bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report
53
PENGHARGAAN TERHADAP HAK ASASI MANUSIA
Kami sangat memperhatikan aspek kemanusiaan dan pengakuan terhadap hak asasi manusia HAM. Namun demikian kami tidak
menyajikan informasi khusus terkait indikator aspek-aspek HAM. Kami belum mencantumkan klausula mengenai HAM dalam
perjanjiankontrak kerja dengan rekanan atau pihak lainnya karena belum merupakan kelaziman dalam kontrak kerja yang berlaku
umum di Indonesia. [HR1][HR2]
Kami sangat menyadari bahwa dimanapun bank bjb beroperasi selalu
berhubungan dengan masyarakat sekitar yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Oleh karena itu, kami senantiasa meningkatkan
hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat yang kami terapkan melalui pendekatan-pendekatan berikut:
1. Beradaptasi dengan perkembangan nilai-nilai budaya masyarakat sekitar.
2. Berpartisipasi aktif dalam membantu pengembangan masyarakat melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan.
Dengan pendekatan tersebut, sampai dengan akhir tahun 2013 tidak ada pengaduan keberatan dari masyarakat setempat terhadap
keberadaan bank bjb termasuk pelanggaran hak-hak masyarakat
asli. [HR9]
5. Kepatuhan terhadap Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator
Hingga akhir tahun 2013, Bank Indonesia menjalankan perannya untuk membina dan mengawasi perbankan di
Indonesia, baik dari sudut ekonomi perusahaan terutama dengan jalan pengaturan dan penjagaan likuiditas dan
solvabilitas bank, maupun dari sudut moneter dengan jalan pengaturan dan pengawasan terhadap pemberian kredit bank.
Selanjutnya, sesuai amanat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, terhitung tanggal 31
Desember 2013 Bank Indonesia telah mengalihkan fungsi pengaturan dan pengawasan bank kepada Otoritas Jasa
Keuangan. Dengan demikian, pengawasan terhadap individual bank mikroprudensial dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan
namun, pengawasan terhadap makroprudential tetap dilakukan oleh Bank Indonesia berkoordinasi dengan Otoritas Jasa
Keuangan. Kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia serta peraturan
perundang-undangan lain yang berlaku wajib dilaksanakan
oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai bank bjb.
Kepatuhan merupakan bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank, karena setiap kegagalan pelaksanaan kepatuhan
dapat menyebabkan risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko lainnya. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 132
RESPECT FOR HUMAN RIGHTS
We are very concerned about humanitarian aspects and recognition of human rights Human Rights. However, we do not present specific
information related to indicators of human rights aspects. We have not included a clause on human rights in work agreementcontract
with partners or other parties because it has not been customary in generally accepted work contract in Indonesia.
[HR1] [HR2]
We are well aware that wherever bank bjb operates the Bank is
always connected with the surrounding communities that have different characteristics. Therefore, we continuously improve
harmonious relations with the local communities that we apply through the following approaches:
1. Adapt to cultural values development of the surrounding community.
2. Actively participate in assisting community development through corporate social responsibility programs.
With these approach, until the end of 2013 there were no objection
complaints filed by the local community against bank bjb’s presence
including violations of the natives’ rights. [HR9]
5. Compliance with Government and Financial Services Authority as Regulators
By the end of 2013, Bank Indonesia to performs its role to foster and oversee banks in Indonesia, both from corporate economic
perspective especially with regulation and maintenance of banks’ liquidity and solvency, as well as from monetary perspective with
regulation and supervision on banks’ lending. Furthermore, as mandated by Law No. 21 of 2011 concerning Financial Services
Authority, commencing on December 31, 2013 Bank Indonesia has transferred its banking regulation and supervision functions
to Financial Services Authority. Hence, supervision of individual banks mikroprudential conducted by Financial Services
Authority is still performed by Bank Indonesia in coordination with Financial Services Authority.
Compliance with Bank Indonesia Regulations and other applicable laws and regulations must be performed by Board of
Commissioners, Board of Directors and all employees of bank bjb.
Compliance is an integral part of the Bank’s business activities, because every failure can lead to compliance risk, reputation risk
and other risks. In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 132PBI2011 dated January 20, 2011 concerning
bank bjb
• Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
54 Pelibatan Pemangku Kepentingan
Stakeholders Engagement
PBI2011 tanggal 20 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Bank Umum, bank bjb melaksanakan budaya
kepatuhan dan memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan bank.
INDIKATOR KEPATUHAN
Dalam menjalankan usaha, bank bjb telah memenuhi ketentuan
Bank Indonesia yang terkait dengan aspek kecukupan modal, pemenuhan ketentuan bidang perkreditan, pemeliharaan likuiditas,
serta penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:
Aspek Kepatuhan Pemenuhan
Bank Fulfillment Bank
Acuan Reference
Compliance Aspect
Ketentuan provision
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM
16.78 ≥ 8
Capital Adequacy Ratio KPMM Pelampauan Pelanggaran Batas Maksimum
Pemberian Kredit BMPK
Tidak ada None
Tidak diperkenankan
Not allowed
Exceedancesviolations Lending Limit BMPK
Rasio Non Performing Loan NPL 2.73
≤ 5 Ratio Non Performing Loan NPL
Rasio Giro Wajib Minimum GWM Primer 8.00
≥ 8 Ratio Statutory GWM Primer
Rasio GWM Sekunder 10.49
≥ 2.5
Ratio GWM Secondary Rasio GWM dalam Valuta Asing
8.41 ≥ 8
Ratio GWM in Foreign Exchange Rasio Posisi Devisa Neto PDN
1.20 ≤ 20
Ratio Net Open Position PDN
PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
PROGRAM APUPPT
Pelaksanaan Program Anti Pencucian uang dan Pencegahan pendanaan Terorisme merupakan program yang dilaksanakan
secara berkesinambungan dalam rangka pemenuhan kewajiban berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 1427PBI2012
tanggal 28 Desember 2012 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank
Umum.
Selama Tahun 2013, penerapan Program APUPPT di bank bjb
dilakukan dengan aktivitas sebagai berikut: [SO4]
1. Melaksanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem aplikasi sebagai alat bantu penerapan program APUPPT yang
dapat digunakan untuk mendeteksi transaksi keuangan yang memenuhi kriteria sebagai transaksi yang wajib dilaporkan
kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK
Implementation of Commercial Bank Compliance, bank bjb
implements compliance culture and ensures implementation of bank compliance function.
COMPLIANCE INDICATORS
In running business, bank bjb has complied with Bank Indonesia
regulations related to aspects of capital adequacy, lending regulatory compliance, liquidity maintenance, as well as implementation of
anti-money laundering and combating the financing of terrorism, as shown in the following table:
IMPLEMENTATION OF ANTI-MONEY LAUNDERING AND FINANCING OF TERRORISM APUPPT
PROGRAM
Implementation of Anti Money Laundering and Financing of Terrorism is a program implemented on an ongoing basis in order to meet
the obligations according to Bank Indonesia Regulation No. 1427 PBI2012 dated December 28, 2012 concerning Implementation of
Anti-Money Laundering and Financing of Terrorism for Commercial Banks.
During 2013, implementation of APUPPT program at bank bjb was
done with the following activities: [SO4]
1. Developed and refined application system as a tool for implementation of APUPPT program that can be used to detect
financial transactions which are qualified as transactions that must be reported to Indonesian Financial Transaction Reports and
Analysis Center PPATK and identify customer risk classification