Makna Hubungan Gereja dan Dunia Menghayati Makna Hubungan Gereja dan Dunia Relkesi

93 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti gelisah bertanya-tanya tentang perkembangan dunia dewasa ini, tentang tempat dan tugasnya di alam semesta, tentang makna jerih payah perorangan maupun usahan bersama, segala sesuatu tentang tujuan terakhir dari manusia itu sendiri. Oleh karena itu Konsili menyampaikan kesaksian dan penjelasan tentang iman segenap Umat Allah yang dihimpun oleh Kristus. Konsili tidak dapat menunjukkan secara lebih jelas mengenai kesetiakawanan, penghargaan serta cinta kasih Umat itu terhadap seluruh keluarga manusia yang mencakupnya, dari pada menjalin temu wicara dengannya tentang pelbagai masalah itu. Konsili menerangi soal-soal itu dengan cahaya Injil, serta menyediakan bagi manusia daya kekuatan pembawa keselamatan, yang oleh gereja, dibawah bimbingan Roh Kudus, diterima dari pendirinya. Sebab pribadi manusia harus diselamatkan, dan masyarakatnya diperbaharui. Maka manusia, ditinjau dalam kesatuan dan keutuhannya, beserta jiwa maupun raganya, dengan hati serta nuraninya, dengan budi baik dan kehendaknya, akan merupakan poros seluruh uraian kami. Maka Konsili suci mengakui, bahwa amat luhurlah panggilan manusia, dan menyatakan bahwa suatu benih ilahi telah ditanam dalam dirinya. Konsili menawarkan kepada umat manusia kerja sama Gereja yang tulus, untuk membangun persaudaraan semua orang, yang menanggapi panggilan itu. Gereja tidak sedikit pun tergerak oleh ambisi duniawi; melainkan hanya satulah maksudnya: yakni, dengan bimbingan Roh Penghibur melangsungkan karya Kristus sendiri, yang datang ke dunia untuk memberi kesaksian akan kebenaran, untuk menyelamatkan, bukan untuk mengadili; untuk melayani, bukan untuk dilayani”. Gaudium et Spes artikel 3 • Setelah menyimak artikel-artikel tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini. a. Apa pandangan Konsili tentang dunia? b. Bagaimana hubungan Gereja dan dunia? c. Apa pesan artikel di atas bagi Gereja kita saat ini?

2. Menghayati Makna Hubungan Gereja dan Dunia Relkesi

- Tulislah sebuah releksi tentang usaha-usaha konkret untuk hidup di tengah dunia sebagai seorang murid Yesus sebagaimana yang diajarkan Gereja dalam Konsili Vatikan II pilihlah salah satu point dari hal pokok yang mendesak yaitu Martabat Manusia, Masyarakat Manusia, Usaha dan Karya Manusia. Rencana Aksi - Buatlah rencana aksi, baik secara pribadi atau secara kelompok, untuk melakuka aksi sosial di lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat, sesuai jenis kegiatannya. Doa: 94 Kelas XI Allah Bapa yang penuh kasih, Kami telah diingatkan melalui para bapa Gereja bahwa, “kegembiraan dan harapan, duka, dan kecemasan manusia dewasa ini, terutama yang miskin dan terlantar, adalah kegembiraan dan harapan, duka, dan kecemasan murid-murid Kristus pula”. Semoga kami sebagai anggota Gereja turut aktif ikut membangun dunia yang adil dan sejahtera sesuai talenta kami yang Engkau berikan, demi kemuliaan-Mu, sepanjang segala masa. Amin 95 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

C. Ajaran Sosial Gereja

Ajaran sosial Gereja memusatkan perhatian pada penekanan nilai-nilai dasar kehidupan bersama. Titik tolaknya adalah pengertian manusia sebagai makhluk berpribadi dan sekaligus makhluk sosial. Di satu pihak, manusia membutuhkan masyarakat dan hanya dapat berkembang di dalamnya. Di lain pihak, masyarakat yang sungguh manusiawi mustahil terwujud tanpa individu-individu yang berkepribadian kuat, baik, dan penuh tanggung jawab. Masyarakat sehat dicirikan oleh adanya pengakuan terhadap martabat pribadi manusia, kesejahteraan bersama, dan solidaritas. Doa Bapa yang penuh kasih, Engkau menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling mulia karena sebagai citra atau gambar-Mu sendiri. Namun dalam kehidupan di dunia ini, sering terjadi martabat manusia yang luhur itu diperlakukan tidak baik oleh sesama manusia yang lain. Pada pelajaran ini, kami akan belajar tentang Ajaran Sosial Gereja yang mengajak kami untuk selalu menghargai martabat pribadi manusia dalam hidup dan karyanya. Doa ini kami satukan dengan doa yang dijarkan oleh Yesus sendiri kepada kami.”Bapa kami yang ada di surga....”

1. Keprihatinan Sosial Kaum Pekerja di Sekitar Kita

a. Mengamati masalah-masalah sosial seputar nasib kaum pekerja 1 Amati dan sebutkan masalah-masalah faktual yang dihadapi kaum pekerja termasuk kaum buruh di Indonesia. 2 Klasiikasikan masalah-masalah sosial tersebut. 3 Apa pandangan atau pendapatmu tentang masalah-masalah faktual kaum pekerja dengan cita-cita pembangunan bangsa Indonesia yang tercantum dalam sila kedua dan kelima Pancasila. b. Simaklah kisah berikut ini Perbudakan Buruh di Tangerang VIVA News - “Kami mandi jarang, kalau mandi juga pakai sabun krim cuci piring sabun colek, kerjanya nggak enak, kayak budak. Saya dikasarin, dipukul, tidak dikasih makan. Saya tidak akan kerja di sana lagi.” Itulah sekelumit pengakuan Andi, salah seorang korban penyekapan buruh di Tangerang, Banten, saat diwawancara 96 Kelas XI setelah diantar pulang ke kampung halamannya di Desa Blambangan, Blambangan Pagar, Lampung Utara, Minggu 5 Mei 2013. Kondisi Andi sangat lemah dan tampak tirus. Rambutnya telah dipangkas habis, terlihat sebuah luka bekas pukulan benda tumpul. Wajahnya tampak lebam dan bibirnya terlihat bengkak biru kehitaman. Ia mengaku trauma atas kejadian tersebut. Ia juga bercerita saat penggerebekan, ia diajak polisi ke pabrik tempatnya disekap. “Namun, saya tidak berani lagi ke sana, saya trauma sama tempat itu,” ungkapnya kepada wartawan. Sambil sesekali menyeka air mata, ia mengatakan, kegeramannya kepada pemilik pabrik yang telah memperlakukan mereka seperti bukan manusia selama bekerja. Ia mengungkapkan, saat bekerja di pabrik tersebut, kondisi dia bersama pekerja lainnya sangat mengenaskan. “Kami sering disiksa oleh pemilik dan anak buahnya. Kami ditempatkan di satu ruangan bersama, sempit-sempitan, seperti di penjara. Kalau kerja seperti budak, tidak boleh bersosialisasi dengan warga sekitar,” paparnya dengan mata nanar. Kekerasan-kekerasan yang dialami antara lain luka bakar akibat sundutan api rokok, siraman bahan kimia, hingga penyakit kulit. “Badan saya melepuh di kaki kanan dan kiri, serta lengan kiri,” ujarnya. Padahal, sebelumnya mereka bisa memperbaiki kondisi ekonomi keluarga dengan bekerja di Tangerang. Begitu pula harapan seluruh buruh yang disekap yang berasal dari desa mereka. Namun, kenyataan berkata lain, mereka justru dijadikan budak dan disekap. art http:metro.news.viva.co.idnewsperbudakan-tangerang • Setelah membaca artikel tersebut, cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan beri- kut ini. Kamu dapat merumuskan pertanyaan-pertanyaan sendiri a. Bagaimana perasaanmu ketika membaca cerita tersebut? b. Apa pesan dan kesanmu atas cerita tersebut? c. Mengapa terjadi peristiwa seperti itu? d. Apa pendapatmu atas cerita tersebut? e. Apa yang seharusnya engkau kamu, bila kamu seorang pemilik perusahaan? f. Bagaimana pandangan Gereja Katolik tentang nasib kaum pekerja atau buruh.?

2. Makna Ajaran Sosial Gereja