Wawan Ridwan – Pedagang Grosir Daging

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report 100 Economic Performance Kinerja Ekonomi Ai Sahipah – Pedagang Sepatu Ai Sahipah 41 tahun, sudah 25 tahun berdagang sepatu di Pasar Ramayana, Cianjur. Semula ia bersama suaminya, Iyan Sopian 49 tahun hanya berdagang kaki lima di emperan di kawasan pusat kota Cianjur. Lokasi berdagangnya berpindah-pindah. Awal tahun 2000 Ai mendapat kesempatan membeli sebuah kios di Pasar Ramayana. Di sana, usahanya terus berkembang sehingga mampu menambah kiosnya hingga enam unit. Seiring meningkatnya permintaan pelanggan, Ai mulai membutuhkan tambahan modal. Pada tahun 2012 Ai mencoba mengajukan kredit ke bank bjb dan tanpa kesulitan ia mendapatkan bantuan modal senilai Rp 50 juta. Ai mulai menambah varian produk dagangannya, tidak hanya sepatu tetapi juga sandal dan tas. Volume barang dagangan Ai meningkat hingga 25 dan omset penjualan rata-rata mencapai Rp 4 juta per hari dari sebelumnya sekitar Rp 3 juta per hari dengan harga sepatu berkisar dari Rp 35 ribu hingga Rp 250 ribu per pasang. Pembelinya tidak hanya masyarakat Kota Cianjur saja, tetapi juga dari Cianjur Selatan, Jakarta dan Cirebon. Kini Ai berencana menambah jumlah kios sepatunya di jalan raya utama Cianjur. Dalam melebarkan usahanya, Ai tetap memilih bank bjb sebagai mitra usahanya.

H. Wawan Ridwan – Pedagang Grosir Daging

H. Wawan Ridwan adalah pedagang grosir daging sapi di Pasar baru, Kota Bandung. Berawal dari profesi sebagai tukang potong daging pada tahun 1976, sedikit demi sedikit ia menabung sehingga dapat membuka kios daging sendiri pada tahun 1978. Usahanya terus berkembang bahkan sempat menguasai pasar daging sapi di Kota Bandung di era 1990-an. Saat itu ia dapat menjual daging sapi hingga 70 ekor sapi per hari. Melalui kiosnya di lantai B-1 blok K-6 Pasar Baru, daging sapi H. Wawan diambil oleh para pedagang eceran daging sapi di pasar- pasar Kota Bandung. Untuk menaungi usahanya, H. Wawan mendirikan CV Hegar Jaya yang mencari pasokan sapi hingga ke Bali, Nusa Tenggara Timur NTT, bahkan hingga Australia melalui kerja sama dengan peternak di sana. Impor daging sapi Australia tersebut sempat memberikan pengalaman pahit bagi H. Wawan saat krisis moneter tahun 1997 – 1998 dimana kurs dollar melonjak dari Rp 2.500 mencapai Rp 7.500. Saat itu H. Wawan menderita kerugian sampai Rp 3 miliar. Seluruh harta bendanya habis dijual untuk menutup pembayaran kepada peternak Australia dan usahanya terpuruk. Ai Sahipah - Footwear Trader Ai Sahipah 41 years, has been 25 years in footwear trading in Ramayana Market, Cianjur. Initially she and her husband, Iyan Sopian 49 years only traded on sidewalk in downtown area of Cianjur. Her trading location moved. In early 2000 Ai got a chance to buy a kiosk in Ramayana Market. There, her business grew so that she added six kiosks. With the increasing demand of customers, Ai needed additional capital. In 2012 Ai tried to apply for loan to bank bjb and without difficulties she obtained capital support worth Rp 50 million. Ai began to add her merchandise variants, not only shoes but also sandals and bags. Ai’s trading volume increased by 25 and the average sales turnover reached Rp 4 million per day from the previous Rp 3 million per day at shoes price ranging from Rp 35 thousand to Rp 250 thousand per pair. The customers are not only the people of Cianjur, but also from South Cianjur, Jakarta and Cirebon. Ai is now planning to increase the number of her footwear kiosks on Cianjur highway. In expanding her business, Ai still chooses bank bjb as her business partner.

H. Wawan Ridwan – Wholesale Beef Trader