Makna Hak Asasi Manusia

116 Kelas XI Situs Kongregasi Redemptoris di Vietnam pada 2 Oktober menerbitkan teks petisi itu dalam bahasa Inggris. Ke-14 pemuda tapol tersebut beragama Katolik dan Protestan, kata petisi itu. Petisi itu secara khusus meminta salah satu dari mereka, Do hi Minh Hanh, seorang mahasiswa, dibebaskan dengan alasan kesehatan. “Pemerintah harus membawa mereka ke rumah sakit untuk perawatan medis atau mengizinkan mereka keluar dengan jaminan sehingga mereka bisa mengobati penyakit dan luka-luka yang diderita mereka. Kasus yang paling memprihatinkan adalah Do hi Minh Hanh,” kata petisi itu. Petisi ini ditujukan kepada berbagai pihak, dari anggota parlemen Vietnam hingga PBB, dan ASEAN, “pemerintah negara- negara demokrasi” serta “mitra Vietnam diluar dan di Vietnam.” Ia mengatakan 14 pemuda yang disebutkan dalam petisi itu dan lain-lain telah ditahan “hanya menuntut aspirasi mereka dan tidak melarang konstitusi, seperti membagikan selebaran … menulis artikel di internet mempromosikan kebebasan dan demokrasi … berpartisipasi dalam organisasi dan partai politik non-komunis serta membela hak-hak pekerja dan … warga negara.” Mereka ditahan hanya “memiliki aspirasi politik berbeda,” kata petisi itu. Redemptoris adalah “salah satu kelompok yang paling vokal menyerukan keadilan dan hak asasi manusia di Vietnam,” demikian kelompok hak Christian Solidarity Worldwide CSW berkomentar pada akhir pekan. “Namun, petisi itu penting yang ditandatangani oleh para pemuka agama mewakili sejumlah agama,” kata CSW. Sumber: Vietnam accused of using inmates as torturers http:indonesia.ucanews.com 06-10-2013 • Setelah menyimak cerita tersebut, cobalah merumuskan beberapa pertanyaan un- tuk mendiskusikan artikel tersebut bersama-sama teman sekelasmu dengan fokus perhatian pada isi pesan cerita itu, alasan terjadinya peristiwa tersebut, serta apa yang sebaiknya kita lakukan untuk menegakkan HAM.

2. Deklarasi atau Piagam PBB tentang Hak Asasi Manusia

Simaklah isi Piagam PBB tentang HAM berikut ini PIAGAM PBB TENTANG HAK ASASI MANUSIA HAM Dideklarasikan pada tanggal 10 Desember 1948 di Paris MUKADINAH Menimbang bahwa pengakuan atas martabat alamiah dan hak-hak yang sama dan mutlak dari semua anggota keluarga manusia adalah dasar kemerdekaan, keadilan, dan perdamaian di dunia. 117 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Menimbang bahwa mengabaikan dan memandang rendah hal-hak asasi manusia telah mengakibatkan perbuatan-perbuatan bengis yang menimbulkan rasa kemarahan hati nurani umat manusia, dan terbentuknya suatu dunia tempat manusia akan mengecap kenikmatan kebebasan berbicara dan beragama serta kebebasan dari ketakutan dan kekurangan telah dinyatakan sebagai cita-cita tertinggi dari rakyat biasa. Menimbang bahwa hak-hak asasi manusia perlu dilindungi oleh peraturan hukum supaya orang tidak akan terpaksa memilih pemberontakan sebagai usaha terakhir guna menentang kelaliman dan penindasan. Menimbang bahwa pembangunan hubungan persahabatan antara negara-negara perlu digalakkan. Menimbang bahwa bangsa-bangsa dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sekali lagi telah menyatakan di dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa kepercayaan mereka akan hak-hak dasar dari manusia, akan martabat dan nilai seseorang manusia dan akan hak-hak yang sama dari pria maupun wanita, dan telah bertekad untuk menggalakkan kemajuan sosial dan taraf hidup yang lebih baik di dalam kemerdekaan yang lebih luas. Menimbang bahwa Negara-Negara Anggota telah berjanji untuk mencapai kemajuan dalam penghargaan dan penghormatan umum terhadap hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan asasi, dengan bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa- Bangsa. Menimbang bahwa pengertian umum tentang hak-hak dan kebebasan-kebebasan tersebut sangat penting untuk pelaksanaan yang sungguh-sungguh dari janji ini, maka, Majelis Umum dengan ini memproklamasikan Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia. Sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua bangsa dan semua negara, dengan tujuan agar setiap orang dan setiap badan dalam masyarakat dengan senantiasa mengingat Pernyataan ini, akan berusaha dengan jalan mengajar dan mendidik untuk menggalakkan penghargaan terhadap hak-hak dan kebebasan- kebebasan tersebut, dan dengan jalan tindakan-tindakan progresif yang bersifat nasional maupun internasional, menjamin pengakuan dan penghormatannya secara universal dan efektif, baik oleh bangsa-bangsa dari Negara-Negara Anggota sendiri maupun oleh bangsa-bangsa dari daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan hukum mereka. Pasal 1 Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.