Makna Kekatolikan dalam Dokumen Ajaran Gereja

30 Kelas XI anak-anak-Nya yang tersebar lih. Yoh 11:52. Sebab demi tujuan itulah Allah mengutus Putera-Nya, yang dijadikan-Nya ahli waris alam semesta lih. Ibr 1:2, agar Ia menjadi Guru, Raja, dan Imam bagi semua orang, Kepala umat anak-anak Allah yang baru dan universal. Demi tujuan itu pulalah Allah mengutus Roh Putra-Nya, Tuhan yang menghidupkan, seluruh Gereja serta segenap orang beriman menjadi azas penghimpun dan pemersatu dalam ajaran para rasul dan persekutuan, dalam pemecahan roti, dan doa-doa lih. Kis 1:42 yun.. Jadi satu Umat Allah itu hidup ditengah segala bangsa dunia, warga Kerajaan yang tidak bersifat duniawi melainkan sorgawi. Semua orang beriman, yang tersebar diseluruh dunia, dalam Roh Kudus berhubungan dengan anggota-anggota lain. Demikianlah “dia yang tinggal di Roma mengakui orang-orang India sebagai saudaranya”[23]. Namun, karena Kerajaan Kristus bukan dari dunia ini lih. Yoh 18:36, Gereja dan Umat Allah, dengan membawa masuk Kerajaan itu, tidak mengurangi sedikit pun kesejahteraan materiil bangsa mana pun juga. Malahan sebaliknya, Gereja memajukan dan menampung segala kemampuan, kekayaan dan adat-istiadat bangsa-bangsa sejauh itu baik; tetapi dengan menampungnya juga memurnikan, menguatkan serta mengangkatnya. Gereja tetap ingat, bahwa harus ikut mengumpulkan bersama dengan Sang Raja, yang diserahi segala bangsa sebagai warisan lih. Mzm 2:8, untuk mengantarkan persembahan dan upeti kedalam kota-Nya lih. Mzm 7172:10; Yes 60:4-7; Why 21:24. Sifat universal, yang menyemarakkan Umat Allah itu, merupakan karunia Tuhan sendiri. Karenanya, Gereja yang katolik secara tepat-guna dan tiada hentinya berusaha merangkum segenap umat manusia beserta segala harta kekayaannya di bawah kristus Kepala, dalam kesatuan Roh-Nya[24]. Berkat ciri katolik itu setiap bagian Gereja menyumbangkan kepunyaannya sendiri kepada bagian-bagian lainnya dan kepada seluruh Gereja. Dengan demikian Gereja semesta dan masing-masing bagiannya berkembang, karena semuanya saling berbagi dan serentak menuju kepenuhannya dalam kesatuan. Maka dari itu umat Allah bukan hanya dihimpun dari pelbagai bangsa, melainkan dalam dirinya sendiri pun tersusun dari aneka golongan. Diantara para anggotanya terdapat kemacam- ragaman, entah karena jabatan, sebab ada beberapa yang menjalankan pelayanan suci demi kesejahteraan saudara-saudara mereka, entah karena corak dan tata-tertib kehidupan, sebab cukup banyak yang dalam status hidup bakti religius menuju kesucian melalui jalan yang lebih sempit, yang mendorong saudara-saudara dengan teladan mereka. Maka dalam persekutuan Gereja selayaknya pula terdapat Gereja- Gereja khusus, yang memiliki tradisi mereka sendiri, sedangkan tetap utuhlah primat takhta Petrus, yang mengetuai segenap persekutuan cinta kasih[25], melindungi Sumber: vatican.va Gambar 2.5 31 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti keanekaragaman yang wajar, dan sekaligus menjaga, agar hal-hal yang khusus jangan merugikan kesatuan, melainkan justru menguntungkannya. Maka antara pelbagai bagian Gereja perlu ada ikatan persekutuan yang mesra mengenai kekayaan rohani, para pekerja dalam kerasulan dan bantuan materiil. Sebab para anggota umat Allah dipanggil untuk saling berbagi harta-benda, dan bagi masing-masing Gereja pun berlaku amanat Rasul: “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan kurnia yang telah diperoleh setiap orang, sebagai pengurus aneka rahmat Allah yang baik.” 1Ptr 4:10. Jadi, kepada kesatuan katolik Umat Allah itulah, yang melambangkan dan memajukan perdamaian semesta, semua orang dipanggil. Mereka termasuk kesatuan itu atau terarahkan kepadanya dengan aneka cara, baik kaum beriman katolik, umat lainnya yang beriman akan Kristus, maupun semua orang tanpa kecuali, yang karena rahmat Allah dipanggil kepada keselamatan” . Lumen Gentium art.13 • Setelah menyimak dokumen tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: a. Apa makna Katolik menurut ajaran Gereja LG art.13? b. Mengapa Gereja disebut Katolik? c. Bagaimana mewujudkan kekatolikan Gereja di dunia?

3. Upaya untuk Mewujudkan Kekatolikan a. Releksi

Buatlah sebuah releksi tertulis: Bagaimana mewujudkan kekatolikan dalam hidup sehari-hari.

b. Rencana aksi

Buatlah rencana untuk aksi pribadi atau aksi bersama teman kelompok untuk mewujudkan kekatolikan dalam hidupmu sehari-hari. Doa: Terima kasih ya Bapa, atas penyertaan-Mu dalam pertemuan kami ini. Kini kami telah memahami rencana penyelamatan-Mu untuk seluruh umat manusia melalui ke- hadiran Gereja Katolik, juga penyelamatan-Mu atas kami yang bepangkal pada tradisi para rasul. Kami mohon ya Bapa, jadikanlah kami pewarta-pewarta Kabar Sukacita di tengah-tengah masyarakat kami agar setiap orang menemukan kebahagiaan sejati baik di dunia ini, maupun dalam kemuliaan kekal nanti. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin. 32 Kelas XI

D. Gereja yang Apostolik

Yesus mengutus para rasul dengan bersabda: “Pergilah, ajarilah semua bangsa, dan baptislah mereka atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka menaati segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” lih. Mat 28: 19-20. Perintah resmi Kristus untuk mewartakan kebenaran yang menyelamatkan itu oleh Gereja diterima dari para rasul dan harus dilaksanakan sampai ke ujung bumi. Gereja terus-menerus mengutus para pewarta sampai Gereja-Gereja baru terbentuk sepenuhnya untuk melanjutkan karya pewartaan Injil.

1. Makna Keapostolikan Gereja

Simaklah kisah berikut ini Habemus Papam Pada tanggal 13 Maret 2013 tepat pukul 19.07 waktu Roma, asap putih mengepul dari cerobong asap paling terkenal di dunia, di atas Kapel Sistina, Vatikan. Awalnya, asap putih itu tipis; makin lama makin menebal menembus hujan rintik yang mengguyur Vatikan sejak siang hari. Tepuk tangan puluhan ribu umat dan warga bergemuruh. Teriakan dan jeritan “fumata bianca” asap putih mewarnai Piazza San Pietro. Selang lima menit, lonceng- lonceng Basilika Santo Petrus berdentang, bersahut-sahutan. Seturut tradisi, bunyi lonceng mengkonirmasi bahwa asap putih betul putih, tanda Paus sudah terpilih. Lebih dari lima menit asap putih mengepul disertai oleh lonceng, disaksikan puluhan ribu orang di piazza, dan jutaan orang di seluruh dunia yang mengikuti momentum Sumber: hidup katolik Gambar 2.6