasil Penawaran Umum Perdana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.

4. Risiko Usaha

Risiko utama yang dihadapi oleh Perseroan adalah risiko persaingan usaha dimana hal ini dapat mempengaruhi kinerja keuangan dari Perseroan. Secara garis besar, risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut: Risiko–risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan:

1. Risiko Persaingan Usaha 2. Risiko Operasional 3. Risiko Pemutusan Kontrak 4. Risiko Perkembangan Teknologi 5. Risiko Eksplorasi dan Produksi 6. Risiko Gugatan Hukum


(11)

Risiko–risiko umum:

1. Risiko Ekonomi, Politik,dan Keamanan 2. Risiko Peraturan Pemerintah

3. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing 4. Risiko Peningkatan Suku Bunga

5. Risiko Pencemaran Lingkungan 6. Risiko Bencana Alam

Risiko usaha Perseroan selengkapnya dicantumkan pada Bab V dalam Prospektus ini. 5. Ikhtisar Data Keuangan

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007, dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005, 2004, 2003 dan 2002. Neraca Konsolidasi

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Juli 31 Desember

2007 2006* 2005* 2004* 2003** 2002** AKTIVA

Aktiva Lancar 880.341 835.284 652.741 480.981 570.789 432.562

Aktiva Tidak Lancar 1.102.888 973.326 895.552 835.283 847.538 882.443

Jumlah Aktiva 1.983.229 1.808.610 1.548.293 1.316.264 1.418.327 1.315.005 KEWAJIBAN

Kewajiban Lancar 763.261 736.231 595.022 401.451 531.054 404.802

Kewajiban Tidak Lancar 301.116 178.588 128.273 139.663 270.493 347.465

Jumlah Kewajiban 1.064.377 914.819 723.295 541.114 801.547 752.267

Hak Minoritas atas Aktiva Bersih

Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi 20.041 20.298 15.935 12.455 6.968 5.348

Ekuitas 898.811 873.493 809.063 762.695 609.812 557.390

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1.983.229 1.808.610 1.548.293 1.316.264 1.418.327 1.315.005

Laporan Laba Rugi

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Juli 31 Desember

2007 2006* 2005* 2004* 2003** 2002**

Pendapatan usaha 1.150.906 1.877.981 1.296.372 1.175.025 1.108.254 965.858

Beban pokok pendapatan usaha 940.997 1.529.344 1.018.476 991.489 921.691 846.263

Laba kotor 209.909 348.637 277.896 183.536 186.563 119.595

Beban usaha 144.553 233.306 200.349 163.984 158.347 131.518

Laba (rugi) usaha 65.356 115.331 77.547 19.552 28.216 (11.923)

Penghasilan (beban) lain-lain - bersih (24.941) (37.308) (37.268) 43.132 52.147 33.321

Bagian atas laba bersih Perusahaan Asosiasi - bersih 31.060 39.873 43.543 37.734 21.758 20.414

Laba sebelum beban pajak penghasilan 71.475 117.896 83.822 100.418 102.121 41.812

Beban pajak penghasilan - bersih (19.727) (29.617) (22.496) (12.494) (25.687) (8.807)

Laba sebelum pos luar biasa 51.748 88.279 61.326 87.924 76.434 33.004

Pos luar biasa - - - 63.754 - -

Laba sebelum hak minoritas atas (rugi) laba

bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi 51.748 88.279 61.326 151.678 76.434 33.004

Hak minoritas atas rugi (laba) bersih Anak

Perusahaan yang dikonsolidasi (1.696) (5.246) (2.711) 1.028 (2.301) (959)

Laba bersih setelah efek penyesuaian pro forma 50.052 83.033 58.615 152.706 74.133 32.045

Efek penyesuaian pro forma - - - (303) - -

Laba bersih*** 50.052 83.033 58.615 152.403 74.133 32.045 *) Disajikan kembali

**) Tidak mempertimbangkan dampak dari penerapan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan No. 38 tentang Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

***) Untuk tahun 2004, laba bersih merupakan laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma


(12)

6. Kebijakan Dividen

Manajemen Perseroan merencanakan pembayaran dividen kas sekitar 20% dari laba bersih setelah pajak pada tahun buku bersangkutan. Keterangan mengenai Kebijakan Dividen dapat dilihat pada Bab XIII.

7. Program Alokasi Saham kepada Karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA)

Perseroan akan melakukan Program Alokasi Saham kepada Karyawan (ESA). Keterangan mengenai Employee Stock

Allocation (ESA) dapat dilihat pada Bab I.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, dan dengan diimplementasikannya seluruh rencana Program Alokasi Saham kepada Karyawan dan Manajemen (Employee

and Management Stock Allocation/ESA), maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sesudah

Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per saham

Jumlah Saham Nominal (Rp) %

Modal Dasar 22.500.000.000 2.250.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham:

1. PT Pertamina (Persero) 3.000.000.000 300.000.000.000 41,10

2. PT Tri Daya Esta 2.711.565.890 271.156.589.000 37,15

3. PT Danareksa Daiwa NIF Ventures* 85.075.580 8.507.558.000 1,17

4. PT Danareksa (Persero) 28.358.530 2.835.853.000 0,39

5. Karyawan Elnusa 8.987.500 898.750.000 0,12

6. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa 4.012.500 401.250.000 0,05

7. Koperasi Karyawan Elnusa 500.000 50.000.000 0,01

8. Masyarakat 1.314.000.000 131.400.000.000 18,00

9. Karyawan dan Manajemen (ESA) 146.000.000 14.600.000.000 2,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.298.500.000 729.850.000.000 100,00 Jumlah Saham dalam Portepel 15.201.500.000 1.520.150.000.000


(13)

I.

PENAWARAN UMUM

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 1.460.000.000 (satu miliar empat ratus enam puluh juta) saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp400 (empat ratus Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Jumlah Penawaran Umum adalah sebesar Rp584.000.000.000 (lima ratus delapan puluh empat miliar Rupiah).

Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

PT Elnusa Tbk.

Kegiatan Usaha:

Jasa Migas Terintegrasi dan Jasa Penunjang Migas Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat Graha Elnusa Jl. TB Simatupang Kav. 1B

Jakarta 12560 Telepon: (021) 788-30850 Faksimili: (021) 788-30883 e-mail : corporate@elnusa.co.id

Website : www.elnusa.co.id

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSAINGAN USAHA


(14)

Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Electronika Nusantara dengan Akta No. 18 tanggal 25 Januari 1969 sebagaimana diubah dengan Akta perubahan Anggaran Dasar No. 10 tanggal 13 Pebruari 1969, keduanya dibuat di hadapan Tan Thong Kie, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Pebruari 1969 dan telah didaftarkan dalam buku register kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 485 tanggal 22 Pebruari 1969 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan Anggaran Dasar terakhir kali dilakukan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 86 tanggal 18 Januari 2008, dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah No. AHU-AH.01.10-1662 tanggal 22 Januari 2008.

Struktur permodalan Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per saham

Jumlah Saham Nominal (Rp) %

Modal Dasar 22.500.000.000 2.250.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham:

1. PT Pertamina (Persero) 3.000.000.000 300.000.000.000 51,38

2. PT Tri Daya Esta 2.711.565.890 271.156.589.000 46,44

3. PT Danareksa Daiwa NIF Ventures* 85.075.580 8.507.558.000 1,46

4. PT Danareksa (Persero) 28.358.530 2.835.853.000 0,49

5. Karyawan Elnusa 8.987.500 898.750.000 0,15

6. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa 4.012.500 401.250.000 0,07

7. Koperasi Karyawan Elnusa 500.000 50.000.000 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.838.500.000 583.850.000.000 100,00 Jumlah Saham dalam Portepel 16.661.500.000 1.666.150.000.000

*) dalam proses likuidasi

Dengan surat Bapepam dan LK No.S-531/BL/2008 tanggal 25 Januari 2008, Pernyataan Pendaftaran Perseroan dalam rangka melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 1.460.000.000 (satu miliar empat ratus enam puluh juta) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham telah menjadi efektif. Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana ini, maka susunan modal saham Perseroan sesudah Penawaran Umum Perdana ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per saham

Jumlah Saham Nominal (Rp) %

Modal Dasar 22.500.000.000 2.250.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham:

1. PT Pertamina (Persero) 3.000.000.000 300.000.000.000 41,10

2. PT Tri Daya Esta 2.711.565.890 271.156.589.000 37,15

3. PT Danareksa Daiwa NIF Ventures* 85.075.580 8.507.558.000 1,17

4. PT Danareksa (Persero) 28.358.530 2.835.853.000 0,39

5. Karyawan Elnusa 8.987.500 898.750.000 0,12

6. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa 4.012.500 401.250.000 0,05

7. Koperasi Karyawan Elnusa 500.000 50.000.000 0,01

8. Masyarakat 1.314.000.000 131.400.000.000 18,00

9. Karyawan dan Manajemen (ESA) 146.000.000 14.600.000.000 2,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.298.500.000 729.850.000.000 100,00 Jumlah Saham dalam Portepel 15.201.500.000 1.520.150.000.000

*) dalam proses likuidasi

Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana ini sejumlah 1.460.000.000 (satu miliar empat ratus enam puluh juta) saham biasa atas nama atau sebesar 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana ini, maka Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum sejumlah 5.838.500.000 (lima miliar delapan ratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu) saham. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sejumlah 7.298.500.000 (tujuh miliar dua ratus sembilan puluh delapan juta lima ratus ribu) saham, atau sebesar 100% dari jumlah modal ditempatkan atau disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana ini.


(15)

Dari jumlah saham yang akan ditawarkan, sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) akan dijatahkan secara khusus untuk Program ESA Perseroan.

Saham-saham yang dimiliki oleh Pertamina dan TDE tidak akan dialihkan oleh para pemiliknya ke pihak lain sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana ini menjadi efektif.

Perseroan tidak akan mengeluarkan atau mencatatkan saham lain dan/atau efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal Penawaran Umum Perdana ini menjadi efektif. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud melakukan hal tersebut, maka Perseroan akan mengikuti semua ketentuan dan/atau peraturan yang berlaku.

Program Alokasi Saham Karyawan dan Manajemen (Employee Stock Allocation Program / ESA)

Perseroan, dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 9 Oktober 2007, telah memutuskan untuk melaksanakan Program ESA (Employee Stock Allocation Program) kepada seluruh karyawan tetap dan pengurus Perseroan dan Anak Perusahaan, kecuali Komisaris Independen.

Program ESA adalah penjualan saham Perseroan kepada peserta program ESA melalui penjatahan pasti pada saat Penawaran Umum Perdana dilaksanakan.

Jumlah saham dalam Program ESA sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana atau sebanyak-banyaknya 146.000.000 (seratus empat puluh enam juta) lembar saham.

Peserta Program ESA mempunyai hak untuk membeli saham dengan alternatif pilihan sebagai berikut :

= Program A : Pembelian saham dengan diskon sebesar 10% (sepuluh persen) dari harga Penawaran Umum Perdana dan saham tersebut tidak dapat dijual (dikenakan lock-up) selama 2 (dua) tahun sejak Tanggal Pencatatan. Biaya untuk diskon tersebut akan menjadi beban Perseroan.

= Program B : Pembelian saham tanpa diskon dari harga Penawaran Umum Perdana dan saham tersebut dapat dijual (tanpa dikenakan lock-up) sejak Tanggal Pencatatan.

Pembayaran atas jumlah pembelian saham tersebut harus dilakukan secara penuh oleh peserta program ESA pada saat melakukan pemesanan saham yang ditawarkan.

Dalam hal jumlah saham yang dipesan dalam program ESA kurang dari 146.000.000 (seratus empat puluh enam juta) lembar saham, maka sisa saham akan ditawarkan kembali kepada masyarakat.


(16)

II.

RENCANA PENGGUNAAN DANA

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan digunakan sebagai berikut:

1. Sekitar 25% akan dialokasikan sebagai modal kerja Perseroan yang sebagian besar untuk biaya overhead, pembelian bahan baku langsung, biaya tenaga kerja dan pembayaran kepada pemasok.

2. Sekitar 15% akan dialokasikan untuk membiayai pengembangan dan perluasan aktivitas usaha Anak Perusahaan dengan kepemilikan Perseroan lebih dari 99%, melalui pinjaman dengan tingkat bunga wajar, yaitu kepada: (1) EBE – sekitar 35% dari alokasi pembiayaan tersebut yang selanjutnya digunakan untuk biaya eksplorasi dan

eksploitasi di ladang gas Bangkanai, Kalimantan Tengah.

(2) EPN – sekitar 28% dari alokasi pembiayaan tersebut untuk modal kerja yang mendukung operasi SPBU dan bisnis transportasi BBM.

(3) SCU – sekitar 25% dari alokasi pembiayaan tersebut untuk perluasan storage yang mendukung bisnis SCU.

(4) SCU – sekitar 12% dari alokasi pembiayaan tersebut digunakan untuk investasi peralatan radio Trunking. Pinjaman diatas setelah dipergunakan dan dikembalikan kepada Perseroan akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

3. Sekitar 7% akan dialokasikan untuk membayar sebagian hutang kepada:

Nama pemberi pinjaman : Sercel Nantes, France

Saldo pinjaman per 31 Desember 2007 : USD2.387.566,10 atau ekuivalen Rp22 miliar

Saldo awal : USD2.865.079,32 atau ekuivalen Rp26,4 miliar

Tingkat bunga : 9,75% efektif per tahun

Jangka waktu : 3 tahun

Pembayaran cicilan pokok : Triwulanan (3 bulanan)

Jatuh tempo : 31 Agustus 2010

Hubungan afiliasi : tidak ada

Kemungkinan pelunasan dini : dimungkinkan

Nama pemberi pinjaman : PT Hewlett Packard Finance Indonesia

Saldo pinjaman per 31 Desember 2007 : USD2.814.214,78 juta atau ekuivalen Rp25,9 miliar

Pagu kredit : USD3.942.779,76 juta atau ekuivalen Rp36,3 miliar

Tingkat bunga : 8,25% per tahun

Jangka waktu : 3 tahun

Pembayaran cicilan pokok : Bulanan

Jatuh tempo : 1 Juli 2009, 1 Agustus 2009, 1 Maret 2010 dan

1 Mei 2010

Hubungan afiliasi : tidak ada

Kemungkinan pelunasan dini : dimungkinkan

4. Sekitar 53% akan dialokasikan untuk membiayai pembelian barang modal yang mendukung bisnis utama Perseroan diantaranya adalah :

(1) Peralatan survei seismik (geoscience services) sekitar 30% dari alokasi pembiayaan tersebut; (2) Peralatan pemboran (drilling services) sekitar 50% dari alokasi pembiayaan tersebut;

(3) Peralatan oilfield services sekitar 20% dari alokasi pembiayaan tersebut.

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, jumlah biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 3,03% dari jumlah dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana ini, yang meliputi :

1. Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Efek sebesar 1,49%, yang terdiri dari biaya jasa penyelenggaraan

(management fee) 1,00%; biaya jasa penjaminan (underwriting fee) 0,29%; biaya jasa penjualan (selling fee)

0,20%;

2. Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,66%, yang terdiri dari biaya jasa akuntan publik sebesar 0,47%; biaya jasa konsultan hukum sebesar 0,12%; biaya jasa notaris sebesar 0,01%; biaya jasa penilai sebesar 0,06%;


(17)

3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 0,02% yang terdiri dari biaya jasa Biro Administrasi Efek; 4. Biaya lain-lain sebesar 0,86%, termasuk biaya penyelenggaraan Public Expose sebesar 0,04%, biaya percetakan

prospektus, formulir, biaya iklan Koran Prospektus Ringkas dan biaya-biaya yang berhubungan dengan hal-hal tersebut sebesar 0,11%

Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4 Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini secara berkala kepada Bapepam dan LK dan akan mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut kepada para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Apabila penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini akan diubah, maka rencana perubahan tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam dan LK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.


(18)

III.

PERNYATAAN HUTANG

Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasi per tanggal 31 Juli 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai jumlah kewajiban sejumlah Rp1,06 triliun yang terdiri dari kewajiban lancar Rp763,3 miliar dan kewajiban tidak lancar Rp301,1 miliar.

Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Kewajiban Lancar

Pinjaman jangka pendek 180.567

Hutang usaha

Pihak ketiga 208.690

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 14.466

Hutang lain-lain – pihak ketiga 54.982

Hutang pajak 46.933

Uang muka pelanggan 62.637

Biaya masih harus dibayar 108.061

Pendapatan ditangguhkan 5.188

Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun

Hutang bank 54.802

Hutang sewa guna usaha 26.935

Jumlah Kewajiban Lancar 763.261

Kewajiban Tidak Lancar

Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 64.775

Kewajiban jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Hutang bank 140.106

Hutang sewa guna usaha 52.209

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 44.026

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 301.116

Jumlah Kewajiban 1.064.377

Penjelasan lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut: 1. KEWAJIBAN LANCAR

PINJAMAN JANGKA PENDEK

Saldo Pinjaman Jangka Pendek Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp180,6 miliar dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Debitur Jumlah

Kredit modal kerja Pinjaman sindikasi

- Dalam Rupiah Perseroan (eks-EWS) dan SCU 10.500

- Dalam USD Perseroan ( Elnusa, eks-GSC, eks-EDS dan eks-EWS) 148.447

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. – dalam Rupiah EPN 21.620

Jumlah 180.567

Pinjaman sindikasi merupakan fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh Perseroan (Elnusa, eks-GSC, eks-EDS dan eks-EWS) dan Anak Perusahaan, yaitu SCU (SCU dan eks-ETA) pada bulan Oktober 2006 dengan BCA sebagai agen fasilitas.

Pinjaman jangka pendek dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Divisi Syariah merupakan fasilitas pembiayaan

Musyarakah dan Murabahah yang diperoleh EPN pada bulan Juni 2007. Fasilitas pembiayaan Musyarakah digunakan

untuk mengambil alih pinjaman EPN dari PT Bank Niaga Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. serta untuk modal kerja. Fasilitas Murabahah digunakan untuk tujuan pembiayaan perolehan 7 (tujuh) unit truk tangki dan pembiayaan perolehan 3 (tiga) unit truk, yaitu 2 (dua) unit truk trailer merek Nissan dan 1 (satu) unit truk trailer merek Hino. Sampai pada tanggal 31 Juli 2007, EPN belum merealisasikan pembiayaan perolehan 7 (tujuh) unit truk tangki tersebut. Jumlah keseluruhan pembiayaan tersebut disepakati sebesar Rp26,4 miliar. Jumlah yang sudah direalisasi oleh EPN adalah senilai Rp22,9 miliar, dari jumlah tersebut sebesar Rp1,3 miliar adalah hutang bank jangka panjang.


(19)

HUTANG USAHA

Saldo Hutang Usaha pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp223,2 miliar yang terdiri dari hutang usaha dari pihak ketiga sebesar Rp208,7 miliar dan hutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp14,5 miliar. Hutang usaha ini merupakan kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan atas pembelian bahan baku dan/atau jasa yang digunakan dalam usaha dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Pihak ketiga

PT Halliburton Indonesia 24.533

PT Wira Insani 10.557

PT Protech Asia Engineering 9.450

PT Schlumberger Geophisique Nusantara 8.385

PT Maleotama Sejahtera 5.988

PT Gatramas Internusa 5.977

Pusat Data dan Informasi 5.766

PT Putra Sejati Indomakmur 5.108

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000 juta) 132.926

Sub Jumlah 208.690

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Koperasi Karyawan Elnusa 10.625

PT Patra Logistik 2.122

PT Patra Telekomunikasi Indonesia 858

PT Pertamina (Persero) 61

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 800

Sub Jumlah 14.466

Jumlah 223.156

HUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA

Saldo Hutang Lain-lain - pihak ketiga pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp55,0 miliar dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Sercel Nantes, France 27.944

Partner PSC 5.925

PT Info Duta Komputindo 5.020

One time vendor 2.582

Marubeni-Itochu Tubulars Asia Pte., Singapura 1.659

Input – Output 1.393

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000 juta) 10.459

Jumlah 54.982

Hutang kepada Sercel Nantes, France akan dilunasi dengan dana hasil Penawaran Umum. HUTANG PAJAK

Saldo Hutang Pajak pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp46,9 miliar dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Taksiran hutang pajak penghasilan Pasal 29

(setelah dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka)

Periode berjalan 2.067

Periode sebelumnya 5.495

Pajak penghasilan:

Pasal 4 (2) 1.929

Pasal 21 5.143

Pasal 23 6.378

Pasal 26 2.865

Pajak Pertambahan Nilai 23.056


(20)

UANG MUKA PELANGGAN

Saldo Uang Muka Pelanggan pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp62,6 miliar dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

PT Pertamina (Persero) 20.408

Transworld Seruway Exploration Ltd. Amerika Serikat 9.799

BP Indonesia 5.882

Bontang Exploration Company 5.514

PT Light Instrumenindo 4.156

South Madura Exploration Pte. Ltd. 2.572

Chevron 1.937

JOB PTM-COSTA International 1.837

PetroChina International Ltd. China 1.709

Korea National Oil Corporation, Korea Selatan 1.121

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000 juta) 7.702

Jumlah 62.637

BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

Saldo Biaya Masih Harus Dibayar pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp108,1 miliar dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Sewa 38.422

Beban proyek 22.554

Gaji, bonus dan kesejahteraan karyawan 19.484

Jasa sub-kontrak 8.812

Jasa profesional 2.550

Cadangan biaya sosial 1.486

Bunga 408

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 14.345

Jumlah 108.061

PENDAPATAN DITANGGUHKAN

Saldo Pendapatan Ditangguhkan pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp5,2 miliar. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN

Saldo Kewajiban Jangka Panjang yang Jatuh Tempo pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp81,7 miliar dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Hutang bank 54.802

Hutang sewa guna usaha 26.935

Jumlah 81.737


(21)

2. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

HUTANG PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp64,8 miliar dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

PT Pertamina (Persero) 38.173

PT Tri Daya Esta 22.920

Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE) 2.483

Koperasi Karyawan Elnusa 108

PT Patra Logistik 6

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 1.085

Jumlah 64.775

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG – SETELAH DIKURANGI BAGIAN YANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN

Saldo Kewajiban Jangka Panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun, pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp192,3 miliar yang terdiri dari hutang bank sebesar Rp140,1 miliar dan hutang sewa guna usaha sebesar Rp52,2 miliar dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Hutang bank

- Dalam USD

Pinjaman Sindikasi 169.590

PT Bank Chinatrust Indonesia 2.425

- Dalam Rupiah

Pinjaman Sindikasi 16.421

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. 3.972

PT Bank Bukopin Tbk. 1.250

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 1.250

Jumlah hutang bank 194.908

Hutang sewa guna usaha 79.144

Jumlah hutang bank dan hutang sewa guna usaha 274.052

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Hutang bank 54.802

Hutang sewa guna usaha 26.935

Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 81.737 Bagian jangka panjang

Bagian jangka panjang - Hutang bank 140.106

Hutang sewa guna usaha 52.209

Jumlah 192.315

HUTANG BANK

Saldo Hutang Bank sebelum dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp194,9 miliar.

Pinjaman Sindikasi

Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perseroan (Elnusa, eks-GSC, eks-EDS dan eks-EWS) bersama-sama Anak perusahaan yaitu SCU (SCU dan eks-ETA) (seluruhnya bersama-sama disebut Debitur) menandatangani perjanjian kredit Cash loan dengan PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) Berdasarkan perjanjian, BCA merupakan agen fasilitas dan agen jaminan dan bertindak untuk kepentingan dan atas nama kreditur dan kreditur tambahan seperti disebutkan dalam perjanjian. Sesuai dengan perjanjian tersebut, Debitur memperoleh fasilitas kredit dan BCA setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman yang digunakan untuk:


(22)

= Mengambil alih (take over) atas pinjaman Debitur,

= Pembiayaan kembali pinjaman Anak perusahaan kepada pemegang saham (shareholder loan), = Pembiayaan investasi baru, dan

= Pembiayaan kebutuhan modal kerja.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Debitur memperoleh fasilitas kredit Cash loan sebesar Rp394,0 miliar, kredit modal kerja baru dengan jumlah yang dapat ditarik maksimum sebesar Rp56,0 miliar dan pinjaman non-kas sebesar Rp200,0 miliar dalam bentuk Letter of Credit (L/C), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Bank Garansi (BG) dan

Standby Letter of Credit (SBLC). Fasilitas pinjaman tersebut juga dapat digunakan oleh Anak Perusahaan. Penarikan

pinjaman dapat dilakukan dalam Dolar AS dengan perhitungan pagu pinjaman menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal penarikan.

Rincian dari penggunaan fasilitas kredit Cash loan yang diperoleh dari BCA adalah sebagai berikut:

Perusahaan Jenis Fasilitas Jumlah Maksimum yang Dapat Ditarik Tingkat Bunga Penggunaan Fasilitas Kredit

Perseroan Pinjaman berjangka USD2.500.000 SIBOR + 2,75% Mengambil alih pinjaman dari BRI dan

BNI

Kredit modal kerja baru Rp56.000.000.000

atau ekuivalen USD

SBI/SIBOR + 2,75%

Kebutuhan modal kerja Perseroan

(eks-GSC)

Pinjaman berjangka USD6.000.000 SIBOR + 2,75% Mengambil alih pinjaman dari BII

Pinjaman dengan pembayaran bertahap

USD2.200.000 SIBOR + 2,75% Pembiayaan kembali pinjaman dari

Bank Lippo Perseroan

(eks-EWS)

Kredit lokal Rp5.000.000.000 SBI + 3,00% Mengambil alih pinjaman dari Bank

Bukopin

Kredit investasi USD6.226.000 SIBOR + 3,00% Mengambil alih pinjaman dari Bank

Bukopin dan BII

Pinjaman berjangka USD1.600.000 SIBOR + 2,75% Mengambil alih pinjaman dari Bank

Bukopin dan BII

Pinjaman berjangka baru USD1.200.000 SIBOR + 2,75% Pembiayaan hutang kepada pemegang

saham Perseroan (eks-EWS) Perseroan

(eks-EDS)

Kredit lokal USD2.425.000 SIBOR + 2,75% Mengambil alih pinjaman dari Bank

Niaga

Kredit investasi USD15.000.000 SIBOR + 3,00% Pembelian peralatan dan uang muka

sewa Rig

Pinjaman berjangka baru USD3.200.000 SIBOR + 2,75% Kebutuhan modal kerja

SCU (eks-ETA)

Kredit lokal Rp4.000.000.000 SBI + 2,75% Mengambil alih pinjaman dari Bank

Bukopin

Kredit investasi Rp650.000.000 SBI + 3,00% Mengambil alih pinjaman dari Bank

Bukopin Pinjaman dengan

pembayaran bertahap

Rp6.000.000.000 SBI + 3,00% Pembiayaan hutang SCU (eks-ETA

kepada pemegang saham)

SCU Kredit lokal Rp2.500.000.000 SBI + 2,75% Mengambil alih pinjaman dari Bank

Bukopin

Kredit investasi Rp6.000.000.000 SBI + 3,00% Mengambil alih pinjaman dari Bank

Permata

Pinjaman berjangka Rp3.000.000.000 SBI + 2,75% Mengambil alih pinjaman dari Bank

Permata

Kredit investasi baru Rp5.000.000.000 SBI + 3,00% Pembiayaan hutang kepada pemegang


(23)

Perjanjian tersebut mensyaratkan antara lain untuk: (1) Mempertahankan rasio keuangan yaitu :

a. Account Receivables Period tidak lebih dari 180 hari kalender kecuali untuk Perseroan (eks-EWS) tidak lebih

dari 150 hari kalender;

b. Inventory Period tidak lebih dari 90 hari;

c. Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio maksimum 3 x (tiga kali) dan khusus untuk Perseroan (eks-EDS)

adalah maksimum 4,5 x (empat koma lima kali) dan mulai tahun 2008 adalah maksimum 3 x (tiga kali);

d. Interest Service Coverage Ratio minimum 1 x (satu kali);

e. Dividend Pay Out Ratio maksimal adalah 30% (tiga puluh persen) dari laba bersih dan khusus untuk

Perseroan, pembagian dividen baru dapat dilakukan jika syarat-syarat berikut ini terpenuhi:

(i) Utang Perseroan ataupun masing-masing Anak-anak Perusahaan kepada para kreditor tetap dalam posisi “lancar”/”current” (kolektibilitas 1) sesuai ketentuan/kriteria yang ditetapkan Bank Indonesia;

(ii) Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio maksimum 3 x (tiga kali);

(iii) Interest Service Coverage Ratio minimum 1 x (satu kali);

(iv) Account Receivables Period pada setiap posisi pelaporan maksimum adalah 180 hari.

(2) Dengan kondisi sebelum terjadi Penggabungan Vertikal dan Penggabungan Horizontal, Perseroan mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas (minimal 51%) di EWS, GSC, EDS, SCU dan ETA,

(3) Membuka Rekening Penampungan (Escrow Account) untuk menampung pembayaran pelanggan atas penggunaan jasa Debitur atas kontrak-kontrak, serta

(4) Mewajibkan Debitur untuk menyetorkan terlebih dahulu ke dalam rekening penampungan setiap dan semua hasil pendapatan penjualan yang berasal dari kegiatan operasional. Perjanjian tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa apabila salah satu Debitur berada dalam keadaan gagal (default), akan dengan sendirinya mengakibatkan Debitur lainnya berada dalam keadaan gagal (cross default).

Terdapat beberapa rasio keuangan yang dipersyaratkan yang tidak terpenuhi, namun tidak signifikan dan tidak mempengaruhi secara material posisi keuangan Perseroan.

Keseluruhan fasilitas kredit yang diperoleh dari BCA dijamin oleh tanah dan bangunan milik Perseroan (termasuk tanah eks-GSC) dan SCU, peralatan seismik milik Perseroan (eks-GSC), peralatan drilling dan wireline logging milik Perseroan (eks-EDS dan eks-SRD), peralatan komputer milik SCU (eks-ETA) di gedung Kwarnas dan di Kantor Besar Pertamina UP V, Balikpapan, serta peralatan Perseroan (eks-EWS) berupa Workover Rigs No. 8, 10, 16, 17 dan 38 serta Drilling Rig No. 55, 66, 77 dan 99 milik Perseroan (eks-SRD).

Berdasarkan Akta No. 4 dan 5 dari Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H., tanggal 3 Mei 2007, sebagian fasilitas pinjaman dari BCA tersebut dialihkan ke PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) sebesar Rp29,96 miliar dan USD12,92 juta dan PT Bank Bukopin Tbk. sebesar Rp17,12 miliar dan USD7,38 juta. Berdasarkan Akta tersebut, BCA ditetapkan sebagai agen fasilitas.

PT Bank Bukopin Tbk. (“Bank Bukopin”)

Merupakan fasilitas kredit yang diperoleh oleh Anak Perusahaan, yaitu SCU (eks-RKM) pada bulan Juli 2007 dari Bank Bukopin untuk pembiayaan pembelian peralatan AHTS Navigation Positioning Services berdasarkan proyek dari Kodeco Energy Co., Ltd., Korea (“Kodeco”). Pinjaman ini berjangka waktu 20 (dua puluh) bulan dan akan jatuh tempo pada bulan Maret 2009. Pinjaman ini dijamin dengan peralatan yang dibiayai lengkap dengan dokumen aslinya dengan tagihan kepada Kodeco.

Pada tanggal 31 Juli 2007, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp1,3 miliar dimana bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun adalah sebesar Rp720,7 juta.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (“BNI”)

Pada bulan Juni 2007, EPN mengadakan Akad Pengalihan Hutang dengan prinsip Murabahah dengan BNI Divisi Usaha Syariah mengenai pembiayaan 3 (tiga) unit truk tangki dengan harga sebesar Rp1,2 miliar. Pinjaman tersebut dibayar secara cicilan selama 36 (tiga puluh enam) bulan dan berakhir pada bulan Juni 2010.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. (“Bank Muamalat”)

Merupakan fasilitas kredit yang diperoleh oleh Perseroan (eks-EDS) pada bulan Maret 2005 dari Bank Muamalat yang terdiri dari:

= Fasilitas Pembiayaan Al-Murabahah dengan plafond sebesar Rp7,0 miliar untuk investasi pembelian 2 (dua) buah Mud Logging beserta peralatannya dan investasi pembelian 2 (dua) unit perangkat H2S safety beserta peralatannya.

= Fasilitas Pembiayaan Baru Al-Murabahah (baru) dengan plafond Rp10,0 miliar untuk modal kerja Drilling Fluid


(24)

Fasilitas Pembiayaan Al Murabahah berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan, waktu tenggang 3 (tiga) bulan, yang mana Perseroan (eks-EDS) wajib membayar pinjaman tersebut ke Bank Muamalat sebesar Rp9,8 miliar. Pinjaman ini dijamin dengan 11 (sebelas) unit Mud Logging beserta perlengkapannya

(existing), 2 (dua) unit (baru) Mud Logging dan H2S beserta perlengkapannya. Fasilitas baru Pembiayaan

Al-Murabahah berjangka waktu 24 (dua puluh) bulan dengan tenggang waktu 12 (dua belas) bulan, yang mana

Perseroan (eks-EDS) wajib membayar pinjaman tersebut ke Bank Muamalat sebesar Rp11,8 miliar. Pinjaman ini dijamin dengan cessie atas tagihan kontrak atas proyek Mud Logging dan H2S safety.

Pada tanggal 31 Juli 2007 saldo hutang Perseroan (eks-EDS) ke Bank Muamalat berjumlah Rp4,0 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp2,0 miliar merupakan bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

PT Bank Chinatrust Indonesia (“Bank Chinatrust”)

Merupakan fasilitas kredit yang diperoleh oleh Anak Perusahaan Perseroan yaitu PBN pada bulan Juni 2007 dari Bank Chinatrust dengan pagu sebesar USD1,47 juta dan fasilitas pinjaman sebagai berikut:

= Fasilitas kredit sight letter of credit (L/C) sebesar USD1,36 juta untuk pembiayaan pembelian mesin-mesin baru; = Fasilitas kredit General Term Loan I sebesar USD1,19 juta dengan bunga sebesar 8,50% per tahun yang digunakan

untuk melunasi L/C pembiayaan pembelian mesin-mesin baru tersebut;

= Fasilitas kredit General Term Loan II sebesar USD282,8 ribu dengan bunga sebesar 8,50% per tahun untuk mengambil alih (take over) pinjaman PBN dari PT Bank International Indonesia Tbk.

Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Chinatrust dijamin oleh tanah dan bangunan milik PBN, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka sebesar 12,50% dari setiap pembukaan L/C. Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebut membatasi PBN dalam hal mengubah susunan manajemen dan/atau pemegang saham dan lalai melakukan kewajiban keuangan kepada Bank Chinatrust.

HUTANG SEWA GUNA USAHA

Saldo Hutang Sewa Guna Usaha setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp52,2 miliar.

Hutang sewa guna usaha tersebut merupakan hutang Perseroan dan Anak Perusahaan untuk pembelian komputer, kendaraan serta pembelian mesin dan peralatan diantaranya kepada PT Hewlett-Packard Indonesia (HP Finance) dan PT Orix Indonesia Finance. Jangka waktu sewa guna usaha adalah 2 (dua) tahun dan 4 (empat) tahun.

Pada tanggal 31 Juli 2007, jadwal pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha adalah sebagai berikut:

Tahun Setara dengan Rupiah

2007 15.478

2008 28.257

2009 24.001

2010 16.483

2011 6.382

Jumlah 90.601

Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo (11.457)

Nilai sekarang dari pembayaran minimum 79.144

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (26.935)

Jumlah Hutang Sewa Guna Usaha - bagian jangka panjang 52.209

Hutang sewa guna usaha kepada HP Finance akan dilunasi dengan dana hasil Penawaran Umum. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Saldo Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp44,0 miliar dengan rincian sebagai berikut:

Keterangan Jumlah

Nilai kini kewajiban 95.506

Nilai wajar aktiva program (25.185)

Status pendanaan 70.321

Kerugian aktuarial yang belum diakui (21.519)

Biaya jasa lalu (non-vested) yang belum diakui (4.776)


(25)

Keterangan Jumlah

Kewajiban awal periode 39.047

Beban imbalan kerja karyawan periode berjalan 8.677

Realisasi pembayaran manfaat pesangon periodeberjalan (657)

Kontribusi iuran yang telah disetorkan periode berjalan (3.041)

Kewajiban bersih akhir periode 44.026

Perhitungan aktuarial atas beban manfaat hari tua untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dilakukan oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Perhitungan aktuarial tersebut dilakukan dengan menggunakan metode “Projected-Unit-Credit” dan dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

- Tingkat diskonto : 9,50%

- Tingkat kenaikan gaji : 10,00%

- Tingkat kematian : Tabel kematian Indonesia II

- Umur pensiun : 56 tahun

- Tingkat pensiun dipercepat : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia 46-55 tahun - Tingkat pengunduran diri : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan berkurang

secara linier menjadi 0,00% pada usia 45 tahun

Kewajiban baru (selain hutang usaha) yang diperoleh setelah tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan auditor independen dan setelah tanggal laporan auditor independen sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran diantaranya berasal dari:

- Fasilitas pinjaman dalam bentuk kredit investasi dan modal kerja yang diperoleh Perseroan (eks-EWS) dari PT Bank Central Asia Tbk. (”BCA”) dengan fasilitas maksimum sebesar USD7,5 juta. Pinjaman ini dikenakan bunga SIBOR + 3% pertahun untuk kredit investasi dan SIBOR + 2,75% untuk kredit modal kerja, dijamin diantaranya dengan peralatan yang didanai dari kredit tersebut (testing barge), persediaan dan piutang usaha dengan jangka waktu pengembalian selama 5 tahun untuk kredit investasi.

- Perseroan menerbitkan surat hutang berupa MTN pada tanggal 15 Nopember 2007 sebesar Rp90 miliar dengan kupon sebesar 10,25% per tahun. Untuk instrumen MTN ini, Perseroan mendapatkan peringkat idA3 dari Pefindo, lembaga pemeringkat, tertanggal 8 Oktober 2007. MTN ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 Nopember 2008. Sehubungan dengan penerbitan MTN ini, Perseroan juga menandatangani perjanjian Agen Pembayaran dengan KSEI dan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mandiri Tbk. Perseroan telah melakukan pembayaran bunga pertama kepada pemegang MTN melalui KSEI sebesar Rp768.750.000 pada tanggal 16 Desember 2007.

Sejak tanggal laporan auditor independen sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain yang telah dinyatakan di atas dan yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi yang disajikan dalam Bab XVIII (Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan, Anak Perusahaan, dan Perusahaan Asosiasi) dalam Prospektus ini, kecuali hutang usaha yang muncul dari kegiatan operasional Perseroan.

Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aktiva dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi di masa yang akan datang, Perseroan menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.


(1)

8) Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek.

9) Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI.

10) Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.

b. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja umum yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan dimana FPPS diperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) formulir dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) dan melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pesanan. Bagi pemesan asing, disamping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Perseroan, Penjamin Emisi Efek, dan Agen Penjualan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila formulir tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi.

FPPS yang telah dipesan tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan oleh pemesan. 6. Masa Penawaran

Masa Penawaran akan dimulai pada tanggal 29 Januari 2008 dan ditutup pada tanggal 31 Januari 2008. Jam penawaran akan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Namun demikian jika jumlah keseluruhan saham yang dipesan telah melebihi dari jumlah saham yang ditawarkan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada Bapepam dan LK, dapat mempersingkat Masa Penawaran dengan ketentuan Masa Penawaran tersebut tidak kurang dari 3 (tiga) Hari Kerja.

7. Tanggal Penjatahan

Tanggal Penjatahan dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 4 Pebruari 2008.

8. Pemesanan Pembelian Saham Secara Khusus

Pelaksanaan pembelian saham secara khusus oleh para karyawan tetap dan/atau pengurus Perseroan dan Anak Perusahaan, kecuali Komisaris Independen dengan Harga Penawaran dapat diajukan langsung kepada Perseroan selama Masa Penawaran sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Akan Ditawarkan tanpa melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan.

9. Syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Agen Penjualan pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada :

Bank Mandiri Cabang Kebon Sirih, Jakarta Nomor Rekening 121-000472951-7 Atas Nama: Mandiri Sekuritas.IPO ELNUSA

Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pemesan yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan dan harus sudah “in good fund” pada tanggal 31 Januari 2008. Cek dari milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran.


(2)

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/ DPPS-nya.

10. Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, dan Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5 (lima) dari FPPS sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham tersebut harus disimpan untuk kelak diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaan Surat Kolektif Saham. Bagi Pemesan Khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham akan diberikan langsung oleh Perseroan.

11. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selaku Manajer Penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (“Pooling”) dan penjatahan pasti (“Fixed Allotment”) sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 serta peraturan perundangan lain termasuk bidang Pasar Modal yang berlaku.

Adapun sistem porsi penjatahan yang akan dilakukan adalah sistem kombinasi yaitu Penjatahan Pasti (“Fixed Allotment”) dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 97,5% (sembilan puluh tujuh koma lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan, di mana di dalamnya termasuk jatah kepada Pemesan Khusus sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen). Sisanya sebesar 2,5% (dua koma lima persen) akan dilakukan Penjatahan Terpusat (“Pooling”).

a. Penjatahan Pasti (“Fixed Allotment”)

Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem Penjatahan Pasti, maka penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan memenuhi persyaratan-persyaratan:

1) Manajer penjatahan menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum

2) Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan atau Pihak-Pihak Terafiliasi dengannya dilarang membeli atau memiliki saham untuk rekening mereka sendiri.

3) Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak Penjaminan Emisi Efek, kecuali melalui BEI jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa saham tersebut akan dicatatkan di BEI.

Penjatahan pasti tersebut diatas akan dialokasikan kepada namun tidak terbatas pada:

= Dana Pensiun

= Asuransi

= Reksadana

= Korporasi

= Perorangan

= Pemesan Khusus melalui ESA b. Penjatahan Terpusat (“Pooling”)

Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sebagai berikut:

1) Jika setelah mengecualikan pemesanan saham terafiliasi yang merupakan direktur, komisaris, pekerja atau pihak yang memiliki 20% atau lebih saham dari suatu perusahaan efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan efek atau pihak lain yang terafiliasi dengan Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum ini, dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan.


(3)

2) Jika setelah mengecualikan pemesanan saham terafiliasi sebagaimana dimaksud di poin 2.a di atas dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

i. Prioritas dapat diberikan kepada para pemesan yang menjadi karyawan Perseroan, sampai dengan jumlah maksimum 10% (sepuluh persen) dari emisi.

ii. Para pemesan yang tidak dikecualikan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan penuh terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan dicatatkan.

iii. Apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

c. Penjatahan bagi pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Jika para pemesan karyawan Perseroan dan pemesan yang tidak terafiliasi telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan yang mempunyai hubungan istimewa.

12. Pembatalan Penawaran Umum

Sebelum penutupan dan selama berlangsungnya Masa Penawaran, Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek mempunyai hak untuk membatalkan Penawaran Umum ini berdasarkan hal-hal yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

13. Pengembalian Uang Pemesanan

Apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka setiap Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan bertanggung jawab dan wajib mengembalikan uang pemesanan yang telah diterimanya kepada para pemesan sesegera mungkin namun bagaimanapun juga tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan.

Pengembalian uang pemesanan sehubungan dengan pembatalan Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Apabila hal tersebut terjadi sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian uang pemesanan (termasuk setiap denda atas keterlambatan pengembalian) menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan dan harus diselesaikan dalam waktu selambat lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya pembatalan Penawaran Umum.

b. Apabila hal tersebut terjadi setelah Tanggal Pembayaran, maka:

1) Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan pembelian yang telah diterimanya kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah terjadinya pembatalan Penawaran Umum, untuk kemudian dikembalikan kepada para pemesan melalui Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan.

2) Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan pembelian yang telah diterimanya kepada setiap Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan untuk dikembalikan kepada para pemesan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah diterimanya pembayaran kembali uang pemesanan pembelian dari Perseroan.

3) Setiap Penjamin Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan pembelian yang telah diterimanya kepada setiap pemesan Saham Yang Akan Ditawarkan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah diterimanya pembayaran kembali uang pemesanan pembelian dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Pengembalian uang yang melampaui 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal akhir penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum, maka akan disertai bunga untuk setiap hari keterlambatan dengan tingkat bunga sesuai dengan tarif suku bunga deposito mata uang Rupiah berjangka waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pengembalian uang tersebut dapat dilakukan dalam bentuk uang tunai, cek atau bilyet giro atas nama pemesan atau disetor ke rekening atas nama pemesan melalui instrumen pembayaran lainnya

Pengembalian uang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan dengan menunjukkan atau menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham Yang Ditawarkan pada Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan dimana FPPS semula diajukan, dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan biaya


(4)

14. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Pembelian Saham

Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada masing-masing pemesan Saham Yang Akan Ditawarkan akan dilakukan melalui para Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah Tanggal Penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham.

15. Lain - lain

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian saham secara keseluruhan atau sebagian. Pemesanan berganda yang diajukan lebih dari satu formulir akan diperlakukan sebagai 1 (satu) pemesanan untuk keperluan penjatahan.

Setiap pihak dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat membatalkan pemesanan tersebut.

Penjamin Emisi Efek akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada Bapepam dan LK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.2 Manajer Penjatahan. Salah satu dari Penjamin Pelaksana Emisi menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada Bapepam dan LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum; paling lambat 30 hari sejak tanggal penjatahan.


(5)

XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN

PEMBELIAN SAHAM

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan para Agen Penjualan yang ditunjuk yaitu Perantara Pedagang Efek yang terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia. Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Penjamin Pelaksana Emisi Efek PT MANDIRI SEKURITAS

Plaza Mandiri, Lantai 28 Jl. Jend. Gatot Subroto. Kav. 36 – 38

Jakarta 12190 Tel. (021) 526 3445 Fax. (021) 526 3507 Para Penjamin Emisi Efek PT Andalan Artha Advisindo

Artha Graha Building 26th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53

Jakarta 12190 Tel: (021) 515-2640 Fax: (021) 515-2644

PT AmCapital Indonesia Wisma GKBI Lantai 5 Suite 501

Jl. Jend Sudirman No.38 Jakarta 10210 Tel: (021) 574 2310 (umum)

Fax: (021) 571 3706

PT Bahana Securities (Terafiliasi) Graha Niaga Lantai 19 Jl. Jend Sudirman Kav. 58

Jakarta 12190 Tel: (021) 250 5081 Fax: (021) 522 5869

PT Bapindo Bumi Sekuritas (Terafiliasi)

Gedung Citra Graha Lantai 6 Jl. Gatot Subroto Kav. 35 – 36

Jakarta 12950 Tel: (021) 5290 0757 Fax: (021) 5290 0758

PT BNI Securities (Terafiliasi) Sudirman Plaza Indofood Lantai 16

Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78 Jakarta 12910 Tel: (021) 2554 3946 Fax: (021) 5793 5831

PT Bumiputera Capital Indonesia Wisma Bumiputera Lantai 17

Jl. Jend Sudirman Kav. 75 Jakarta 12910 Tel: (021) 529 60155 Fax: (021) 525 960148

PT CIMB-GK Securities Indonesia The Jakarta Stock Exchange Building

Tower II, 20th Floor Jl.Jend Sudirman Kav. 52– 53

Jakarta 12190 Tel: (021) 515 1314 Fax: (021) 515 1790

PT Ciptadana Securities Citra Graha 8th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 35 – 36

Jakarta 12950 Tel: (021) 523 2500 Fax: (021) 5290 0360

PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) Gedung Danareksa Jl. Medan Merdeka Selatan 14

Jakarta 10110 Tel: (021) 350 9777 Fax: (021) 350 1817

PT Danpac Sekuritas Panin Bank Center 12th Floor

Jl. Jend Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Tel: (021) 720 1010 Fax: (021) 720 8729

PT Dhanawibawa Arthacemerlang Gedung BEJ Tower 1 Suite 1102 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53

Jakarta 12190 Tel: (021) 515 1678 Fax:(021) 515 1681

PT Dinamika Usahajaya Jl. KS Tubun II/15

Jakarta 11410 Tel: (021) 533 0987 Fax: (021) 533 0991

PT Equity Securities Indonesia Wisma Sudirman Lantai 14

Jl. Jend. Sudirman Kav 34 Jakarta 10220 Tel: (021) 5785 1818 Fax: (021) 5785 1637

PT Indo Premier Securities Wisma GKBI Lantai 7 Suite 718

Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Tel: (021) 5793 1168 Fax: (021) 5793 1167

PT Investindo Nusantara Sekuritas Plaza ABDA Lantai 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59

Jakarta 12190 Tel: (021) 5150 817 Fax: (021) 5151 217


(6)

PT Lautandhana Securindo Wisma Kyoei Prince Lantai 15

Jl. Jend. Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220 Tel: (021) 5785 1818 Fax: (021) 5785 1637

PT Madani Securities Perkantoran Taman A-9 Unit B

Lantai 2-3 Jl. Mega Kuningan –

H.R. Rasuna Said Jakarta 12950 Tel: (021) 576 1183 Fax: (021) 576 2263

PT Mega Capital Indonesia Menara Bank Mega Lantai 2 Jl. Kapten Tandean Kav.12 – 14A

Jakarta 12790 Tel: (021) 7917 5599 Fax: (021) 7919 3900

PT Minna Padi Investama Plaza Lippo Lantai 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 25

Jakarta 12920 Tel: (021) 525 5555 Fax: (021) 527 1527

PT Nusadana Capital Indonesia Plaza Lippo Lantai 14 Suite 1401

Jl. Jend Sudirman Kav. 25 Jakarta 12920 Tel: (021) 520 4599 Fax: (021) 520 4598

PT Optima Kharya Capital Securities Menara Rajawali Lantai 22 Jl. Mega Kuningan Lot #5.1.

Jakarta 12950 Tel: (021) 5795 0101 Fax: (021) 576 3345 PT Panin Sekuritas Tbk.

Gedung BEJ Tower 2 Suite 1705 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53

Jakarta 12190 Tel: (021) 515 3055 Fax: (021) 515 3061

PT Reliance Securities Tbk. Reliance Building Jl. Pluit Putra Kencana No.15A

Jakarta 14450 Tel: (021) 661 7768 Fax: (021) 661 9884

PT Semesta Indovest Menara Imperium Lantai 18

Jl. HR Rasuna Said Kav. 1 Jakarta 12980 Tel: (021) 8370 3808 Fax: (021) 8370 3787 PT Sinarmas Sekuritas

BII Plaza Tower III Lantai 5 Jl. MH Thamrin No. 51

Jakarta 10350 Tel: (021) 392 5550 Fax: (021) 392 5540

PT Victoria Sekuritas Gedung Bank Panin Senayan Lantai 2

Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta 10270 Tel: (021) 726 0021 Fax: (021) 726 0047