bank bjb
• Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
80 Mengembangkan Manusia bjb
Developing bjb People
REWARD AND PUNISHMENT
Reward punishment diberikan berdasarkan penilaian kinerja pegawai yang dilaksanakan oleh Bank pada setiap triwulan selama
1 tahun. Reward punishment akan berpengaruh terhadap insentif yang akan diterima oleh pegawai bersangkutan selama 1 tahun.
A. Reward
[EC3]
Bank memberikan reward sebagai bentuk penghargaan kepada pegawai atas dedikasi yang diberikan kepada perusahaan. Sistem
reward disusun untuk memotivasi pegawai agar berkinerja lebih baik lagi ke depannya. Diantara jenis reward yang diberikan
adalah: ]1. Penghargaan Masa Kerja bagi pegawai yang telah memiliki
masa kerja 15 tahun dan 25 tahun serta memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
2. Jasa Produksi yang diberikan atas kinerja pegawai selama 1 satu tahun penuh atas laba perusahaan selama 1 tahun.
3. Indeks Prestasi Kinerja pegawai yang diberikan 3 tiga kali dalam setahun berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan
pada triwulan tertentu. Selain penghargaan yang dikaitkan dengan kinerja dan masa
kerja, Bank juga memberikan tunjanganbenefit di luar gaji sebagai manfaat yang diterima pegawai tetap dan pegawai
tidak tetapcalon pegawai Non-Permanentprospective yang perinciannya sebagai berikut:
[LA3]
Komponen Status Kepegawaian
Employee Status Component
Pegawai Tetap Permanent
Pegawai Tidak Tetap Non-Permanent
Penghasilan √
√ Salary
Iuran DPLK √
x Premium for DPLK
Iuran DAPEN √
x Premium for DAPEN Pension Fund
JAMSOSTEK √
√ Labor Insurance
THT √
x Old Age Benefit
Asuransi Jiwa √
x Life Insurance
THR √
√ Holiday Allowance
Insentif √
√ Incentive
Jasa Produksi √
√ Bonus
Bekal Cuti √
x Leave Allowance
Biaya Pindah √
x Movement Cost Allowance
Fasilitas Olah Raga √
x Sport Facilities
Penghargaan Masa Kerja √
x Years of Service Award
Perjalanan Dinas √
√ Business Trip
Uang Duka √
√ Compassionate Allowance
Tunjangan KonjungturUang Makan √
√ ConjunctureMeal Allowance
Tunjangan Fungsional √
x functional Allowance
REWARD AND PUNISHMENT
Reward punishment is given based on employee performance assessment conducted by the Bank on a quarterly basis for 1 year.
Reward punishment will affect incentives to be received by the respective employee for 1 year.
A. Reward [EC3]
The Banks provides reward as a token of appreciation to employees for their dedication to the Company. Reward system
is structured to motivate employees to perform better in the future. Among the types of given reward are:
1. Work Tenure Award, for employees with work period of 15 years and 25 years and meet certain criteria that have been
established. 2. Production Merit given to employees upon their 1 year
performance over the Company’s profit within 1 year. 3. Employee’s Performance Achievement Index given three 3
times a year based on profits obtained by the Company in a particular quarter.
In addition to rewards associated with performance and work tenure, the Bank also provides allowancesbenefits other than
salary as benefits received by permanent and Non-Permanent prospective employees with details as follows:
[LA3]
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report
81
B. Punishment
Punishment diberikan kepada para pegawai yang telah
melakukan fraud kelalaian dan penyimpangan aturan. Berdasarkan tingkat pelanggaran dan tingkat kerugian yang
terjadi, Bank memberikan sanksi administratif berjenjang. Perbuatan yang secara umum dikenakan sanksi administratif
adalah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Peraturan dan ketentuan perundang-undangan, meninggalkan
tugas atau kewajiban atau tidak melakukan perintah dinas jabatan yang diberikan serta menjalankan tugas tanpa kejujuran,
kesungguhan hati, teliti atau tertib. Perbuatan pegawai yang dikenakan tuntutan ganti kerugian
adalah perbuatan-perbuatan sebagai berikut: [SO4]
1. Perbuatan Pegawai yang mengakibatkan kerugian Perseroan.
2. Pegawai bertanggung jawab atas kerugian Perseroan yang disebabkan karena perbuatannya sebagaimana dimaksud.
Tingkatan sanksi administrasi diatur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: 696SKDIR-SDM2013 tanggal 7 Oktober 2013
tentang Pedoman Sanksi Kepegawaian. Tingkat dan jenis sanksi adalah sebagai berikut:
[LA5] 1. Tingkat Sanksi Administratif Ringan, terdiri dari:
a. Peringatan I. b. Peringatan II.
c. Peringatan III. d. Pernyataan tidak puas.
2. Tingkat Sanksi Administratif Sedang, terdiri dari: a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu
tahun. b. Penundaan kenaikan pangkatgrade paling lama 1 satu
tahun. dan c. Penurunan gaji sebesar 1 satu kali kenaikan gaji berkala
untuk paling lama 1 satu tahun. 3. Tingkat Sanksi Administratif Berat, terdiri dari:
a. Penurunan pangkatgrade setingkat lebih rendah. b. Penurunan Jabatan.
c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai pegawai.
d. Pemberhentian tidak dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai pegawai.
B. Punishment
Punishment is given to employees who have conducted fraud negligence and violations towards the applicable rules. Based
on the levels of violation and losses incurred, the Bank imposed layered administrative sanctions. Acts that are generally subject
to administrative sanctions are acts contrary to the laws and regulations, leaving duty or obligation or do not obey given
official orderposition as well as performing duty without honesty, sincerity, diligence or order.
Acts of an employee subjected to the claim for damages are as follows:
[SO4] 1. Personnel actions resulting in losses of the Company.
2. Employees are responsible for bank bjb’s losses caused by their actions as referred to number 1.
The level and type of penalties are regulated in BOD Decree No: 696SKDIR-SDM2013 dated October 7, 2013 concerning
Guidelines for Employment Sanctions. The level and type of penalties are as follows:
[LA5] 1. Light Administrative Sanctions, consisting of:
a. Warning I. b. Warning II.
c. Warning III. d. Unsatisfied Statement.
2. Medium Administrative Sanctions, consisting of: a. Delay of periodic salary increase to a maximum of 1
one year. b. Delay of promotion to a maximum of 1 one year. and
c. Decrease in salary of 1 one time of periodic salary increase for a maximum of 1 one year.
3. Heavy Administrative Sanctions, consisting of: a. Degradation to one level of lower graderank.
b. Degradation of Position. c. Honorable discharge without employee’s own request.
d. Dishonorable discharge without employee’s own request.
bank bjb
• Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
82 Mengembangkan Manusia bjb
Developing bjb People
KESEMPATAN YANG SAMA DALAM PENGEMBANGAN KARIR
Setiap pegawai yang telah memenuhi persyaratan memiliki peluang yang sama untuk mengembangkan karirnya yang diidentifikasi
menggunakan metode assessment dan metode pengukuran lainnya terkait dengan Personal Strength Potensi dan Bakat, Tingkat
Kecukupan Kompetensi Competency Fit, Hasil Kinerja Performance dan Pengalaman Kerja. Hasil identifikasi pegawai atas paramater
dan kriteria tersebut akan menjadi sumber data dalam pengelolaan talent pool dan pengembangan karir masing-masing pegawai.
Pegawai yang dinilai memiliki kompetensi untuk menempati posisi manajerial diusulkan untuk menempati jabatan yang sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Selama tahun 2013, Divisi SDM telah mengadakan 3 tiga kali
assessment untuk level officer, assistant, dan Officer Development Program ODP yang diikuti oleh 547 pegawai atau 9 dari total
pegawai Bank. [LA12]
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Bank memberikan program-program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Divisi pendidikan dan
pelatihan telah menyusun program pelatihan dalam bentuk Training Program Academy yang mengatur program pelatihan pegawai
bank bjb yang disesuaikan dengan ketentuan sistem grading yang
telah ditetapkan oleh Divisi SDM berdasarkan kompetensi jabatan competency based.
Terdapat tiga kategori program pelatihan, yaitu: 1. Pelatihan utama yang menjadi syarat kenaikan grade seorang
pegawai bank bjb.
2. Pelatihan teknikal berdasarkan kompetensi sesuai unit kerja yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi seorang pegawai
sesuai dengan job description pekerjaannya di lapangan. 3. Pelatihan soft skill yang diarahkan untuk pengembangan diri
pegawai. Pada tahun 2013, Divisi Pendidikan dan Pelatihan telah
menyelenggarakan 948 program pendidikan dan pelatihan pegawai yang diikuti oleh 19.529 peserta atau rata-rata setiap pegawai
menerima 3 tiga kalijenis pelatihan. Peserta pelatihan terdiri dari Direksi, pemimpin divisi, pemimpin cabang sampai dengan staf.
[LA10]
BIAYA PELATIHAN
Anggaran untuk pelatihan pegawai disesuaikan dengan program perusahaan dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Jumlah anggaran dana pelatihan mengacu pada ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia No.3124UPPB perihal Penyediaan Dana
untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Bank Umum dan Surat
EQUAL OPPORTUNITIES IN CAREER DEVELOPMENT
Every employee who meets requirements has the same opportunity to develop a career that is identified using assessment and other
measurement methods related to Personal Strength, Competency Fit, Performance and Work Experience. The results of employee
identification using those parameters and criteria will be data source in talent pool management and career development of each
employee. Employees who are considered to have the competence to occupy managerial positions are proposed for in accordance with
their capabilities.
During 2013, Human Resources Division conducted 3 three assessments for officer, assistant, and Officer Development Program
ODP levels, participated by 547 employees or 9 of the Bank’s total employees.
[LA12]
COMPETENCE DEVELOPMENT
The Bank provides educational and training programs to improve employee competence. Education and training division prepared
training program in form of Training Program Academy governing bank bjb’s employee training program that is adjusted to the
provisions of competence-based grading system established by HR Division.
There are three categories of training programs, namely: 1. Core training which is a prerequisite for grade promotion of
bank bjb’s employees. 2. Competence-based technical training by work unit which is
expected to improve the competence of an employee according to hisher job description on field.
3. Soft skills training for employees’ self-development. In 2013, Education and Training Division organized 948 education
and training programs participated by 19,529 employee, or at average every employee participated in 3 three timestypes of
training. Training participants consist of Board of Directors, division leaders, branch leaders and staff.
[LA10]
TRAINING COST
The budget for employee training is adjusted to the Company’s programs by taking into account the applicable regulations. Total
training budget refers to provision of Bank Indonesia Circular Letter No.3124UPPB concerning Provision of Fund for Human Resources
Development of Commercial Banks and Bank Indonesia Decree No.
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report
83
Keputusan Bank Indonesia nomor 31310KEPDIR tanggal 31 Maret 1999 tentang Penyediaan Dana untuk Pengembangan Sumber
Daya Bank Umum bahwa penyediaan dana pendidikan sekurang- kurangnya 5 dari anggaran pengeluaran SDM.
Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, anggaran pendidikan dan pelatihan pegawai di tahun 2013 adalah sebesar Rp37,49 miliar,
yaitu 5 dari biaya SDM tahun 2012 sesuai ketentuan Bank Indonesia. Ditambah dengan akumulasi sisa anggaran tahun-tahun
sebelumnya, maka proyeksi biaya pendidikan dan pelatihan tahun 2013 adalah sebesar Rp 69 miliar dibulatkan. Realisasi biaya
pendidikan dan pelatihan tahun 2013 adalah sebesar Ro 48,47 miliar atau 70,2 dari anggaran tersedia.
Proyeksi Anggaran Biaya Pendidikan dan Latihan Tahun 2013
2013 Training Budget Projections
Nilai
Biaya SDM per September 2012 562.331.207.631,00
HR Costs per September 2012 Rata-rata per Bulan
62.481.245.292,33 Average per Month
Proyeksi biaya SDM tahun 2012 749.774.943.508,00
Projected Cost of HR 2012 Persentase
5 Percentage
Proyeksi biaya Diklat tahun 2013 37.488.747.175,40
Projected cost of Training in 2013 Sisa Tahun-tahun sebelumnya
30.778.368.920,00 The rest of the previous years
Proyeksi Sisa Anggaran Tahun 2012 642.116.889,95
Projected Budget Surplus In 2012 Biaya Diklat Tahun 2013
68.909.232.985,35 Cost of Training in 2013
Kami mengakui dan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM dan berkomitmen untuk menerapkannya melalui nilai-nilai perusahaan,
standar tata perilaku code of conduct dan peraturan serta kebijakan-kebijakan yang diberlakukan Bank. Pada tahun 2013
Bank menyelenggarakan beberapa pelatihan terkait aspek hak asasi manusia HAM sebagai berikut:
[HR3]
NO NAMA PELATIHAN
TRAINING TITLE TANGGAL
PELAKSANAAN DATE
MEKANISME PELATIHAN MEKANISME PELATIHAN
TRAINING MECHANISM BENTUK
PELATIHAN TRAINING TYPE
1 Seminar Workshop Outsourcing
16 Oktober 2013 16 October 16,
2013
Menetapkan alur pekerjaan tenaga Alih Daya
Define the flowchart of outsourced worker Publik
Public
2 Workshop kupas tuntas kemenakertrans No. 19
Tahun 2012 Tentang Syarat-Syarat Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan pada perusahaan
lain Outsourcing
Workshop to examine thoroughly the Regulation of Ministry of Manpower and Transmigration No. 192012
on Conditions of Outsourcing the Implementation of Work to Other Companies
30-31 januari2013 January 30-31,
2013
Kewajiban para pihak membuat perjanjian tertulis,Persyaratan
mendirikan perusahaan jasa tenaga Kerja The obligations of the parties involved in
a written agreement, Terms to establish manpower agency
Publik Public
3 Workshop Nasional Ketenagakerjaan
13-14 Nopember 2013
November 13-14, 2013
Membuat administrasi upah yang baku standar, melaksanakan hasil negosiasi
atas tuntutan upah oleh pekerjaburuh dan atau SPSB
Creating standard wage administration, implementing the negotiation result over
wage demands by workerslaborers and or Union
Publik Public
31310KEPDIR dated March 31, 1999 concerning Provision of Fund for Development of Human Resources of Commercial Banks where
education fund of at least 5 should be provided from Human Resources expenditure budget.
In accordance with the Bank’s business plan, budget for education and training of employees in 2013 amounted to Rp 37.49 billion,
which was 5 of HR expenditure in 2012 as required by Bank Indonesia. Added by accumulation of remaining budget from
previous years, the projected education and training cost in 2013 was Rp 69 billion rounded. The realization of education and training
cost in 2013 amounted to Rp 48.47 billion or 70.2 of the available budget.
We acknowledge and uphold human rights values and are committed to implement them through corporate values, code of
conduct, regulations and policies imposed by the Bank. In 2013 the Bank organized several trainings related to human rights aspects as
follows: [HR3]
We have not held special training for members of Security Unit
bank bjb
• Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
84 Mengembangkan Manusia bjb
Developing bjb People
Kami belum menyelenggarakan pelatihan khusus untuk anggota Satuan Pengamanan Satpam mengenai kebijakan dan prosedur
terkait aspek hak asasi manusia HAM. Sebagai salah satu unsur frontliner yang bertemu langsung dengan nasabah, anggota Satpam
diberikan pelatihan tambahan mengenai cara melayani nasabah, pengetahuan dasar mengenai produk, jenis transaksi dan formulir
transaksi yang dibutuhkan, agar dapat membantu dan menjawab pertanyaan sederhana dari nasabah. [HR8]
PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN [LA11]
Masa Persiapan Pensiun MPP pegawai bank bjb adalah masa 12
dua belas bulan sebelum jatuh waktu tanggal pensiun normal 55 tahun. Saat pegawai memasuki MPP, pegawai tersebut diijinkan
tidak melakukan aktivitas pekerjaan tidak hadirmasuk kerja kecuali ditetapkan lain berdasarkan penugasan oleh Direksi. Pegawai yang
menjalani MPP masih mendapatkan penghasilan sesuai dengan ketentuan pada Pedoman Penghasilan dan Fasilitas Kepegawaian
serta Pedoman Grading System dan Single Salary termasuk fasilitas kesehatan yang ditanggung Bank sesuai dengan ketentuan. Fasilitas
iuran yang ditanggung kantor selama menjalani MPP adalah Iuran Tunjangan Hari Tua THT, Iuran PensiunDPLK, Iuran Jamsostek, Iuran
Asuransi Jiwa, Tunjangan Pajak, dan Tunjangan Zakat. Pegawai dalam status MPP diberikan pelatihan yang disesuaikan
dengan minat pegawai bersangkutan agar saat pensiun normal pegawai tersebut siap dan telah memiliki keahlian yang nantinya
dapat dikembangkan untuk berwirausaha atau aktivitas lainnya. Pada tahun 2013 Bank menyelenggarakan pelatihan Dynamic
Entrepreneurship bagi para pegawai yang akan memasuki masa pensiun. Materi pelatihan adalah mengenai pengelolaan keuangan
bagi wirausaha sebagai pembekalan berwirausaha setelah pensiun. Pelatihan diselenggarakan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 26-
28 April dan 14-16 Juni 2013.
Hubungan Industrial
Hak berserikat dan berkumpul disepakati dan dihormati bersama dalam koridor hak dan kewajiban pegawai serta aturan perundang-
undangan yang berlaku. Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 132003 dan peraturan internasional, yaitu
ILO Convention 87 dan 98, pegawai bank bjb mempunyai kebebasan
untuk mendirikan organisasi sebagai wadah untuk menjembatani hubungan industrial antara pegawai dan manajemen.
Pegawai bank bjb telah memiliki Serikat Pekerja dikenal dengan Serikat Karyawan Sekar bank bjb. Sekar bank bjb telah terdaftar
pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bandung dengan nomor bukti pencatatan: 250Sekar.BJ2007-CTT.221-
Disnaker2007. Keberadaan Sekar bank bjb menjadi mitra Bank
dalam membangun iklim kerja dan lingkungan kerja yang baik regarding policies and procedures related to relevant human rights
aspects. As one element of front liners who meet directly with customers, security guard members are given additional training on
how to serve customers, basic knowledge about products, types of transactions and required transaction forms, in order to assist and
answer simple questions from customers. [HR8]
PENSION PREPARATION PERIOD PROGRAM [LA11]
Pension Preparation Period MPP of bank bjb’s employees is 12 twelve months prior to normal pension date 55 years. When an
employee enters MPP, the employee is not permitted to perform work activities does not come to work unless otherwise determined based
on assignment by Board of Directors. Employee who undergoes MPP still earns income in accordance with the provisions of Guidelines
for Employee Income and Facility and Guidelines for Grading System and Single Salary including health facilities covered by the Bank in
accordance with the provisions. Insurance facilities covered by the office during MPP are Benefits for Employees Reaching Pension Age
THT, Pension Contribution, Social Security Contribution, Insurance Contribution, Tax Benefit and Zakat Allowance.
Employees with MPP status are provided with training according to interests of the respective employees so that at normal pension date
the employees are ready and have expertise that will be developed for entrepreneurship or other activities.
In 2013, the Bank held Dynamic Entrepreneurship training for employees who would reach pension age. The training material was
about financial management for entrepreneurs after retirement. The training was held twice, on April 26-28, and June 14-16, 2013.
Industrial Relations
The rights of association and assembly are agreed and honored in the corridor of employees’ rights and obligations and the applicable
laws. In accordance with Labor Law No. 132003 and international regulations, ILO Convention 87 and 98, bank bjb’s employees have
the freedom to establish organization as a forum to bridge industrial relations between employees and management.
Bank bjb’s employees have established Labors Union known as Employees Union Sekar bank bjb. Sekar bank bjb is registered at
Department of Manpower and Transmigration of Bandung City with record number: 250Sekar.BJ2007-CTT.221-Disnaker2007.
The existence of Sekar bank bjb as the Bank’s partners in building conducive work climate and environment with due regard to rights
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report
85
dengan tetap memperhatikan hak dan kewajiban pegawai maupun Bank sebagaimana diatur dalam Pejanjian Kerja Bersama PKB.
PKB dengan segala ketentuan di dalamnya yang telah disusun dan disahkan, secara langsung mengikat serta melindungi pegawai yang
menjadi anggota Serikat Karyawan. [LA4]
Selama periode pelaporan tidak ada kebijakan maupun tindakan manajemen yang dapat mengancam keberadaan maupun kegiatan
Serikat Karyawan. Sebaliknya, bank bjb memberikan dukungan
dengan menyediakan fasilitas untuk segala kegiatan berorganisasi Serikat Karyawan.
[HR5]
WAKTU KERJA
Untuk mencegah terjadinya praktik-praktik yang bisa digolongkan sebagai bentuk pemaksaan bekerja, Perseroan telah memiliki
ketentuan tertulis yang mengatur waktu kerja, istirahat dan hari libur. Waktu kerja normal ditetapkan lima hari kerja dalam seminggu
antara Senin sampai Jumat, dan waktu kerja lembur telah diatur dalam ketentuan. Dalam keadaan tertentu, waktu kerja pegawai
dapat diatur menyimpang dari ketentuan tersebut. Namun hal tersebut harus mendapat pengesahan pejabat yang berwenang
dan hanya diperbolehkan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan ketenagakerjaan. [HR7]
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3
bank bjb menjamin terlaksananya berbagai aspek perlindungan
pegawai terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja K3. Secara umum kami telah menyiapkan aturan dan prosedur yang
harus dipatuhi bersama terkait K3 dan menunjuk dua orang pegawai di setiap Unit Bisnis baik di kantor pusat maupun di kantor cabang
sebagai perwakilan dalam K3. [LA6]
Setiap unit bisnis telah memiliki contingency plan untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu yangi tidak diinginkan, apa saja yangmungkin
terjadi dan respon apa yang bisa dilakukan bila hal tersebut terjadi. Disamping itu, penyuluhan atau sosialisasi pencegahan bahaya
kebakaran rutin diberikan. Setiap awal tahun di triwulan pertama
bank bjb rutin melakukan simulasi kebakaran, ancaman bom
keamanan, sosialisasi mengenai masalah keamanan oleh pihak Kepolisian serta sosialisasi kebersihan. Sepanjang tahun 2013 tidak
ada laporan mengenai kecelakaan kerja fatal yang terjadi. [LA7]
Pada tahun 2013, Bank mengadakan pelatihan terkait K3 dengan materi diantaranya: Pengenalan K3, Peraturan Perundang-undangan
K3, Keselamatan Kerja, Sistem Manajemen K3 PermenakerOHSAS 18001.
Selain keselamatan kerja, bank bjb juga memberikan perhatian atas
kesehatan kerja para pegawai. Sesuai ketentuan perusahaan bank
bjb memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan berkala medical
and obligations of employees and the Bank as set out in Collective Labor Agreement PKB. PKB with all the provisions in it was prepared
and validated, directly binds and protects employees who are members of Employees Union.
[LA4] During the reporting period there were no policies or management
actions that could threaten the existence and activities of Employees
Union. Instead, bank bjb gave support by providing facilities for all
organizational activities of Employees Union. [HR5]
WORKING TIME
To prevent practices that could be classified as work intimidation, the Company has written provisions governing working time, breaks
and holidays. Normal working time is stipulated for five working days of the week between Monday to Friday, and overtime has been set
in the provisions. In certain circumstances, employee working time can be set to deviate from these provisions. However, it must be
approved by the competent authority and only allowed to the extent not in conflict with the labor law.
[HR7]
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY K3
Bank bjb guarantees the implementation of various aspects of employee protection against health and safety K3 risks. In general,
we have set up rules and procedures that must be complied with related to K3 and appointed two employees in each Business Unit at
head office and branch offices as representatives in K3. [LA6]
Each business unit has contingency plan to anticipate undesirable matters, what might happen and what response can be done when
it happens. In addition, dissemination of fire prevention is routinely provided. At the beginning of every year in the first quarter bank
bjb routinely performs simulations of fire, bomb security threat, dissemination of safety issues by the police and dissemination of
hygiene. Throughout 2013 there were no reports of fatal accidents that occured.
[LA7] In 2013, the Bank held training related to K3 with materials such
as: Introduction to K3, K3 Legislation, Occupational Safety, K3 Management System PermenakerOHSAS 18001.
In addition to occupational safety, bank bjb banks also gives attention to the health of employees. Pursuant to corporate regulation bank
bjb provides periodic medical check-up facility for employees aged
bank bjb
• Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
86 Mengembangkan Manusia bjb
Developing bjb People
check-up untuk para pegawai yang berusia 35 tahun ke atas. Selain
itu, bank bjb juga memberikan informasi mengenai kesehatan, pola
hidup, pola pikir dan pola makan sehat melalui berbagai media internal.
[LA8] [LA9] 35 years and above. Moreover, bank bjb also provides information on
health, lifestyle, mindset and healthy eating through various internal media.
[LA8] [LA9]
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian [LA1]
Employee by Employment Status [LA1]
No Status KepegawaianEmployment Status
Total
1 Pegawai Tetap
Permanent 3.086
2 Calon Pegawai
Prospective 3.309
Jumlah Total
6.395
Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Manajemen dan Gender [LA1][LA13]
Employees by Position and Gender [LA1][LA13]
No Jenjang ManajemenManagement Level
PriaMale WanitaFemale
Total
1 Manajemen Puncak
Top Management 28
7 35
2 Manajemen Madya
Senior Management 162
49 211
3 Manajemen Lini
Junior Management 829
619 1.448
4 Staf dan Lainnya
Staff and Others 2.122
2.579 4.701
Jumlah Total
3.141 3.254
6.395
Jumlah Pegawai Berdasarkan Kelompok Usia dan Gender [LA13]
Employee by Age and Gender [LA13]
No Jenjang UsiaAge Level
PriaMale WanitaFemale
Total
1 18 – 30 tahun
year 2.100
2.709 4.838
2 31 – 40 tahun
year 673
378 1.026
3 41 – 50 tahun
year 291
153 447
4 50 tahun
year 75
16 84
Jumlah Total
3.139 3.256
6.395
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report
87
Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan [LA13]
Employee by Education Level [LA13]
No Jenjang PendidikanEducation
Total
1 S3
Doctoral 2
2 S2
Post Graduate 252
3 S1 dan Sederajat
Under Graduate 4.842
4 Diploma
Diploma 1.269
5 SMA dan Sederajat
High School 27
6 SMP
Junior High 1
7 SD
Elementary School 2
Jumlah Total
6.395
Tingkat Turnover Pegawai 2012 - 2013 [LA2]
Employee Turnover in 2012 – 2013 [LA2]
AlasanReason 2013
2012
Pensiun Retiring
7 21
Meninggal Dunia Pass Away
3 1
Mengundurkan Diri Resign
138 70
Jumlah Total
148 92
Persentase Percentage
0,68 1,9
bank bjb
• Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
88
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report
89
Laporan Keberlanjutan
Sustainability Report
Melalui Laporan Keberlanjutan, bank bjb ingin mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku
kepentingan mengenai apa yang telah kami lakukan sepanjang tahun 2013 dalam menyelaraskan kinerja aspek
ekonomi, sosial dan lingkungan agar upaya menjaga keberlanjutan usaha bank bjb senantiasa sejalan dengan
keberlanjutan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan hidup di sekitar kami.
Through Sustainability Report, bank bjb would like to communicate to all stakeholders on what we have done throughout the year 2013 to harmonize
economic, social and environmental performances so that bank bjb’s sustainability efforts are always in line with sustainable contribution to the
community and environment around us.
bank bjb
• Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
90
Economic Performance
Kinerja Ekonomi
Meraih Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
Reaching Sustainable Business Growth
Di tengah situasi ekonomi tahun 2013 yang masih berat, kinerja bank bjb
tetap tumbuh positif yang menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan nasabah
terhadap bank bjb semakin tinggi.
In the midst of economic situation in 2013 which was still difficult, bank bjb’s performance remained positive
growth which indicates that the level of customer trust towards bank bjb became higher.
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report
91
Lebih dari 50 tahun bank bjb berada di tengah-tengah masyarakat,
melayani berbagai lapisan dengan produk jasa perbankan yang
sesuai dengan kebutuhan nasabah. Nasabah utama bank bjb terdiri
dari perorangan, karyawan, koperasi, BUMD, BUMN, beserta institusi lainnya baik pemerintah maupun swasta.
Usaha bank bjb dimulai dengan mengoptimalkan potensi yang
ada di lingkungan terdekat, yakni wilayah Jawa Barat dan Banten, kemudian sejalan dengan pengembangan usaha, Bank memperluas
cakupan wilayah operasi ke seluruh wilayah Indonesia. Kini bank bjb
memiliki 62 Kantor Cabang, 304 Kantor Cabang Pembantu, 266 Kantor Kas, 107 Payment Point, 11 mobil kas dan 1.139 ATM.
[EC8] Dengan berbagai produk untuk segmen-segmen consumer banking,
commercial banking dan Usaha Kecil, Mikro dan Menengah UMKM, corporate, treasury and capital market, transaction
services dan perbankan syariah, kini bank bjb memiliki 5.425.354
nasabah simpanan yang terdiri dari 85,13 nasabah ritel, 7,04 nasabah korporasi, 0,40 nasabah pemerintah dan 7,43 nasabah
institusional.
Hingga akhir tahun 2013 bank bjb telah menyalurkan dana pinjaman kepada 781.636 debitur di seluruh daerah operasional bank bjb
yang terdiri dari 43,9 debitur kredit konsumer, 40,2 debitur kredit guna bhakti KGB, 3,7 debitur kredit pensiun dan 12,2
debitur kredit mikro.
More than 50 years bank bjb exists in the midst of the society, serving
various levels of society with banking products and services to suit
customers’ needs. Main customers of bank bjb consist of individuals,
employees, cooperatives, Regency Owned Enterprises, State Owned Enterprises, including other institutions both public and private.
bank bjb’s business started with optimizing potential that existed in
the immediate neighborhood, the region of West Java and Banten, then in line with business development, the Bank expanded the
operational coverage areas throughout Indonesia. Bank bjb now has
62 Branch Offices, 304 Sub Branch Offices, 266 Cash Units, 107 Payment Points, 11 Mobile Cash Service and 1,139 ATMs.
[EC8] With a range of products for consumer banking, commercial banking
and Small and Medium Enterprises SME, corporate, treasury and capital market, transaction services and sharia banking segments,
bank bjb now has 5,425,354 deposit customers consisting of retail
customers 85.13, corporate customers 7.04, government customers 0.40 and institutional funding 7.43.
By the end of 2013 bank bjb had chanelled loans to 781,636 borrowers in all bank bjb’s operational areas consisting of consumer
loan debtors 43.9, Kredit Guna Bhakti KGB debtors 40.2, pension loan debtors 3.7 and micro credit debtors 12.2.
Pertumbuhan laba bersih dari Rp 1,19 triliun di 2012 menjadi
Rp 1,38 triliun di 2013
Net income growth from Rp 1.19 trillion in 1012 to Rp 1.38 trillion in 2013
+15,3
Kenaikan alokasi investasi komunitas CSR dari Rp 59,22
miliar di 2012 menjadi Rp 74,09 miliar di 2013
Increase in community investment allocation CSR from Rp 59.22 billion in
2012 to Rp 74.09 billion in 2013
+25,1
bank bjb
• Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
92
Economic Performance
Kinerja Ekonomi
KINERJA YANG TERUS BERTUMBUH [2.8]
Di tengah situasi ekonomi tahun 2013 yang masih berat, kinerja
bank bjb tetap tumbuh positif. Laba bersih setelah pajak meningkat
15,34 dari tahun sebelumnya atau 105,52 dari target yang dicanangkan. Pencapaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata
kinerja perbankan nasional yang sekitar 15. Aset tumbuh menjadi Rp 70,96 triliun, jumlah tabungan tumbuh
34,92 YoY atau 113,85 dari target yang sudah ditetapkan dan giro yang dihimpun mengalami kenaikan 12,86 YoY atau
136 dari target. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan
nasabah terhadap bank bjb semakin tinggi. Porsi simpanan nasabah
ritel saat ini mencapai 85,13 dari komposisi total nasabah bank
bjb.
Sedangkan pertumbuhan kredit mencapai 28,1 YoY, menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata
pertumbuhan perbankan nasional yang hanya sebesar 21,80. Salah satu faktor Pendorong pertumbuhan kredit adalah kredit
konsumer yang kenaikannya mencapai 27,5 YoY.
Rasio kecukupan modal CAR bank bjb masih berada jauh di atas
ketentuan regulator. Hingga akhir 2013, posisinya mencapai 16,58 atau 0,7 di atas target. Sedangkan tingkat pengembalian modal
yang dihasilkan oleh Perseroan ROE pada tahun 2013 mencapai 26,7. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan target dan realisasi
tahun sebelumnya. Untuk pendapatan bunga bersih NIM, bank
bjb berhasil membukukannya sebesar 8, di atas target yang telah
ditetapkan.
CONTINUOUSLY GROWING PERFORMANCE [2.8]
In the midst of economic situation in 2013 which was still difficult,
bank bjb’s performance remained positive growth. Net income after
tax increased by 15.34 from the previous year, or 105.52 of the target. This achievement is much higher than average performance
of the national banking industry of about 15. Assets grew to Rp 70.96 trillion, the amount of saving accounts
increased 34.92 YoY or 113.85 of the target and demand deposits collected increased 12.86 YoY or 136 of the target.
This suggests that the level of customer trust towards bank bjb
became higher. Current portion of retail customers reached 85.13
of total composition of bank bjb’s customers.
Meanwhile loans growth reached 28.1 YoY, showing higher performance than average growth of national banking industry
of only 21.80. One of the driving factors of loans growth was consumer loans that increased by 27.5 YoY.
The capital adequacy ratio CAR of bank bjb remained to be above
the regulatory provisions. By the end of 2013, the position reached 16.58 or 0.7 above the target. While the rate of return generated
by the Company ROE in 2013 reached 26.7. This realization was higher than the target and the realization of the previous year. For
net interest income NIM, bank bjb managed to record 8, above
the target.
5.425.345
Nasabah Simpanan Deposit Customers
781.636
Debitur Borrower
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report
93
DISTRIBUSI NILAI EKONOMI
Selama periode pelaporan, hasil kinerja ekonomi bank bjb yang
memberikan gambaran mengenai perolehan nilai ekonomi dan pendistribusiannya kepada para pemangku kepentingan dapat
dilihat pada tabel berikut, yang disusun mengacu pada indikator kinerja ekonomi berdasarkan pedoman pelaporan keberlanjutan
Global Reporting InitiativeGRI versi 3.1.
Distribusi Nilai Ekonomi [EC1]
Economic Value Distribution [EC1]
Nilai Ekonomi yang DihasilkanDirect Value Generated 2013
2012
a. PendapatanRevenues Pendapatan Bunga dan Syariah dan Pendapatan Operasional Lainnya
Interest and Sharia Income and Other Operating Income
8.590.246 7.126.048
Nilai Ekonomi yang DidistribusikanEconomic Value Distributed b. Biaya OperasiOperating cost
Beban Umum dan AdministrasiGeneral and Administrative Expenses
1.256.991 986.237
c. Manfaat dan Gaji karyawan Employee wages and benefits
Beban Tenaga Kerja dan TunjanganSalaries and Employee Benefits
1.265.943 967.340
d. Pembayaran kepada penyandang dana Payments to providers of capital Dividen tahun buku 2012 dan 2011 + Beban Bunga dan Bagi Hasil Syariah
Dividend fiscal year 2012 and 2011 + Interest Expense and Sharia Profit Sharing
4.014.689 3.732.484
e. Pembayaran untuk pemerintah pajakPayments to Government taxes 376.536
319.195
f. Investasi Komunitas CSRCommunity investments CSR
74.090 59.217
Jumlah Nilai Ekonomi yang DidistribusikanTotal Economic Value Distributed 6.988.249
6.064.473
Nilai Ekonomi yang Ditahan a-b-c-d-e-fEconomic Value Retained 1.601.997
1.061.575
Secara operasional, bank bjb membukukan nilai pendapatan sebesar
Rp 8,59 triliun yang berasal dari Pendapatan Bunga dan Syariah dan Pendapatan Operasional Lainnya. Pencapaian ini 19,7 lebih tinggi
daripada pendapatan pada tahun 2012 sebesar Rp 7,13 triliun. Bank mendistribusikan kembali perolehan nilai ekonomi hingga
sebesar Rp 6,99 triliun kepada para pemangku kepentingan. Mayoritas 46,7 didistribusikan kepada penyandang dana baik
sebagai dividen untuk pemegang saham maupun bunga dan bagi hasil syariah bagi nasabah simpanan. Proporsi berikutnya adalah
pengeluaran pegawai 14,7, biaya operasional 14,6 pajak 4,4 dan investasi untuk masyarakat melalui CSR 0,9.
Tabel distribusi nilai ekonomi di atas memberikan gambaran bahwa kinerja Bank tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kekayaan
para pemegang saham, namun juga memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan lainnya. Penjelasan lengkap mengenai
kinerja keuangan bank bjb dapat dilihat pada Laporan Tahunan bank bjb 2013.
DISTRIBUTION OF ECONOMIC VALUE
During the reporting period, the results of bank bjb’s economic
performance which gave an overview of acquisition and distribution of economic value to stakeholders can be seen in the following
table, compiled referring to economic performance indicators of sustainability reporting guidelines by Global Reporting InitiativeGRI
version 3.1.
Operationally, bank bjb recorded income of Rp 8.59 trillion from
Interest and Sharia Income and Other Operating Income. This achievement was 19.7 higher than income in 2012 which
amounted to Rp 7.13 trillion. The Bank redistributed the acquired economic values of up to Rp
6.99 trillion to stakeholders. The majority 46.7 was distributed to funding providers either as dividends to shareholders and interest
and sharia profit sharing for deposit customers. The next proportion was employee expenses 14.7, operating expenses 14.6
taxation 4.4 and investment for community through CSR 0.9. Distribution of economic value in the table above illustrates that
the Bank’s performance was not only intended to increase shareholders’ wealth, but also to provide benefits for other
stakeholders. A complete description of bank bjb’s financial performance can be seen on bank bjb’s 2013 Annual Report.
bank bjb
• Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
94
Economic Performance
Kinerja Ekonomi
KONTRIBUSI UNTUK PEMERINTAH
Setiap tahun bank bjb memberi kontribusi kepada negara berupa
pembayaran pajak. Pada tahun 2013, Bank membayar pajak sebesar Rp 376,54 miliar sedangkan pada tahun 2012 pajak yang dibayarkan
sebesar Rp 319,19 miliar.
Struktur pemegang saham bank bjb terdiri pemegang saham seri A
yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah KotaKabupaten se-Jawa Barat, Pemerintah Kota
Kabupaten se-Banten, dan pemegang saham seri B yaitu saham yang dilepas ke publik sebanyak 25 dari total saham. Komposisi
kepemilikan saham bank bjb pada 31 Desember 2013 digambarkan
dalam diagram berikut:
bank bjb
Pemerintah Provinsi Jawa
Barat
West Java Provincial
Government
38,26 Pemerintah
KotaKabupaten se- Jawa Barat
City Government District of
West Java
23,61 Pemerintah
Provinsi Banten
Banten Provincial
Government
5,37 Pemerintah
KotaKabupaten se- Banten
City Government District of
Banten
5,17 Lokal
Perorangan
Individuals Local
3,90 Lokal
Institusi
Institutions Local
6,06 Institusi
Asing
Foreign Institutions
1,78 Perorangan
Asing
Foreign Individuals
0,01
Dengan demikian, hubungan bank bjb dengan pemerintah daerah
di Jawa Barat dan Banten Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan
Kota adalah sebagai pemilik modalpemegang saham di bank bjb.
Sebagai pemegang saham, pemerintah daerah tersebut berhak atas dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham setiap
tahunnya. Selain hubungan tersebut, Bank tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah baik berupa pembebasan pajak, subsidi,
hibah, insentif finansial maupun manfaat keuangan lainnya. [EC4]
CONTRIBUTIONS TO THE GOVERNMENT
Every year bank bjb contributes to the country in form of tax
payments. In 2013, the Bank paid taxes of Rp 376.54 billion while in 2012 paid taxes amounted to Rp 319.19 billion.
Bank bjb’s shareholder structure consists of Class A shareholders
which are Provincial Government of West Java, Provincial Government of Banten, Governments of MunicipalitiesRegencies in West Java
Province, Governments of MunicipalitiesRegencies in Banten, and holders of Class B share that were released to public as much as 25
of total shares. Shareholders composition of bank bjb on December
31, 2013 is illustrated in the following diagram:
Hence, bank bjb’s relationship with local governments in West Java
and Banten Provincial, Municipal and Regent is capital owners
shareholders in bank bjb. As shareholders, the local governments
are entitled to dividends distributed to shareholders each year. In addition to this relationships, the Bank does not receive any donation
from the government in form of tax exemptions, subsidies, grants, financial incentives or other financial benefits.
[EC4]
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report
95
KONTRIBUSI PADA PEMERINTAH DAERAH
bank bjb memberikan kontribusi bagi peningkatan Pendapatan Asli
Daerah PAD melalui pembayaran retribusi, pajak daerah dan pajak iklan reklame, yang merupakan dampak tidak langsung dari kegiatan
usaha Bank. [EC9]
PERAN KAMI DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
bank bjb mempunyai misi untuk menjadi penggerak dan pendorong
laju pembangunan daerah, melaksanakan penyimpanan uang daerah, dan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah.
Untuk itu bank bjb memposisikan diri sebagai bank yang fokus
pada usaha mikro, kecil dan menengah UMKM dan perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan. Dengan demikian, secara
langsung atau tidak langsung, bank bjb dapat memberikan
kontribusinya bagi masyarakat khususnya di Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Dukungan terhadap peningkatan ekonomi kerakyatan diimplementasikan pada prioritas penyaluran dana kredit dan
pembiayaan ritel yang memberikan dampak multiplier kepada seluruh sektor usaha kecil serta penyaluran kredit kepada debitur-
debitur binaan yang prospektif dengan tetap mengatur kesesuaian penyaluran kredit konsumtif dan produktif secara bertahap.
Bagi bank bjb, segmen bisnis mikro merupakan salah satu andalan
dalam mengelola pertumbuhan kinerja. Segmen bisnis mikro selalu mencapai performa positif, dengan total kredit mikro yang telah
disalurkan hingga akhir tahun 2013 mencapai Rp 5,35 triliun atau
8,25 dari total kredit yang disalurkan oleh bank bjb. Pertumbuhan
posisi kredit kelolaan Divisi Mikro dari Desember 2012 sampai dengan Desember 2013 mencapai 17,77 atau sebesar Rp 808,78
miliar dari Rp 4,55 triliun menjadi Rp 5,35 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari skim Kredit Mikro Utama yang mencapai 26,19 atau
sebesar Rp 697,82 miliar. Sedangkan ekspansi kredit kelolaan Divisi Mikro sepanjang tahun 2013 mencapai Rp 4,05 triliun dengan Run
Off Rp 3,24 Triliun. Sehingga, pertumbuhan netto tahunan YoY mencapai Rp 808,86 miliar. Adapun pertumbuhan NoA Number of
Account Kelolaan Divisi Mikro dari Desember 2012 sampai dengan Desember 2013 mencapai 13,91 atau sebesar 11.647 NoA.
[2.8]
Untuk memperkuat pertumbuhan segmen bisnis mikro, bank bjb terus memperbanyak keberadaan Waroeng bjb di berbagai titik
potensial sebagai outlet utama pemasaran. Keberadaan Waroeng
bjb di pusat usaha kecil diharapkan dapat menarik nasabah potensial
yang non bankable untuk mengembangkan usahanya melalui produk
kredit mikro bank bjb hingga menjadi wirausaha yang tangguh dan
meningkat skala usahanya.
CONTRIBUTIONS TO LOCAL GOVERNMENTS
Bank bjb contributes to increase in local revenue PAD through
payments of retributions, local taxes and billboard advertising taxes, which are indirect impacts of the Bank’s business operations.
[EC9]
OUR ROLE IN COMMUNITY DEVELOPMENT EFFORTS
bjb bank has a mission to be initiator and accelerator of economy in
the region, conduct retention of regional money and become one of
the sources of local revenue. Therefore bank bjb positions itself as
a bank that focuses on micro, small and medium enterprises SME and companies that employ many employees. Hence, directly or
indirectly, bank bjb can contribute to the community, especially in
West Java and Banten Provinces.
Support for improvement of people’s economy is implemented in priority of loan disbursements and retail financing that have
multiplier impact on small business sector as well as lending to prospective fostered debtors while keeping suitability of consumptive
and productive loans gradually.
For bank bjb, micro-business segment is one of the mainstays in
managing performance growth. Micro business segment always achieves positive performance, with total micro-credit disbursed by
the end of 2013 reached Rp 5.35 trillion or 8.25 of total loans
channeled by banks bjb. Growth of loans position managed by Micro
Division from December 2012 to December 2013 reached 17.77 or Rp 808.78 billion from Rp 4.55 trillion to Rp 5.35 trillion. The largest
contribution came from Main Micro Loan scheme which reached 26.19 or Rp 697.82 billion. While loans expansion managed by
Micro Division during 2013 reached Rp 4.05 trillion with Rp 3.24 trillion Run Off. Hence, the annual net growth YoY reached Rp
808.86 billion. The growth of NoA Number of Accounts managed by Micro Division from December 2012 to December 2013 reached
13.91 or 11,647 NoA. [2.8]
To strengthen the growth of micro business segment, bank bjb continues to expand the presence of Waroeng bjb at various potential
points as main marketing outlets. The existence of Waroeng bjb in
small business centers is expected to attract potential non-bankable
customers to develop their businesses with bank bjb’s microcredit
products to become robust entrepreneurs and increase the business scales.
bank bjb
• Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
96
Economic Performance
Kinerja Ekonomi
Beberapa produk kredit mikro bank bjb yang merefleksikan
keberpihakan kami pada usaha kecil dan pengembangan masyarakat adalah sebagai berikut:
[FS7]
1. Kredit Mikro Utama