Latar Belakang Orang Terlibat Narkoba 1 Faktor Intern

165 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti remaja yang tingkat intelegensinya kurang, tentu juga kurang dapat menggunakan pikirannya secara kritis, kurang dapat mengambil keputusan untuk memilih yang baik dan yang buruk. Mereka cenderung mengambil keputusan dengan pemikiran yang dangkal, yang bersifat kenikmatan sementara. Memang, tidak tertutup kemungkinan bahwa seorang remaja yang memiliki inteligensi rata-rata atau bahkan di atas rata-rata juga menjadi pecandu Narkoba, karena penggunaan Narkoba tidak hanya dipengaruhi oleh faktor inteligensi saja, tetapi juga disebabkan oleh faktor lain. • Mencari pemecahan masalah Kepribadian remaja pada umumnya mudah depresi dan membutuhkan jalan keluar untuk masalahnya. Ditambah dengan ciri khas remaja yang kurang berpikiran panjang dalam mengambil keputusan, maka akan sangat mudah bagi seorang remaja untuk menjadi pengguna Narkoba karena dengan demikian untuk sementara mereka dapat membebaskan diri dari persoalan berat yang sedang dihadapi. • Dorongan kenikmatan Pada dasarnya, setiap orang, termasuk remaja, mempunyai dorongan hedonistis, yaitu dorongan untuk mengulangi pengalaman yang dirasakan memberikan kenikmatan. Narkoba dapat memberikan suatu rasa kenikmatan tersendiri yang unik. Pengaruh kimiawi Narkoba mampu memberikan suatu pengalaman yang aneh, lucu, dan menyenangkan. • Ketidaktahuan Karena kurangnya informasi yang diberikan mengenai Narkoba, seseorang dapat tanpa sadar menjadi pengguna Narkoba. 2 Faktor Ekstern Faktor Ekstern berarti faktor penyebab yang berasal dari lingkungan dan keluarga. Faktor Ekstern ini dapat diklasiikasikan menjadi sebagai berikut. • Pengaruh keluarga Keluarga yang tidak utuh dan tidak harmonis pasti membuat anak-anak frustasi. Demikian juga halnya dengan keluarga yang terlalu memanjakan anak atau sebaliknya terlalu keras terhadap anak. Hal tersebut dapat membawa dampak negatif bagi kepribadian anak sehingga anak-anak mudah terjerumus dalam dunia Narkoba. 166 Kelas XI • Pengaruh sekolah Sekolah yang tidak memiliki disiplin dan mempunyai banyak siswa yang sudah menjadi pengguna Narkoba dapat menjadikan anak-anak lain cenderung terlibat dengan Narkoba. • Pengaruh masyarakat Dewasa ini masyarakat telah dibanjiri Narkoba. Hal itu bukan saja karena nilai ekonomisnya yang tinggi tetapi juga termasuk konspirasi politik sebagai alat penekan menjatuhkan lawan politik yang sedang berkuasa. Tidak mustahil bahwa maia Narkoba cukup bebas berkeliaran dalam masyarakat karena ada backing yang kuat di belakangnya. Narkoba mempunyai nilai komersial yang sangat tinggi, tetapi juga politis. • Setelah mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan NARKOBA, maka sekarang cobalah merumuskan beberapa pertanyaan untuk didiskusikan bersama teman sekelasmu dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu; arti Narkoba, jenis-jenis zat yang termasuk dalam Narkoba, alasan orang menjadi pengguna Narkoba, apa saja gejala-gejala orang-orang yang sudah kecanduan Narkoba, serta akibat dari orang yang kecanduan Narkoba.

3. Penyakit HIVAIDS

Simaklah artikel berikut ini. Kasus HIVAIDS Meningkat di Kalangan Generasi Muda Dari total kasus HIVAIDS di Indonesia yang dilaporkan pada 1 Januari-30 Juni 2012 tercatat sebanyak 9.883 kasus HIV dan 2.224 kasus AIDS, 45 persen di antaranya diidap oleh generasi muda. “Jumlah ini cukup besar dan memprihatinkan sekaligus mengancam hancurnya program investasi sumber daya manusia untuk mendukung pembangunan,” kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga KSPK BKKBN DR Sudibyo Alimoeso, MA di Bandara Sutan Syarif Kasim, Pekanbaru, Minggu. Deputi KSPK BKKBN Sudibyo Alimoesa berkunjung ke Provinsi Riau dari 4-6 November 2012 dalam rangkaian kampanye “Genre Goes to school” dan peresmian Pusyandra Lancang Kuning BKKBN Provinsi Riau. Menurutnya, ancaman yang bakal terjadi terkait generasi muda yang terjangkit HIV dan AIDS adalah generasi yang memiliki kualitas rendah. 167 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Ancaman hancurnya program investasi SDM juga bisa terjadi akibat banyaknya generasi muda Indonesia yang terlibat narkoba. Sebanyak 27 persen generasi muda Indonesia terlibat narkoba dan pergaulan seks bebas tercatat sebesar 20,9 persen. “Jumlah generasi muda Indonesia mencapai 74 juta jiwa, jumlah yang cukup besar dan sangat potensial sebagai sumber investasi SDM di RI yang sekaligus masuk dalam program Bonus Demograi tahun 2012,” katanya. ANTARA http:indonesia.ucanews.com2012110545-persen-generasi-muda-indonesia-terjangkit-hivaids • Setelah menyimak dengan saksama artikel tersebut, sekarang coba rumuskan beberapa pertanyaan untuk kemudian diskusikan bersama teman-temanmu, dengan memperhatikan beberapa hal, antara lain; analisa isi atau konten berita, hubungan antara NARKOBA dan HIVAIDS, makna HIVAIDS, cara-cara penularan HIVAIDS, gejala orang yang terinfeksi HIVAIDS, akibat HIVAIDS bagi kelangsungan bangsa kita ke depan.

4. AjaranPandangan Gereja Katolik tentang Hubungan Narkoba dan HIVAIDS

Sebagai orang Katolik Kristiani, kita memiliki ajaran iman sebagai pedoman hidup kita yang bersumber pada Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Sekarang cobalah temukan teks Kitab Suci apa saja yang berbicara tentang kesucian tubuh manusia yang harus dijaga. Setelah menemukan teks itu, coba jelaskan apa hubungan antara pesan teks Kitab Suci dengan para pemakai Narkoba yang juga terinfeksi HIVAIDS.

5. Upaya-Upaya Pencegahan terhadap Narkoba dan HIVAIDS

Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah penggunaan Narkoba serta terinfeksi dari HIVAIDS? Baik negara maupun lembaga agama, seperti Gereja Katolik berjuang keras untuk mencegah Narkoba dan HIVAIDS yang mengancam kehidupan umat manusia. Apa dan bagaimana upaya negara dan lembaga agama atau Gereja Katolik pada khususnya untuk menanggulangi masalah tersebut?